Inspiring Women

Artis Indonesia yang Cantiknya Tak Pupus Oleh Usia

Ketika banyak orang yang memuja cantiknya para artis pendatang baru yang masih belia, Bung mungkin masih tergila-gila pada dia yang telah Bung kagumi sejak remaja. Pada hal lain, selera mungkin berbeda. Namun untuk ukuran cantiknya perempuan, kita nampaknya akan sejalan dengan pendapat yang sama.

Ini bukan perihal dia yang kini mungkin sedang malang melintang di TV, bukan pula perempuan-perempuan muda yang sedang cantik-cantiknya. Sembari bernostalgia pada kecantikannya dulu saat masih belia, kali ini kami akan mengajak Bung untuk menilik lagi dasyatnya aura dari beberapa artis Tanah Air yang masih tetap terlihat cantik. Meski tak lagi muda.

 

Sophia Latjuba, Aura Cantiknya Begitu Menggairahkan

Sumber : https://www.instagram.com/sophia_latjuba88/

Setelah sebelumnya pernah menjadi istri dan teman duet Bung Indra Lesmana, mengawali karir sejak tahun 1987,  siapa yang tak tahu sosoknya. Perempuan yang tahun ini sudah genap berusia 47 tahun hampir tak berubah. Bahkan meski kini putri sulungnya sudah mulai beranjak dewasa.

Untuk Bung yang kebetulan mengikutinya di laman instagram, tentu akan sedikit terkecoh dalam hal membedakan Sophia dengan putrinya, Eva Celia. Tampak seolah masih seusia, mereka berdua kerap membagikan potret bak teman dekat, tak terlihat seperti seorang ibu dan anak.

Aura seksi nan menggairahkan yang memang terpancar dari sosoknya, jadi hal pertama yang akan Bung ingat untuk menggambarkan Sophia.

 

Nadya Hutagalung, Kecantikan Perempuan Berdarah Batak Ini Rasanya Tak Bisa Lagi Bung Sangkal

Sumber : Instagram/nadyahutagalung/

Tak perlu banyak bicara, rasanya tak akan ada laki-laki yang bisa menolak cantiknya perempuan berdarah batak yang satu ini. Paras dan bentuk tubuh yang hampir mendekati kata sempurna, membuat ia banyak dielu-elukan oleh publik. Memulai karir sebagai VJ untuk MTV Asia, kini Nadya tinggal dan menetap di Singapura, serta menjadi salah satu juri di ajang Asia’s Next Top Model.

Dari beberapa unggahan foto di laman Instagramnya, Bung tentu bisa melihat jika Nadya adalah salah satu artis berdarah Indonesia yang cantiknya awet. Sebab meski sudah genap berusia 43 tahun, si nona satu ini tetap terlihat manis meski tak sedang dipoles oleh make up sekalipun.

Nilai tambah lain yang mungkin akan membuat Bung semakin mantap untuk menyukai sosoknya, kini Nadya juga dikenal sebagai pengusaha yang telah memiliki label perhiasan sendiri. Dan tak hanya itu saja, ia juga jadi salah satu aktivis lingkungan yang begitu peduli terhadap isu-isu lingkungan di dunia.

Maudy Koesnadi, Paras Cantiknya Selalu Bisa Menenangkan. Bukan Begitu Bung?

Sumber : Instagram/maudykoesnaedi/

Dibalik wajahnya yang menenangkan, pemeran Zaenab dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini berada pada jajaran perempuan yang cantiknya tak lekang oleh waktu.

Jarang tampil dengan hal-hal yang nyetrik dan berbau seksi, membuat Maudy jadi perempuan cantik yang selalu menenangkan. Bahkan jika Bung masih ingat peran yang ia mainkan di sinetron Si Doel dulu, maka kurang lebih begitulah Maudy menjalani kehidupan nyatanya.

Tak hanya bermodal paras saja, ia juga adalah salah satu perempuan cerdas yang juga peduli budaya. Hal lain yang barangkali Bung belum tahu, menjadi seorang ibu di usia 42 tahun, kini Maudy sedang giat-giatnya menjalani beberapa kegiatan yang bersinggungan dengan budaya. Sebagaimana janjinya dulu, saat terpilih menjadi None Jakarta.

