Perseteruan dua kota ini memang sarat gengsi, banyak yang menyematkan tajuk El Clasico milik Spanyol kepada laga Persija melawan Persib ini. Selain sarat gengsi dan seringnya menimbulkan kericuhan antara kedua suporter membuat pertandingan dua kota tersebut selalu sukar untuk digelar. Di bulan lalu, yang harusnya menjadi laga kedua tim berseteru harus ditunda.
Surat dari Panitia Penyelenggara (Panpel) pertandingan dan lampiran surat dari Polda Metro Jaya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) akhirnya mesti memutuskan menunda pertandingan lewat rapat internal yang digelar bulan lalu. Laga ini harusnya sudah tersaji di akhir bulan lalu, tepat di tanggal 28 April 2018. Salah satu alasan lainnya yang mengatakan kenapa laga ini ditunda adalah terlalu mepetnya dengan Hari Buruh Sedunia yang jatuh di setiap tanggal 1 Mei.
Adapun dari beberapa jadwal yang ditemukan, nampaknya laga ini bakal digelar di tanggal 30 Juni 2018. Namun belum ada kejelasan pula mau di manakah laga panas dan sengit ini bakal digelar. Gengsi, identitas, dan harga diri dipertaruhkan oleh kedua tim di laga ini.
Alasan May Day Dianggap Kurang Begitu Esensial Sebagai Pemunduran Jadwal
Pertanyaan yang pertama diajukan otomatis adalah pemunduran jadwal akibat adanya May Day. Hari buruh sedunia yang menjadi agenda demo tahunan tersebut dianggap oleh banyak pihak kurang tepat, Bung. Lantaran banyak jadwal-jadwal lain Liga 1 tak ada yang mengalami kemunduran ketika berbenturan dengan May Day. Termasuk jadwal pertandingan internasional Piala Anniversary PSSI 2018 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, yang tak jauh dari Ibu Kota, bukan? Apalagi kedua laga digelar pada tanggal 27 April 2018 dan 30 April 2018.
Meminta Jadwal Diubah ke Tanggal 3 Mei yang Dimentahkan oleh Kubu Maung Bandung
Penundaan jadwal pertandingan memang kurang mengenakkan bagi kedua tim. Persija mengklaim bahwa timnya siap untuk melakoni laga sesuai jadwal yang ditentukan oleh PT. Liga Indonesia Baru (LIB), namun pihak kepolisian mengaku keberatan kalau laga digelar di tanggal tersebut. Lantaran ingin fokus menjaga keamanan menjelang hari buruh sedunia yang diagendakan bakal terjadi demo yang dilakukan oleh buruh.
Pihak Polda Metro Jaya pun akhirnya mengajukan pengaturan ulang jadwal setelah tanggal 1 Mei, yang mana pihak Macan Kemayoran akhirnya melanjuti dengan mengajukan alternatif di tanggal 3 Mei. Pihak Persib menolak dan merasa keberatan lantaran pada tanggal 4-nya mereka bakal menghadapi Madura United.
Persija Pincang sehingga Mengatur Jadwal Pertandingan?
Spekulasi yang bermunculan di mata publik pencinta sepak bola adalah Persija mengatur pertandingan. Meskipun hanya bersifat spekulasi, yang jelas hal ini membuat citra Persija tidak baik untuk skala nasional.
Tudingan tersebut muncul lantaran dua pilar terkuatnya Andritany Ardhiyasa dan Rezaldi Hehanusa yang harus bergabung ke Timnas Indonesia U-23 guna bermain di PSSI Anniversary Cup. Kemudian Jaimerson da Silva Xavier juga tak bisa tampil lantaran cidera. Otomatis spekulasi tersebut tidak dibenarkan dan dibantah secara mentah oleh Gede Widiade selaku Direktur Utama Persija, yang mengatakan semuanya murni karena tidak adanya izin kepolisian.
GBK Pun Nampaknya Tidak Diizinkan untuk Digunakan di Tanggal 30 Juni Mendatang
Setelah mengalami penundaan, spekulasi publik sampai pembantahan. Wacana baru pun kembali muncul sehingga membuat laga yang masih digelar bulan depan ini menimbulkan banyak polemik atau bisa saja terdapat intrik, Bung.
Sekarang, Persija kembali mengajukan pertukaran status kandang dan tandang. Kalau sesuai jadwal Liga 1 di putaran pertama ini seharusnya Persija-lah yang berstatus sebagai tuan rumah, lalu di putaran kedua Persib yang bakal menjadi tuan rumah. Tapi terkait adanya ASIAN Games yang digelar di Indonesia, SUGBK nampaknya bakal dilakukan sterilisasi. Namun, pihak Persija nampaknya berkeinginan kuat untuk laga tersebut harus ada yang digelar di SUGBK.
“Kami masih berdiskusi soal bermain di Stadion GBK. Jika memang tidak bisa karena sudah mendekati Asian Games, kami akan upayakan untuk bermain di sekitar Jakarta,” kata Gede.
Noda Hitam Kembali Mewarnai Sepak Bola Indonesia
Kasus pemunduran jadwal seperti ini nampaknya bakal memberikan noda hitam pada wajah persepakbolaan Tanah Air. Bukan hanya menyerang PSSI dan PT. LIB, namun juga tim Persija ikut menanggung imbasnya. Nampaknya sepak bola yang terus menyuarakan kompetisi baru, cara anyar dan atmosfer segar tidak nampak di Liga 1. Profesionalitas terasa jauh sekali apabila menelisik kasus ini. Memang kasus ini bukan satu kasus yang besar, apalagi bila mengingat banyaknya peristiwa kelam yang telah terjadi sebelumnya antara kedua tim itu.
Namun, kemunduran jadwal bisa saja berimbas bagi keseluruhan kompetisi. Jangan sampai ada anggapan kosnpirasi atau hal semacamnya yang tertuju kepada satu tim, seperti yang terjadi di musim lalu kala Bali United gagal juara sehingga publik mengecam kalau liga ini adalah liga setting-an. Apabila tidak berbenah dari hal kecil seperti ini, otomatis sepak bola tidak bakal maju. Lantaran majunya sepak bola yakni timnasnya, bisa dilirik dari sekompetitif apa kompetisi negaranya.
