Mencari pacar dan mencari istri adalah dua hal yang berbeda. Karena ada kaum hawa yang ternyata belum tentu cocok untuk dijadikan istri kalau merujuk kepada sikapnya sekarang. Laki-laki, biasanya memiliki kadar untuk menakar secara selektif apakah pasangan ini cocok dilabeli sebagai istri idaman atau tidak. Menyeleksi calon istri terkadang lebih krusial, karena perempuan inilah yang akan menemani hidup Bung hingga maut menjemput nanti.
Perkara cocok dijadikan pacar atau istri memang relatif, tergantung apakah sang laki-laki siap menerima keadaan dan kondisi. Ibaratnya, cinta sih cinta sama si nona, tapi kalau sikapnya seperti itu ya nggak begitu juga. Apalagi kunci sukses dalam hubungan dan berumah tangga paling besar berada di tangan Bung, karena Bung yang bakal mengarahkan dan menentukan ke mana tujuan cinta dan rumah tangga berlabuh.
Bagi Si Nona Materi Adalah Segalanya Hingga Akal Sehat Mudah Diperdaya
Materi adalah segalanya? Wah, itu sih bahaya. Karena tidak selamanya materi mesti diperjuangkan hingga menghalalkan segala cara. Karakter ini hampir mirip dengan obsesi, sehingga bakal menyulitkan Bung yang notabene sebagai pasangan. Bayangkan saja, apabila nanti si nona menginginkan barang branded yang harganya setara dengan gaji Bung sebulan, apabila tidak dibelikan mungkin ia mencoba hal lain yang tidak bisa Bung bayangkan.
Seperti mendekati laki-laki lain yang lebih tajir untuk melancarkan nafsunya terhadap sebuah benda. Pahitnya lagi, kalau si nona sedang merayakan ulang tahunnya dan Bung membelikan barang yang tidak memiliki nilai materi, bisa jadi hanya diterima dengan setengah hati.
Aku Adalah Mahluk Lemah yang Tak Berdaya, Begitulah Si Nona Ketika Manja
Sikap manja mungkin bagi sebagian laki sah-sah saja. Karena terkadang perempuan yang manja begitu menggemaskan, apalagi ketika sedang mengeluh-eluhkan, Bung pun pasti terhenyut dengan godaan dan mimik wajahnya. Tapi bayangkan kalau setiap hari sikapnya selalu seperti itu, apakah Bung sanggup untuk menemaninya sepanjang waktu? Sedangkan Bung pun memiliki kesibukan lain yang tidak bisa ditinggal begitu saja. Manja bukan tabiat si nona, biasanya jadi ada kesempatan buat Bung meluruskan sikapnya. Kalau tidak bisa, ya tinggalkan saja dari pada berabe pada akhirnya.
Setiap Minggu Harus Berekspresi dengan Menghadiri Restoran Atau Kafe Hits Masa Kini
Setiap pekan mesti keluar rumah, sudah menjadi prioritas si nona. Baginya, itu sudah hal wajib dan sakral yang tidak dapat digganggu gugat. Hal ini justru telah membudaya di dalam dirinya, bahkan ketika Bung sedang mengalami hal yang namanya “tanggal tua”, si nona tetap memaksa mengajak karena alasan bosan dan sebagainya.
Hal ini tentu merepotkan, bukan? Apalagi saat Bung sudah berumah tangga, ketika pengeluaran sudah soal bayar listrik, dan sebagainya. Ketika si nona tetap mengajak paksa keluar, mending Bung menyuruh dirinya mencari pengusaha kaya yang dapat memewahkan dirinya setiap saat saja.
Tak Bisa Membedakan Antara yang Penting dan Tidak Penting
Sebagai sosok yang sudah dewasa harusnya si nona sudah dapat menyimpulkan mana kebutuhan dan keinginan. Apalagi secara biologis seorang perempuan sudah dewasa 4 tahun dari umurnya. Jadi kalau tidak dapat membedakan mana kebutuhan dan keinginan sudah pasti adalah hal yang sangat parah.
Apabila Bung menegaskan dengan bertanya kepadanya, palingan si nona hanya geleng-geleng kepala sambil memajang muka polos. Bisa diprediksi si nona bakal boros ke depannya karena ia bakal jajan untuk hal-hal yang tidak seharusnya dibutuhkan. Kalau Bung siap menghadirkan banyak uang demi membahagiakannya dengan sekantung materi di tangan, ya silakan, tetapi hal itu sangat tidak disarankan.
Peluru Tajam yang Disuntikkannya Adalah Kecantikan
Memenjarakan laki-laki dengan bodoh lewat keunggulan diri (dibaca: cantik), sehingga ketika si nona pergi laki-laki akan bergontai pilu dengan sendu. Kalau ini sudah paling klimaks dan tidak ada obatnya selain Tuhan mau turun tangan untuk menegurnya langsung. Karena ada saja perempuan yang memakai kecantikan untuk memangsa para laki-laki. Jangan sampai Bung terjebak dengan tipu dayanya, sebab jeratannya bakal buat Bung tersiksa.
Tentu saja tipe ini tidak cocok untuk dijadikan pendamping hidup karena attitude-nya yang buruk bahkan tak pantas untuk dihirup. Wahai laki-laki yang membaca artikel ini, carilah perempuan yang bisa menemani perjuangan kehidupan karena disitulah letak kebahagiaan.