Tamara Bleszynski, Senantiasa Terlihat Cantik Mempesona Bak Perempuan Muda

Sumber : Instagram/tamarableszynskiofficial

Kemampuannya berakting ditunjang dengan wajah cantik khas Indonesia miliknya, jadi salah satu hal yang membuat nama Tamara begitu dikenal pada pertengahan tahun 90-an hingga 2000-an. Perempuan yang lahir di bandung, 25 Desember 1974 ini jadi salah satu arti senior yang hingga kini masih terlihat muda.

Untuk Bung yang kebetulan doyan menjelajahi laman instagram, cobalah sesekali tengok kembali foto-foto yang  ia bagikan. Bukannya menemukan perubahan, lewat foto-fotonya Bung akan merasa itu adalah Tamara yang kita lihat belasan tahun lalu.

Sebab meski usianya akan genap 43 tahun Desember ini, ia masih terlihat cantik dan mempesona bak perempuan muda yang baru akan beranjak dewasa. Kini ia juga aktif pada beberapa kegiatan sosial di beberapa tempat.

Yuni Shara, Figur Perempuan Dengan Kecantikan Yang Seakan Tak Pernah Pudar

                           Sumber : Instagram/yunishara36

Perempuan-perempuan muda yang kini mulai menghiasi layar kaca, kerap terlihat dengan penampilan yang tak sesuai usia. Seakan berbanding terbalik dengan penyanyi senior yang satu ini, dirinya justru sebaliknya. Perawakan mungil khas perempuan Asia, nampaknya jadi salah satu hal yang mungkin mempengaruhinya.

Usia yang sudah kepala empat, bak jadi masa emas yang semakin membuat ia terlihat cantik-cantiknya. Kulit mulus dengan bentuk tubuh yang masih saja terlihat kencang, jadi nilai tambah yang membuat banyak mata semakin tertarik padanya. Jadi tak heran, jika kemarin ada artis laki-laki yang berusia jauh dibawahnya sempat terpikat oleh auranya.

Setidaknya perempuan-perempuan tadi adalah definisi cantik yang hampir mendekati sempurna. Sebab meski sudah berusia yang tak lagi muda, mereka masih terlihat menarik dengan bentuk tubuh indah dan menggugah.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Tahu

Ternyata Kebanyakan Laki-laki Awam dan Sok Tahu Masalah Ranjang

Dalam film 3 Hari Untuk Selamanya, ada sebuah dialog yang dikatakan oleh Ardina Wirasti, “Sebodoh-bodohnya laki-laki, ia tak mau kalah paham soal seks dibanding perempuan“, mungkin hal ini pulang yang terjadi. Bahwa laki-laki selalu merasa satu langkah lebih maju dibanding perempuan dalam masalah bercinta. Padahal masih banyak kesalahan yang dilakukan olehnya.

Dilansir WebMD, pendidik seks Tristan Taormino dan Lou Paget, yang berbagi pengetahuan tentang kesalahan umum yang kerap dilakukan laki-laki terkait seks. Salah satunya adalah memulai hubungan intim di kamar tidur. Terapis seks, Ian Kerner, pHD mengatakan kalau laki-laki lebih mudah terangsang tapi tidak dengan si nona. Sehingga perlu waktu untuk benar-benar bergairah.

Gairah seks perempuan sangat berkaitan dengan psikologis. Untuk memantik itu semua harus diisi dengan perilaku romantis, semacam pelukan hangat, ciuman atau gandengan mesra yang membuatnya terkoneksi. Hal ini harus ditunjukan demi menunjukkan bahwa bung sangat menghargai keberadaan nona. Kenyamanan dan rasa aman dalam hubungan adalah kunci bagi wanita itu benar-benar bebas ketika bercinta, ujar Kerner.

Berpelukan selama 30 detik bsia menstimulasi oksitosin, hormon pada wanita yang menciptakan rasa terhubung dan percaya,” ucapnya.

Selain itu, Kerner memberi tahu bahwa sejak dulu memang ada perempuan yang memalsukan orgasme. Tak heran kalau laki-laki tak tahu kalau pasangan mereka tak menikmati sesi bercinta. Kunci itu untuk menjawab semua adalah bertanya tentang apa yang istri rasakan dalam hubungan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Baik

Buah Masalah Saat Menikah, Memilih Bertahan Atau Berpisah?

Ketahuilah wahai para suami dan calon suami, kalau akar permasalahan biasanya tidak jauh berbeda dalam pernikahan. Banyak yang bilang masalah itu adalah kerikil dalam rumah tangga, yang coba menguji seberapa kuat cinta bung dengan si nona. Namun setiap ujian yang menerpa, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, antara berpisah atau bertahan hingga maut memisahkan.

