Undangan tes baca Alquran di Pilpres 2019 dari Ikatan Dai Aceh pada 15 Januari 2019 akan mengundang kedua calon pasangan yang akan bertarung di arena pesta demokrasi tahun depan. Akan tetapi, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menegaskan lewat Badan Pemenangan Nasional (BPN) tidak akan memenuhi undangan tersebut.
Lewat juru bicaranya Andre Rosiade mengatakan kalau yang masyarakat butuhkan lebih kepada substantif calon seperti soal tawaran program penyelesaian masalah ekonomi. Lagipula waktu pelaksanaan tes baca Alquran yang digelar oleh Ikatan Dai Aceh sangat berdekatan dengan debat capres-cawapres yang digelar KPU.
“Yang dibutuhkan masyarakat itu soal apa sih tawaran empat orang ini? Untuk menyelesaikan problem ekonomi bangsa saat ini. Itu yang menurut saya yang lebih substansi mau dibahas masyarakat Indonesia saat ini,” ujarnya dilansir dari CNNIndonesia.
Politik identitas beberapa waktu belakangan yang dilabeli kedua pasangan menjadi awal mula usul Dewan Ikatan Dai Aceh untuk mengudang pasangan calon Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi untuk mengikuti tes baca Alquran. Tgk Mrsyuddin Ishak selaku Ketua Dewan Pimpinan Ikatan Da’i Aceh, mengatakan sebagai organisasi yang fokus pada pengembangan dakwah dan syiar Islam, pihaknya ingin turut berperan pada pesta demokrasi lima tahunan, salah satunya lewat tes membaca Alquran.
Mengakar dari janji palsu yang ditawarkan kepada masyarakat dari calon pemimpin menjadi perhatian Andre. Sehingga menurutnya tes baca Alquran tidak begitu penting, lantaran masyarakat lebih perlu mengetahui program unggulan para pasangan calon.
“Masyarakat butuh program-program unggulan empat tokoh ini. Supaya masyarakat tidak beli kucing dalam karung dan tidak terhipnotis seperti janji lima tahun lalu,” katanya.
Lebih lanjut Andre menyampaikan persiapan debat capres juga menjadi alasan Prabowo-Sandi tidak mengikuti tes baca Alquran. Apalagi, debat pertama Pilpres 2019 berlangsung pada 17 Januari 2019.
