Saat pasangan melakukan hubungan intim, verbal biasanya bermain dengan mengungkapkan kata-kata yang membuat suasana menjadi “panas”. Membangkitkan birahi pasangan agar foreplay berjalan lebih ganas bahkan lebih nikmat dari biasanya. Kata-kata “kotor” seperti dalam film dewasa kerap dilakukan oleh beberapa pasangan secara normal. Dan ternyata ini adalah hal yang penting, kata-kata “kotor” seolah menjadi pemantik dasyhat dalam hubungan.
Penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang secara verbal mengatakan kata “kotor” di tempat tidur, dilaporkan meningkatkan keintiman dan kepuasan hubungan. Jadi rasanya aman bagi laki-laki untuk berbicara “kotor” terhadap pasangan saat di ranjang. Lantaran berbicara kotor adalah komponen penting untuk seks. Namun tidak selalu mudah bagi laki-laki untuk melakukan dengan baik. Jadi inilah beberapa aturan dasar ramah kepada si nona untuk memulai pembicaraanya.
Cobalah Untuk Mengungkapkan Halus Tanpa Mengitimidasi
Kalau bung seorang pemula dalam mengungkapkan bicara “kotor” diranjang, cara termudah adalah dengan tidak mengintimidasi, namun menjelaskan dalam istilah yang positif tentang apa yang terjadi pada saat itu. Tak perlu mengatakan sesuatu hal yang rumit, cukup hal yang sederhana dan apa yang bung rasakan. Seperti “Mulut kamu, rasanya buat aku melayang ke angkasa” seharusnya bekerja dengan baik. Meskipun begitu ingat, untuk selektif dalam bertindak tentang apa yang ingin bung katakan.
Memuji Apa Saja yang Melekat di Tubuh Nona
Pembicaraan kotor yang diungkapkan tidak hanya berlaku pada saat kejadian atau apa yang bung dan pasangan lakukan. Namun pembicaraan kotor bisa dilakukan untuk memuji tubuhnya. Seperti “Payudara kamu luar biasa,” atau “Pantatmu tiada duanya,” atau “Rasanya sangat enak“. Pastikan pujian yang diungkapkan berlaku, jangan malah membandingkan antara satu tubuh dengan tubuh lainnya, yang malah membuat si nona berpikir bahwa ia malu dengan tubuhnya.
Meskipun Mengucap Kotor, Katakanlah dengan Bijaksana
Nah ini bagian terpenting, secara dewasa bung pasti menonton film dewasa yang penuh dengan ungkapan “kotor” namun dengan nada yang tak bijaksana. Ketahuilah film dewasa itu di set untuk penonton dan dikerjakan secara profesional. Ungkapan seperti pelacur atau pu*sy tak bisa diaplikasikan kepada pasangan. Ketersinggungan akan muncul, karena merasa diperlakukan kasar. Jadi jangan menggunakan bahasa kontroversial, terkecuali ia yang menggunakan.
Mengatakan Tepat Seperti Apa yang Dilakukan Pasangan
“Lepaskan dan memanjat di atasku,” atau “Sentuh dirimu untukku” merupakan suatu ungkapan yang membawa pasangan masuk ke alur berbicara kotor. Bahkan ini bekerja apabila bung dan pasangan menikmati suatu intrsuksi semacam ini. Mulailah dengan perintah yang tidak terlalu menuntut bahkan seperti memulai bisikan, seperti “Terus gerakkan lidahmu”. Hal ini dapat memicu intensitas dalam berhubungan tergantung kepada reaksi dari pasangan.
Memulai Dengan Pertanyaan, yang Bergulir jadi Kenikmatan
“Enak nggak?” Atau “Kamu suka nggak, kalau aku giniin?” dapat menjadi sebuah bola bergulir. Si nona akan membalas dengan pernyataan lebih liar, atau dengan desahan yang lebih nakal. Bahkan apabila pasangan yang memulai pertanyaan seperti ini cobalah memulai dengan menjawab sedikit berani yang makin membuat hubungan intim semakin membara.
Seperti “Enak banget” atau “Belum pernah ada yang seenak kamu”. Kami jamin, hubungan intim bung bakal berbeda dari yang hanya melakukan gerakan foreplay biasa. Karena ungkapan “kotor” adalah bumbu penyedap dalam berhubungan badan.
