Menghibur anak secara umum dilakukan beberapa orangtua lewat smartphone, guna membuat anak terlepas dari rasa tangisnya yang terhuyung-huyung. Seperti memutarkan serial kartun atau memberinya keleluasaan dalam bermain gim. Namun dapatkan Bung berlaku seperti orangtua jaman dulu, saat gawai belom secanggih sekarang. Menghibur dengan beberapa eksperimen sampai hal-hal yang unik dicoba agar anak terlepas dari tangisnya.
Mungkin Bung juga memiliki pikiran, bahwa kebahagiaan anak sebenarnya adalah dengan memberinya keluasaan dalam berinteraksi dengan sekitar. Bukan bertatap muka dengan benda elektronik. Anggap saja Bung dihadapkan dengan sebuah kondisi tidak memiliki mainan di tangan, sedangkan ibunya sedang sibuk. Kira-kira apa yang Bung lakukan guna meredam kegelisahan anak yang sedang rindu dekapan ibunya?
Bangun Kesenangan dengan Menyanyikan Lagu Kesayangan
Paling simple untuk menghibur anak tanpa menggunakan gawai adalah menyanyikan sebuah lagu. Biasanya sebuah alunan nada yang dinyanyikan kepada seorang anak dapat membuatnya senang. Misalnya lagu ‘Bintang Kecil’. Hal ini kerap dilakukan orangtua jaman dulu untuk menghibur anaknya saat sedang sedih.
Bermain dengan Menebak Barang yang Hilang
Hal ini saat cocok Bung praktekkan apabila anak sedang menangis di restoran atau semacam tempat makan lainnya. Cara bermainnya dengan Bung menunjukan seluruh barang yang ada di meja makan seperti sendok, garpu, sampai gula. Kemudian Bung tutupi dengan serbet dan hilangkan salah satu barang yang ada di situ. Minta anak untuk menyebutkan barang apa yang hilang.
Ajak Anak Menerka Suara Binatang
Selain bertujuan menghibur si buah hati, bermain tebak suara binatang juga dapat memberikan edukasi. Dengan mudah Bung menirukan suara binatang, dan meminta anak untuk menebak suara binatang apa yang Bung tirukan. Atau Bung menunjuk satu binatang, kemudian mintalah anak menirukan suaranya.
Menebak Warna Benda yang Ada di Sekeliling
Secara permainan, manfaatnya hampir sama seperti menebak atau menirukan suara binatang. Meminta anak menunjukkan warna bisa mengembangkan pikiran dan kinerja otaknya. Misalkan Bung berada di mall, dan Bung menyebutkan warna ‘merah’. Kemudian Bung meminta anak untuk mencari benda di sekelilingnya yang berwarna merah. Si kecil akan antusias mencari benda dengan warna yang Bung minta. Dengan begitu, dia akan senang.
Gambarkan Suatu Bentuk yang Dapat Dia Terka
Ketika Bung dan si kecil sedang berjalan-jalan kemudian ia bosan, cobalah untuk bermain tebak suatu bentuk. Bung bisa meminta dirinya untuk menunjukan benda apa yang ada di sekelilingnya yang berbentuk lingkaran. Atau bisa juga Bung menanyakan apakah bola itu berbentuk lingkaran dan semacamnya.
Terkadang dalam mendidik anak perlu ada suatu effort lebih. Bermain sambil belajar ditengarai dapat disukai oleh anak dan dapat mengembangkan ranah kognitifnya, Bung. Sebagian orang mungkin hanya bisa membagikan sebuah meme yang menyatakan, bahagianya anak jaman dulu atau sembilan puluhan dapat bermain ini itu di lapangan dengan teman-temannya, berbeda dengan jaman sekarang yang dimanjakan dengan gawai di tangan. Secara garis besar bunyinya seperti itu. Padahal yang mengajarkan anak sekarang dekat dengan gawainya bisa jadi dari generasi yang dulunya bermain di lapangan. Ironis, ‘kan?