Bahkan, tak menutup kemungkinan, jawaban pahit, seperti bercerai adalah yang harus dialami. Mungkin itu adalah hal yang terbaik buat pasangan, kan? tapi di satu sisi, ada tanggung jawab yang mengharuskan pasangan bertahan. Dan ketahui juga, kalau memilih antara bertahan dan bercerai itu sama sulitnya.

Melakukan Hal yang Dirasa Biasa, Padahal Secara Tidak Sadar Sudah Mendua Dalam Skala Berbeda

Mendua dalam skala berbeda? mungkin ini membingungkan. Tapi pernahkah bung mengalami, di mana ada ada notifikasi dari perempuan lain di smartphone, seperti chat, comment dan lain-lain yang secara sengaja bung hapus lantaran takut si nona marah? itu adalah selingkuh tipis atau micro-cheating.

Selingkuh jenis ini memang secara halus tidak bersentuhan fisik, tapi ada ketakutan padahal yang bung lakukan hanya sebatas hubungan teman. Nah hal semacam ini, bisa mengganggu harmonis pernikahan yang sedang berjalan.

Tak Mengawasi Sosial Media Pasangan, Bisa Terselip Untaian Kata Sayang Dengan Orang yang Tak Diduga

Mungkin ada anggapan mengawasi sosial media pasangan itu norak dan semacamnya, atau sama saja melanggar privasi. Namun banyak hal yang tak diduga bisa dilakukan di sosial media. Dari perselingkuhan, sampai perbuatan standar yang ternyata melukai perasaan pasangan. Apabila hal ini diketahui oleh bung atau si nona, otomatis pernikahan akan dibuahi pertengkaran. Ada baiknya meminta izin pasangan untuk saling memantau akun sosial media, agar hubungan terjaga, bukan menaruh curiga.

Kebiasaan Jelek yang Dipertahankan Membuat Pasangan Tak Betah Untuk Bertahan

Malas, selalu bersikap masa bodo, sampai kurang memberi perhatian kepada pasangan, pastilah sikap yang menyebalkan. Biasanya hal ini dijadikan alasan seseorang untuk berselingkuh. Nah, riset situs kencan Victoria Milan di tahun 2015 mengungkapkan, bahwa dalam level global perempuan yang sudah menikah akan berselingkuh! Dan ini terjadi ketika janji suci sudah berjalan tujuh hingga delapan tahun. Deretan alasan tersebut karena laki-laki yang memiliki sikap menyebalkan saat menjadi kepala keluarga.

Permasalahan Finansial yang Tak Bisa Disepelekan, Karena Ini Sama Krusial Seperti Perselingkuhan

Masalah finansial jadi puncak pertiakaian sebenarnya tidak salah. Karena finansial jadi roda penggerak rumah tangga untuk hidup, sampai berkaitan dengan soal yang bahagia. Perbedaaan tentang persepsi mengelola uang, tidak membedakan mana yang penting dan mana yang bisa ditunda sampai soal tranpransi jadi alasan. Ternyata masalah finansial sangat krusial, apalagi untuk urusan suami dan istri.

Dan di Setiap Perceraian, Anak Jadi Pihak Tak Bersalah yang Menanggung Semua Beban

Mau dia berada di usia balita, kecil bahkan dewasa, perceraian adalah beban bagi mereka. Skeptis untuk menjalani hubungan, tak termakan dengan anggapan menikah adalah kebahagiaan, sampai sulit untuk percaya kepada orang lain adalah hasil psikis di terima sang anak karena perceraian. Maka dari itu, baik suami dan istri akan bercerai, coba pikirkan sekali lagi, karena anak kalian yang tidak tahu apa-apa, harus berusaha mengerti akan kondisi yang diperkeruh oleh orang tuanya sendiri.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Tahu

Swafoto Tanpa Busana Oleh Laki-laki : Eksibisionis atau Hanya Narsis?

Salah seorang dari Istana Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin yang diduga berada di foto tersebut, berkata habis menyelam di ruang ganti laki-laki, tapi tak jelas apa esensi-nya ia selfie. Sedangkan yang satu lagi adalah politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahean, ia secara tegas membantah kalau foto tersebut adalah dirinya, dengan berkata “itu hoax”. Terakit hal ini, kebiasaan selfie tanpa busana memang meresahkan, bahkan bisa dikategorikan ke perilaku menyimpang, kan?

Lantas apakah selfie tak berbusana termasuk ke eksibisionis atau hanya narsis?

