Penyakit kelamin menjadi suatu kategori penyakit yang ditakutkan oleh semua orang, salah satunya laki-laki. Lantaran penyakit ini mengancam kenikmatan seksual. Apalagi berbicara soal IMS atau infeksi menular seksual, harus didorong oleh kejujuran setiap individu. Maka dari itu, masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kepedulian terhadap penyakit kelamin salah satunya adalah kutil kelamin.
Data WHO menunjukkan tingkat kejadian penyakit ini cukup tinggi, yaitu 1 kasus baru kutil kelamin didiagnosa setiap detiknya, sekitar 89.912 kasus baru kutil kelamin didiagnosa di dunia setiap harinya. Untuk itu deteksi dini, diagnosis yang tepat, kepatuhan berobat serta berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin yang berpengalaman merupakan faktor keberhasilan dari pengobatan penyakit ini.
Kepekaan terhadap penyakit kelamin memang harus dilakukan atas dasar kepedulian kesehatan setiap individu. Dorongan untuk sadar juga dilakukan dengan gencar melalui edukasi sekaligus screening (mengecek sendiri).Penyakit kutil kelamin merupakan penyakit yang disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV) tipe 6, 11, 30, 42, 43, 44, 45, 51, 52 dan 54. HPV sendiri merupakan ko-faktor kanker yang memiliki dampak serius terhadap kesehatan seseorang. Sedangkan yang jadi permasalahan adalah informasi terkait penyakit ini sangat minim, jadi kendala bagi masyarakat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Parahnya lagi, sebagian besar masyarakat enggan atau malu untuk berobat. Lantaran memiliki penyakit kelamin dianggap sebagai aib yang tidak harus diketahui secara umum.
dr. Dian Pratiwi, SpKK, FINSDV, FAADV dari dokter klinik Pramudia menjelaskan pada acara Bagaimana menangani kutil kelamin di Tjikini Lima, Cikini, Jakarta Pusat pada 28 Maret 2019. Intinya, kalau HPV adalah virus penyebab infeksi menular seksual yang paling umum. Sebagian kecil infeksi dengan tipe HPV tertentu, dapat bertahan dan berkembang menjadi kutil kelamin dan kanker serviks.
“Jenis HPV yang tidak menyebabkan kanker ada pada tipe 6 dan 11, tetapi ini merupakan jenis yang sering menybabkan kutil kelamin,” ujarnya.
HPV juga cepat menyebar kepada seseorang yang sistem imunnya rendah, seperti salah seorang pengidap HIV. Yang lebih mungkin terinfeksi HPV dengan persisten dan berkembang lebih cepat jadi pra-kanker dan kanker. Sistem imun yang rendah bisa dialami dari pola hidup yang tidak sehat, yang secara umum kita ketahui bung yakni alkohol dan rokok. Kedua kebiasaan ini bisa jadi faktor pendukung seseorang terkena kutil kelamin.
“Kalau rokok dan alkohol tidak jadi faktor penyebab kutil kelamin. Tetapi rokok dan alkohol dapat menurunkan daya tahan tubuh, di mana orang yang mengonsumsi alkohol rutin dan rokok berlebihan daya tahannya akan tidak sama. Nanti itu berhubungan dengan replikasi virus itu sendiri,” ujar dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV.
Perbaikan pola hidup memang harus dirubah guna menjamin kesehatan. Tapi balik lagi, kalau berbicara IMS memang harus berakar kepada kejujuran atau kesadaran. Apakah pasien mau diobati atau malu untuk diobati bung. Meskipun tidak begitu berbahaya, tetapi penyakit kutil kelamin dapat mempengerahui psikologis.
“Kutil kelamin memang tidak menggangu kesehatan secara umum. Namun dapat mempengaruhi aspek psikologis pasien yang berarti, seperti malu, cemas, marah sampai stress,” imbuhnya.
Pada intinya dr. Anthony lagi-lagi menekankan untuk kesadaran setiap orang akan penyakit ini. Karena ini dapat menular, apalagi kebiasaan seksual aktif dengan gonta-ganti pasangan yang akan menambah rantai penyakit kutil kelamin. Perlu diketahui juga bung, kalau kutil kelamin mampu menimbulkan kanker serviks pada penderita perempuan! tak sampai disitu, kanker daerah anogenital dan orofaring juga bisa disebakan. Untuk memutus rantai penyebarannya harus dengan sadar dan mau untuk diobati.
“Untuk berbicara soal IMS (infeksi menular seksual) menumbuhkan kejujuran pasien seperti penyakit kutil kelamin. Di Indonesia terlalu tabu untuk menyatakan saya aktif secara seksual dengan kondisi ia belum menikah, apalagi bercerita dia punya penyakit kelamin. Maka dari itu dibutuhkan awarness dari setiap pasien, karena penyakit seperti kutil kelamin ini bisa menular,” pungkasnya.
