Liga Inggris bisa dikatakan sebagai salah satu liga yang cukup ketat, setiap tim memiliki potensi sama untuk menjadi juara, sekaligus ada banyak tim-tim kuda hitam yang kerap menaruh tinta hitam kepada tim tim besar. Wajar saja kalau persaingan yang begitu ketat ditonjolkan setiap tim, sekaligus ada pula beberapa tim yang tak sanggup untuk bersaing hingga akhirnya jatuh ke jurang degradasi.
Persaingan yang ketat pun membuat beberapa tim kesulitan untuk menemukan performa terbaik. Ada yang sejak awal sudah terseok-seok, ada pula yang baru terseok pada akhir-akhir musim. Ajaibnya, ada beberapa tim yang terseok di akhir musim masih tetap bisa berjuang sampai terselamatkan dari jurang maut bernama degradasi.
Sunderland Musim 2013/14
The Black Cats di musim 2013/14 adalah musim terhoki, karena di tahun tersebut Sunderland benar-benar tidak tampil dengan performa terbaiknya. Di penutupan pertengahan musim saja, Sunderland benar-benar berada di posisi yang kurang sedap dipandang yakni berada di dasar klasemen saat natal.
Hanya 1 poin dari 24 poin yang seharusnya dapat diambil Sunderland dari bulan Februari hingga April, membuat aroma-aroma tergeser ke Divisi Championship semakin santer terdengar di ruang ganti. Meskipun begitu tiba-tiba mereka bangkit, dengan mampu menahan imbang Manchester City sampai mengkandaskan Chelsea, setelah itu mereka meraih tiga kemenangan pada empat laga terakhir hingga merek selamat dari zona degradasi.
Leicester City Musim 2014/15
Leicester City sebelum merasakan gelar juara Premier League, tim berjuluk The Foxes ini pernah merasakan pahitnya perjuangan di kasta tertinggi sepakbola Inggris. Di musim 2014/15 sulit untuk menjumpai kemenangan, total hanya empat kali menang dari 29 laga. Pada awal April pun mereka harus nyaman berada di dasar klasemen.
Tiba-tiba semua itu berubah di mana rentetan hasil menawan sebuah tim terjalin dari sebuah kerjasama, dengan menang tujuh kali dari sembilan laga hanya tumbang satu kali, membuat Leicester City finis di peringkat 14. Dan musim selanjutnya menggemparkan jajaran sepakbola tanah Inggris, dengan membuat sebuah dongeng di mana mereka meraih gelar juara Premier League untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Hingga muncul nama Jamie Vardy sampai Riyadh Mahrez.
West Ham United Musim 2006/07
Perjuangan klub berlambang palu di musim 2006/07 sangat sulit. Padahal saat itu West Ham memiliki beberapa nama-nama calon bintang besar seperti Carlos Tevez, Javier Mascherano dan Yossi Benayoun. Berada di zona degrasi tentu membuat pihak klub kebingungan, padahal beberapa nama sudah dimasukkan supaya membuat tim bisa lebih bersaing.
Entah ada angin apa tiba-tiba ketajaman Tevez berserta parthnernya Bobby Zamora memuncak, sehingga West Ham tak jadi terdegradasi. Dengan menumpaskan nama-nama besar di atasnya seperti Arsenal, Everton sampai Manchester United.
Fulham Musim 2007/08
Nama pelatih bergengsi macam Roy Hodgson nampaknya belum mampu berpengaruh bagi Fulham di musim 2007/08. Tim ini sangat dirundung kesulitan dengan benar-benar sulit meraih kemenangan sampai harus nyaman di zona degradasi.
Tetapi bukan pelatih berkelas nampaknya kalau tidak mampu memberi suntikan moral kepada timnya, Roy Hodgson kemudian membuat Fulham mengalami comeback yang ajib, dengan mengalahkan Manchester City 3-2 setelah sebelumnya tertinggal dua gol. Kemudian beberapa performa apik pun ditunjukan dengan mendapat beberapa kemenangan dramatis lainnya, membuat Fulham selamat dari zona degradasi.
West Bromwich Albion Musim 2004/05
Kisah degradasi paling mencengangkan terjadi pada musim 2004/05 West Brom yang berada di dasar klasemen saat natal coba mengembangkan performanya sampai musim berakhir. Namun itu tidak berpangaruh karena di laga terakhir mereka masih berada di dasar.
Tapi WBA mampu lolos, karena tiga tim yang berada di dasar berpeluang besar berada di jurang degradasi dan juga selamat karena ketatnya poin yang diperoleh. Dengan kekalahan Norwich City, hasil imbang Crystal Palace, dan kekalahan Soton, mereka mampu mengalahkan Portsmouth, dan akhirnya The Baggies selamat dari degradasi secara dramatis.