Kebutuhan Seksual yang Tak Lazim Bisa Dilalui Lewat Selfie

Swafoto tanpa busana pasti memiliki tujuan, otomatis tujuan tersebut dapat diasumsikan cenderung ke arah yang negatif. Jadi jangan salahkan publik ketika foto tersebut selalu diarahkan kepada kegiatan seksual. Karena tak menutup kemungkinan untuk saling bertukar foto telanjang dengan lawan jenis, kan? meskipun itu hanya asumsi, lebih baik kita tunggu klarifikasi atau fakta yang terjadi nanti bung.

Sedangkan di sisi lain, apakah perbuatan semacam ini bisa dimasukkan ke kategori eksibisionisme? untuk jawaban tersebut, menurut Tri Hadi seorang pakar Psikolog Klinis dari Rumah Hati menyatakan, eksibisionisme adalah suatu kelainan seksual yang termasuk dalam kategori Paraphilia, yakni objek pemenuhan kebutuhan seksual yang tidak lazim dan dianggap menyimpang.

Dan penderita mendapatkan rangsangan seksual saat melihat respone korban terkejut, takut, menjerit, teriak atau lari. Jadi, kalau tujuannya untuk seperti ini, bisa dikatakan para pelaku selfie telanjang adalah eksibisionis.

Demi Mendapat Rangsangan Seksual yang Maksimal

Meskipun sang pakar sudah mengatakan secara rinci tentang seseorang yang pantas disebut eksibisionis. Tapi ia juga mengungkapkan bahwa ada tiga kriteria apakah seseorang layak disebut eksibisionis atau bukan bung. Salah satunya adalah, orang yang memamerkan alat vitalnya di depan orang lain mendapat rangsangan seksual. Apabila iya, maka ia dapat disebut sebagai eksibisionis.

Seseorang yang Jadi Target Menghindar, Lari Atau Tak Bersedia Melihat-nya

Kriteria yang kedua ini bisa dilihat sebagai tujuan, yakni korban yang ditunjukkan alat vital tidak bersedia melihat, menghindar atau mencoba untuk pergi. Feedback semacam ini dijadikan sensasi bagi pengidap eksibisionis, bahkan tak segan mereka orgasme dalam keadaan tersebut. Dalam kasus swafoto telanjang yang melibatkan politisi, sejauh ini tidak ada tanda seperti yang dikatakan di kriteria kedua.

Terdapat Interaksi Seksual Meski Tak Berhubungan Badan

Sedangkan kriteria yang terakhir adalah terdapat aktifitas menunjukan alat vital terhadap korban. Hal tersebut sudah merupakan bentuk interaksi seksual tanpa ada hubungan badan. Apabila dalam kasus ini sudah memenuhi salah satu dari tiga kriteria, maka bisa dibilang orang tersebut termasuk dalam perilaku eksibisionisme.

Akan tetapi, sejauh ini belum terdapat atau terungkap motif yang jelas untuk apa foto selfie telanjang tersebut. Bahkan ketiga kriteria ini juga belum masuk, jadi belum tepat kalau dibilang eksibisionis.

Terus, Dari Mana Kita Bisa Menilai Kalau Orang Tersebut Narsis?

Meskipun ada kecenderungan menjadi eksibisionis dari perilaku seseorang yang melakukan selfie sambil telanjang. Namun ada kemungkinan juga ia berlaku narsis lho. Hal ini bisa dilihat dari motivasi seseorang saat melakukan selfie sambil telanjang.

Menurut Tri Hadi, motivasi tersebut sebatas apakah karena ia ingin mendapat kepuasan seksual setelah mengunggahnya, atau apakah orang yang melihat foto tersebut akan merasa takut atau malah justru senang. Karena tidak semua individu yang berlaku seperti itu adalah eksibisionis.

Tidak semua orang yang mengunggah foto tersebut dapat disebut eksibisionis. Hal itu hanya termasuk fenomena sosial yang disebut narsisme tahap parah,” ujarnya.

Meskipun masih ada kemungkinan narsis, namun kalau pelakunya laki-laki pasti lebih merujuk kepada eksibisionis bung. Karena perbandingan laki-laki dan perempuan untuk pelaku seks menyimpang adalah 4:1. Terlebih lagi, banyaknya pelapor yang jadi korban tindak eksibisionies oleh laki-laki. Akan tetapi sejauh ini belum bisa dikategorikan kedua hal ini, ya kita positif thinking saja kalau kamera kedua politisi tersebut tidak sengaja tertekan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top