Bukan menjadi lahan bagi laki-laki saja dalam menyalurkan birahi. Akan tetapi si nona pun mempunyai hak yang sama. Dalam pernikahan pun seorang pasangan harus dapat menafkahi secara jiwa dan batin kan? Tak ayal, Bung kerap menolak hubungan badan lantaran rasa letih di badan karena pekerjaan yang menguras tenaga dan pikiran. Hingga soal menyalurkan nafkah batin kerap dikesampingkan.
Ketika Bung pulang dalam kondisi lelah, tentu yang ada di dalam pikiran Bung hanya soal istirahat. Sehingga saat si nona mengajak hubungan intim pun, Bung seketika menolaknya, karena Bung berpikiran menolak ajakan hubungan intim dari si nona itu bukan masalah besar. Justru itu menjadi kesalahan besar Bung, karena si nona bakal merasakan hal negatif seperti ada yang membebani pikiran. Karena dalam soal hubungan intim Bung dan si nona serupa tapi tak sama.
Merasa Rendah Diri Karena Mungkin Raga Ini Tak Seindah Saat Berpacaran. Apa Lagi Sekarang Sudah Melahirkan
Perasaan dan pikiran mulai berkecamuk lantaran ajakan si nona kepada Bung ditolak. Padahal ajakan hubungan intim, yang mana dapat dinikmati oleh keduanya. Nona pun seraya berpikir apakah ada yang salah dengan dirinya. Terlebih lagi secara umum si nona mengetahui bahwa laki-laki selalu memiliki minat lebih kepada fisik. Maka dengan perasaan rendah diri, si nona bakal berkaca, apakah masih cantik seperti sedia kala atau memang sudah habis masanya hingga suami tak mau menjamahnya.
Si Nona Bisa Mengalami Depresi Ketika Bung Tak Ingin Meluangkan Waktu Untuk Memuaskan Hasrat Birahi
Ketika Bung kerap melakukan hal tersebut kepada si nona, justru akan berbuah simalakama. Lantaran si nona bisa mengalami stres dan depresi. Depresi yang difokuskan adalah si nona bakal lebih berkaca terkait fisiknya.
Bung bisa saja menolak dengan alasan lelah bekerja tetapi ada kalanya Bung harus bisa mengimbangi permintaan si nona. Karena kalau Bung terus menolak, si nona bakal berpikir apakah raga dirinya sudah tidak layak pakai, bahkan bagi suaminya sendiri. Hal itu yang paling mengerikan Bung. Masa iya Bung, untuk memenuhi kebutuhan hubungan badan harus rela “jajan” di luar sana.
Anehnya Lagi, Bisa Menimbulkan Penyakit Kalau Birahi Tak Terpenuhi
Tidak ada yang berbeda antara laki-laki dan perempuan karena sama-sama memiliki kebutuhan ingin berhubungan intim. Apabila tertahankan, secara medis dapat dikatakan bisa menimbulkan perasaan yang kurang nyaman. Seperti sakit kepala, hingga penyakit pernapasan, influenza, batuk hingga asma akibat kurangnya pemenuhan kebutuhan afeksi.
Imbasnya Pun Sangat Besar Terhadap Lingkungan, Karena Ada Sesuatu Hal Yang Tertahankan
Ketidaknyamanan yang dirasakan si nona karena sering kali ditolak saat mengajak berhubungan intim ternyata dapat juga berimbas terhadap sikap dan perilakunya. Mulai dari sekedar uring-uringan, sensitif, baper, galau, hingga luapan-luapan emosi yang tidak dapat disalurkan semestinya. Seperti mudah marah dan ngomel-ngomel, apa lagi jika sudah memiliki anak, situasi ini bisa berimbas besar bagi perkembangan buah hati. Bung tak menyangka kan kalau efeknya bisa sampai seperti itu?
Bahkan Bung, Si Nona Bisa Saja Mencari Laki-Laki Lain Untuk Menyalurkan
Tidak menutup kemungkinan kalau Bung kerap menolak si nona dalam hubungan intim, si nona bakal mencari laki-laki lain untuk bisa terpuaskan. Meskipun kemungkinan itu kecil, tetapi bisa saja terjadi. Karena untuk masalah hubungan intim Bung dan si nona itu tidak jauh berbeda. Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa dalam hal ini Bung dan si nona serupa tapi tak sama.
