Seperti ada jarak ketika Bung dan si nona saling berhubungan, seolah-olah apa yang si nona lakukan sepertinya tidak pas dari segi waktu dan kondisi. Si nona kerap minta dimanja padahal Bung lelah sepulang dari kerja. Belum lagi hadiah yang Bung berikan kepadanya pun seperti tidak dihargai. Rasa geram tak bisa Bung sembunyikan, Bung pun sebenarnya ingin mengoreksi tentang kejanggalan tersebut, namun Bung takut menyakiti si nona hingga masalah berujung ke hal yang rumit.
Hei Bung, jangan cepat memutuskan kalau Bung dan si nona adalah pasangan yang tidak cocok! Karena kejanggalan yang disebutkan di atas tidak memutuskan suatu pasangan dalam kategori yang cocok atau tidak. Permasalahan yang terjadi sebenarnya lebih mengacu ke pada bahasa cinta yang perlu dikenali. Lantas seperti apa bahasa cinta tersebut? Nah, berikut ini adalah beberapa bahasa cinta yang harus Bung pelajari untuk membalut romansa antara Bung dan si nona agar semakin mesra.
Memberikan Pujian yang Tak Boleh Absen untuk Diberikan
Mungkin banyak dari Bung yang kini enggan untuk memuji si nona, lantaran merasa hubungan yang sudah memakan waktu lama, jadi dirasa tidak apa kalau tak memuji si nona seperti biasa. Toh si nona pun tak pernah mempermasalahkan kalau tidak dipuji. Padahal pujian harus tetap diberikan, guna memberikan kesan-kesan indah di setiap hubunganmu. Sekaligus memberikan penyemangat dan penanda kalau si nona masih tetap menggairahkan dimatamu, Bung.
Menjaga Waktu Berkualitas bersama Si Nona Agar Hubungan Menemukan Kualitas
Bahasa cinta selanjutnya adalah waktu berkualitas alias menghabiskan waktu bersama dengan si nona. Istilah kerennya “quality time”. Hal ini memang benar apa adanya, dan begitu diinginkan oleh si nona. Bahkan ada perempuan yang lebih bahagia diberi waktu bersama-sama dengan pasangan daripada mendapat hadiah. Apabila Bung dan si nona memang sama-sama disibukkan dengan pekerjaan, cobalah ambil liburan berdua dengan si nona untuk merangkai waktu berkualitas berdua.
Melayaninya Agar Ia Merasa Dihargai, Juga Membuatnya Bahagia
Cobalah Bung melayani si nona untuk memberikan sedikit sentuhan berharga. Seperti Bung pijit saat ia selesai bekerja, atau Bung buatkan minuman hangat untuk meredam rasa stres yang telah hinggap dikepalanya. Barang tentu, si nona sangat ingin dilayani dan itu termasuk dari salah satu bahasa cinta. Meskipun sejatinya, si nona memiliki peran untuk melayani sang suami kelak, tapi ia juga ingin merasakan dilayani.
Memberikan Hadiah yang Istimewa bagi Si Nona
Sesekali Bung harus memberikan hadiah kepada si nona, tak perlu mahal tapi memiliki kesan penting. Misalnya, untuk menyenangkan hati si nona yang begitu es krim rasa vanilla. Bung pun bisa memberikan es krim tersebut kepadanya. Nah, hal tersebut sudah termasuk dalam kategori hadiah meskipun terkesan agak remeh. Kalau hanya menunggu hari ulang tahun saja, otomatis lama ‘kan, Bung? Jika Bung bisa tahu apa kesukaan si nona berarti kalian memiliki kecocokan ke depannya. Intinya Bung hanya perlu memperdalam bahasa cinta.
Sentuhan Fisik Membuat Percintaan Bung dan Si Nona Bakal Asyik
Sentuhan yang Bung berikan bukan berarti dalam urusan ranjang, lho. Namun, mengacu kepada rangkulan, pegangan tangan, sampai mengelus rambut. Sentuhan yang Bung lakukan bisa dbilang sebagai emotional bonding, karena sentuhan fisik juga menandakan kalau Bung masih memiliki cinta yang nyata kepada si nona. Apalagi si nona yang jarang mendapatkan sentuhan lantaran usia hubungan yang sudah memakan waktu lama. Otomatis ia akan mabuk kepayang atas apa yang Bung lakukan.
Bahasa cinta diperkenalkan langsung oleh Dr Gary Chapman lewat buku karangannya yang bertajuk ‘The Five Language”. Dibalik hubungan Bung dan si nona yang dirasa tidak cocok, sebenarnya bukan itu poinnya. Melainkan Bung kurang cukup mengenali bahasa cinta antara pasangan. Kalau bahasa cinta dapat Bung kenali, otomatis hubungan romantis terus berjalan. Karena bahasa cinta adalah hal krusial yang acap kali dilewatkan.
