Setelah booming lantaran memilih motor chopper hasil ubahan Elders Garage, yang merupakan bengkel anak bangsa. Jokowi kembali melakukan bentuk support lainya, yakni ketika menjatuhkan pilihan kepada denim jaket buatan Never Too Lavish yang desainnya diselimuti cita rasa Indonesia, lengkap dengan identitas ragam dan budayanya. Jokowi pun memakai jaket tersebut ketika melakukan touring menuju Pelabuhan Ratu, Sukabumi bersama ratusan bikers. Sontak jaket tersebut pun eksis, bahkan banyak orang yang ingin memilikinya. Kemudian banyak juga yang bertanya, siapakah yang membuat jaket denim tersebut?
Bernhard Suryaningrat atau yang akrab disapa Abenk ini adalah seorang seniman dibalik jaket denim yang dikenakan Jokowi. Awal mula Jokowi dan Never Too Lavish berjodoh adalah lewat pagelaran Jakarta Sneakers Day yang dihelat beberapa bulan lalu. Never Too Lavish sendiri merupakan bisnis dibidang custom dengan mendesain beberapa fashion item seperti tas, dompet, jaket, dan sepatu.
“Sebenarnya gua membuat dua desain untuk Pak Jokowi. Namun yang diterima oleh beliau adalah desain budaya Indonesia, sedangkan desain satunya lagi adalah portrait Jokowi dengan ciri khas style gua sih,” ucap Abenk.
Sebagai seorang seniman, Abenk memiliki style cat flourescent, yang sudah menjadi signature dari gaya yang diusungnya dalam menciptakan beberapa karya. Melihat detail dan warna yang tersemat di jaket jeans tersebut, Abenk pun menyatakan kalau pekerjaan cukup rumit karena banyak warna yang dipakai. Tak ayal butuh waktu lebih dari sebulan demi merampungkan jaket untuk orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Sebelum fokus untuk menuangkan tinta ke media fashion seperti jaket atau pun sepatu. Abenk lebih dulu menjadikan tembok sebagai media menuangkan kreatifitasnya. Ya, Abenk adalah seorang graffiti writers yang memiliki nama panggung Hardthirteen. Beberapa guratan kreatifitasnya pun dapat Bung lihat lewat akun Instagramnya di @hardthirteen. Dan pria asal Depok ini mengaku tidak memiliki kesulitan ketika mengalihkan media dari tembok ke medium yang lebih kecil dan terbatas seperti jaket dan sepatu.
“Dari awal gue terjun di graffiti pun gue memang suka explore, jadi emang dari awal juga gue udah mencoba gambar di media-media lain. Jadi memang udah dipelajari sejak dulu,” jelas Abenk.
Setelah boomingnya jaket bomber, sekarang denim jaket pun nampaknya menjadi salah satu barang yang dikenakan Jokowi yang menjadi eksis. Alhasil, banyak tawaran dan permintaan yang bertanya soal jaket fenomenal tersebut. Tetapi Abenk sendiri menjawab belum ada keputusan apakah bakal re-stock atau tidak.
“Untuk saat ini belum ada keputusan terkait hal ini, besar kemungkinan ini hanya akan dibuat 1 of 1 aja,” jawabnya.
Dibalik hasil karya yang mendapat pujian, terlebih lagi anak bangsa yang membuatnya. Masih ada saja yang mengkait-kaitkan jaket denim tersebut dengan hal yang berbau politik. Apalagi saat bagian dada yang tergambar kepulauan Indonesia digambarkan terpisah lantaran tidak dieratkan kancingnya, sehingga ada salah satu akun anonim di sosial media yang men-semiotikakan kalau itu adalah tanda Jokowi bangga lantaran Indonesia terpisah. Abenk pun memiliki tanggapan sendiri terkait hal tersebut.
“Haters mah apa saja juga bisa jadi salah sama mereka. Saya sih nggak pernah ambil pusing soal begituan, talk less do more. Di sini kita berkarya, wong buatnya saja susah kok, untuk orang yang spesial pula. Masa dikait-kaitkan dengan hal kaya gitu,” katanya.
Sebagai seorang seniman pasti memiliki kebangaan tersendiri saat karya yang diapresiasi oleh orang lain. Tentu saja hal itulah yang bakal mendorong seorang seniman untuk menciptakan karya-karya selanjutnya. Terlebih lagi karya yang dibuat oleh Abenk diapresiasi langsung oleh orang tersohor di negeri ini. Barang tentu merupakan suatu bentuk suka cita luar biasa yang dinikmati lewat hasil kerja kerasnya selama ini dalam berkarya dibidang graffiti dan custom.
“Ini merupakan salah satu bentuk pencapaian yang sangat diluar dugaan. Nggak kepikiran sama sekali sih awalnya hasil karya gue dan temen-temen bisa diapresiasi langsung dan dipakai pula. Memang, ternyata konsistensi dan kerja keras bisa membuahkan hasil. Dengan kaya gini sih gue dan temen temen menjadi semakin terpacu kedepannya untuk berinovasi terus,” ucapnya dengan rasa bahagia.
