Kerasukan setan atau istilah akrabnya kesurupan menjadi topik hangat di luar sana, Lantaran korban yang kemasukan roh jahat disana meningkat bung. Seiring kemajuan teknologi, ponsel pun ternyata memiliki peran untuk melakukan pengusiran setan atau roh jahat.
Pada hari Senin 16 April 2018 di Roma, Italia, ada suatu kursus tentang pengusiran setan yang dihadiri 200 pengusir arwah bung. Topik ini hangat dibahas dan dikaji karena meningkatnya orang yang kerasukan roh jahat, adapun layanan permintaan diajukan langsung oleh kalangan umat katolik Roma.
Pesertanya mayoritas adalah pastor, kursus ini meliputi sesi ceramah hingga diskusi mengenai roh-roh jahat seperti praktik guna-guna di Afrika, cara membedakan kesurupan arwah dengan gangguan kejiwaan sampai langkah-langkah untuk mengusir roh jahat.
“Jumlah kegiatan pengusiran arwah jelas meningkat selama beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya permintaan untuk melakukan ritual pengusiran arwah,” ungkap Profesor Giuseppe Ferrari, penyelenggara Kursus Pengusiran Setan dan Doa Pembebasan di Pontifical Regina Apostolorum University.
Salah seorang pastor yang getol membahas teknologi dapat mengusir roh jahat dari tubuh manusia adalah Kardinal Ernest Simoni dari Albania. Menurutnya, seorang pastor atau pengusir roh jahat dapat melakukan kontak dengan menggunakan ponsel untuk ritual pengusiran roh jahat.
Doa-doa dalam bahasa latin akan diucapkan melalui ponsel tanpa bertatapan muka secara langsung. Menurutnya cara seperti ini bakal efektif selama masih dalam koridor yang benar atau sambungan tidak terputus. Mungkin.
“Mereka menelepon saya dan kami saling berbicara, begitulah saya melakukannya,” kata Simoni yang berusia 89 tahun, seperti dikutip dari VOA Indonesia
Selanjutnya, ia menambahkan bahwa kursus semacam ini sangat bermanfaat terutama bagi mental seorang pastor dalam menghadapi roh jahat. Sehingga, pastor tak lagi panik atau tertekan karena memiliki gambaran lengkap mengenai multidisipliner tentang situasi tersebut. Meskipun, tidak disebutkan secara pasti berapa persentase angka kasus kerasukan jahat tersebut
