Lebih Baik

Bung, Janganlah Bersikap Posesif

Rasa curiga berlebihan terhadap pasangan adalah hal yang aneh, dan juga mengecewakan (bagi yang dicurigai). Seperti diinterogasi, Bung dicurigai melakukan hal yang sebenarnya tidak Bung lakukan. Argumen Bung tak berujung. Bung dibuat tersudut seolah-olah kita yang melakukan. Tentu tidak mengenakkan bila Bung diperlakukan demikian.

Meski demikian Bung pun cenderung posesif terhadap si nona. Dikarenakan banyak faktor, seperti rasa takut ketika mendegar miris sebuah kisah cinta teman yang berujung perselingkuhan, atau karena faktor masa lalu yang pahit terhadap mantan. Cerita tersebut biasanya memicu Bung untuk bertanya-tanya, apa yang si nona lakukan ketika tidak bersama Bung. Bukan begitu?

Sebenarnya posesif itu boleh saja. Asalkan masih dalam koridor yang jelas dan tidak berlebihan, untuk mencoba berjaga-jaga atas kepercayaan yang Bung berikan misalnya. Namun jika berlebihan, sudah pasti hubungan akan berakhir. Karena tidak ada perempuan yang nyaman jika Bung berlaku posesif padanya.

Ketika Terpisahkan Dengan Jarak, Bung Merasa Tidak Tenang. Padahal Hati Kecil Telah Berucap “Dia Pasti Tidak Macam-Macam”

Padahal Bung tidak menjalani hubungan jarak jauh atau LDR. Bung hanya berpisah karena kebetulan tidak satu kantor. Namun, pertanyaan yang timbul selepas tak berdekatan adalah  soal “Lagi sama siapa?” dan “ Nggak lagi sama pasangan lain kan?” adalah sebuah rasa curiga yang hanya akan membebani Bung sendiri. Tak selamanya rasa curiga itu menjadi pembuktian kalau Bung itu sayang.

Karena ketidaktenangan Bung tentu juga tak lantas membuat bisa Bung bebas mencurigainya. Mungkin itu hanyalah rasa cemas yang berlebihan. Cobalah bersikap lebih tenang dan memberikan kepercayaan pada pasangan. Yakinlah bahwa diri Bung itu memang worth it untuk dipertahankan. Tak mungkin si nona meninggalkan orang yang berharga di matanya.

“Bolehkah Aku Bermain Dengan Teman? Tenang, Aku Hanya Berteman Saja Bukan Pacaran Kok Sayang!” Pinta Si Nona Pada Bung

Jangan pernah membatasi pertemanan pasangan Bung. Karena pertemanan memberikan kesempatan yang bagus untuk bertukar pikiran. Alasan takut ditinggal karena teman bisa memberi rasa lebih nyaman, dan takut teman memberikan efek buruk bagi pasangan. Atau ada lelaki yang dianggap mencoba peruntungan untuk menjadi orang ketiga, pemikiran itu harus Bung enyahkan dari pikiran Bung. Kecuali kalau Bung ingin dianggap kekanak-kanakan!

Sebagai orang yang dewasa, si nona pasti paham Bung, bagaimana cara berkomitmen, dan menghargai komitmen. Tidak mungkin orang yang Bung pilih dengan remehnya memutuskan memilih teman karena dia lebih baik dari Bung.

Jangan menganggap Bung sebagai satu-satunya orang yang mampu mengerti, memahami, dan mencintai dia. Karena pertemanan terkadang membantu menyelesaikan masalah dalam hubungan. Pasti Bung pernah kan meminta solusi dengan kawan ketika hubungan sepertinya mau karam?

“Jangan Emosi Dulu. Semua Hal Pasti Bisa Kujelaskan,” Lanjut Si Nona

Ketika Bung melihat Nona sedang bersama orang lain. Lebih baik Bung jangan terlalu gampang menyimpulkan kalau Nona telah membagi hati. Karena bisa aja itu rekan kerja, teman, sahabat, atau yang lainnya. Kebetulan saja apabila temannya itu lawan jenis.

Kalau Bung tak bisa mengontrol emosi, bukan tak mungkin Bung jadi melakukan kekerasan pada si nona. Karena orang yang emosinya meledak-ledak dapat dengan mudah melakukan kekerasan. Survei dari seorang Psikolog, Livia Iskandar, menyebut 90% laki-laki kerap melakukan kekerasan terhadap pasangan karena posesif.

“Aku Tahu Kamu Tidak Mau Kehilangan. Tapi Jangan Sampai Sikap Kamu Membuatku Menghilang.” Ujar Si Nona.

Pangkal dari posesif adalah rasa yang kurang percaya terhadap pasangan. Lebih baik Bung cari tahu apa yang membuat Bung begitu posesif. Bisa saja hal tersebutlah yang membuat Bung tidak selalu harmonis dalam menjalani hubungan. Karena rasa ketidakpercayaan.

Walaupun sang pasangan telah memberikan kasih sayangnya, bukan berarti si nona dalam genggaman. Tapi apabila Bung selalu bersikap insecure. Maka si nona akan menghilang dan mencari pasangan lain.

Michelle Rusell, Peneliti asal Universitas Florida yang meneliti tingkat perselingkuhan pada 200 pasangan muda mengatakan, “Rasa Insecure membuat orang mencari pasangan lain sebagai alternatif,”.

Masa Lalu Boleh Pahit Tapi Jangan Dijahit Ke Masa Sekarang, Karena Tak Berhubungan

Salah satu pemicu seseorang memiliki karakter posesif adalah masa lalu cinta yang kelam. Kisah cinta yang karam, karena dikhianati dengan tajam. Membuat Bung naik pitam, hingga mengambil langkah sengit untuk berjaga 24 jam seperti satpam.

Tidak semua masa lalu dapat dihubungkan dengan kondisi sekarang. Jangan sampai masa lalu yang menghantui Bung, membuat Bung bersikap skeptis. Apa lagi hingga tidak menganggap pasangan memiliki ikatan.

Rasa posesif haruslah dibuang untuk membuat pasangan nyaman. Buatlah hal romantis, agar Bung tak dicampakkan Nona. Karena membuat hal romantis terhadap pasangan lebih baik, daripada selalu curiga secara kritis.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top