Bagaimana seseorang membenci profesinya sendiri? padahal profesi yang dilakoni pun, cukup digemari mayoritas laki-laki yakni sepakbola. Lantas, apakah wajar bila pesepakbola membenci olahraga yang mengantarkan namanya menjadi tekenal bahkan berkecukupan secara finansial?
Dibalik wajar atau tidaknya, tentu hal ini menjadi pergunjingan bagi sebagian orang yang notabene adalah netizen. Sederetan nama-nama yang bakal disebutkan ada yang dari underrated sampai yang sudah tidak asik ditelinga. Bahkan, ada salah satu pemain yang mengatakan semakin banyak mendapatkan uang dari sepakbola, semakin ia membencinya. Dilansir dari sportskeeda.com berikut ini adalah nama pemain yang anomali malah benci sepakbola.
Kegagalan Eksekusi Penalti Menjadi Biang Bagi Pemain Ini Untuk Membenci Sepakbola
Pernah berseragam Leeds, Blackburn dan Newcastle tak ayal membuat pemain ini dipanggil ke tim nasional Inggris, bahkan ia menjadi bagian Three Lions pada saat berlaga di Euro 1992 dan FIFA World Cup 1998. Karirnya sepanjang 18 tahun pada mulanya berjalan manis, David Batty kemudian didaulat menjadi biang kegagalan lantaran gagal menjadi eksekutor penalti saat meladeni Argentina di ajang 4 tahunan untuk mencari negara terbaik dalam sepakbola.
Di tahun 2007 David Batty pun membuat pernyataan yang membingungkan banyak orang saat ia bosan bermain bersama tim nasional. Hal ini jelas dipandang sebagian pemain sebagai bentuk nasionalisme. Lucunya lagi, David Batty, sejak kegagalan penalti ia tidak pernah menonton sepak bola lagi.
Bukan Penggemar Sepakbola Sejati Tapi Karirnya Cukup Melonjak Tinggi

Nama Bobby Zamora pasti tidak asing bagi bung yang kerap menonton liga Inggris. Lantaran pemain berkepala pelontos ini telah malang melintang membela klub-klub medioker di kasta tertinggi liga tersebut. Seperti Brighton & Hove Albion, Bristol Rovers, West Ham, Tottenham, Queens Park Rangers dan pernah tergabung dengan tim nasional Inggris sebanyak dua kali. Sebelum memutuskan untuk menggantung sepatu di tahun 2016.
Kilas balik ke tahun 2012 beberapa pertanyaan menghujam dirinya tentang apa yang bakal dilakukan setelah tidak lagi merumput di lapangan hijau. Secara tegas, Zamora menjawab tidak lagi ingin tergabung dalam dunia sepakbola. Bahkan, pemain ini mengatakan bahwa ia bukan penggemar sepakbola sejati selayaknya pemain lain. Kemudian selama berkarier pun, ia juga jujur kalau jarang melihat tim lain bahkan timnya sendiri selama bertanding.
Tak Puas Di Lapangan Hijau Beranjak Ke Ring Tinju
Menjadi pemain pesepakbola profesional nampaknya kurang begitu menyalurkan hasratnya. Curtis Woodhouse adalah pesepakbola yang merumput dari tahun 1997 sampai 2006. Di usianya yang memasuki umur 26 tahun ia memutuskan untuk berganti profesi sebagai petinju profesional.
Setelah itu, Curtis pernah kembali menjadi pesepakbola paruh waktu ketika menandatangani dengan Rushden dan Diamonds di bulan November 2006 sampai akhirnya ia memutuskan benar-benar pensiun di tahun 2012 di Sheffield United. Mantan pemain timnas Inggris U-21 ini pun pernah mengeluarkan pernyataan aneh ketika ia mengatakan bahwa semakin banyak ia mendapat uang dari sepakbola, ia semakin membenci sepakbola. Logis kah bung?
Bolos Timnas Agar Bisa Berduaan Dengan Kekasih, Anomali Terhadap Dedikasi Profesi
Ketika sekian pesepakbola profesional mendambakan memakai kostum timnas untuk dikenakan dan dibela lewat keringat sekaligus perjuangan. Stephen Ireland justru sebaliknya, pemain yang “gagal” bersinar di Manchester City ini lebih dikenal saat bermain di Stoke City sebagai gelandang serang.
Ireland pun pernah mangkat dari timnas Irlandia dengan alasan Neneknya meninggal padahal ia berduaan dengan kekasihnya. Selain itu, entah karena depresi atau tekanan, Ireland pernah curhat lewat sosial medianya ketika mengatakan jika sepakbola itu hanyalah omong kosong dan menyesal karena terjebak di dalam sepak bola itu sendiri.
Sepakan Luar Biasa Miliknya, Justru Tak Ingin Dikenang Banyak Orang
Batistuta mungkin dapat dibilang Tuhannya sepakbola beberapa dekade lalu. Julukan Batigol dan El Angel Gabriel, terwakilkan lewat sepakan kilatnya menghiasi layar kaca di mana gawang lawan menjadi korban bombardir. Memang gelar trophy secara tim yang didapatkan tidak sementereng Lionel Messi.
Tetapi di zamannya ia sangat disegani dan dihormati, bahkan ia termasuk pencetak gol terbanyakan tim nasional Argentina sebelum dirontokkan Lionel Messi di tahun 2016. Alessandro Rialti selaku penulis otobiografinya mengatakan bahwa Batigol merupakan permain profesional yang tidak terlalu menyukai sepakbola. Lanjutnya, Batistuta ingin menjadi orang biasa yang tidak ingin terkait lagi dengan sepakbola saat keluar dari lapangan hijau.
Sepakbola memang dapat mendongkrak nama orang biasa menjadi berbeda, mereka yang tercekik finansial bisa tampil spesial ke depannya. Bahkan, banya warga Afrika yang mengadu nasib di Sepakbola demi mendapatkan kehidupan yang layak dan berbeda. Janggal, ketika mengetahui ada beberapa pesepakbola yang membenci Sepakbola. Itu semua pilihan, meskipun tak wajar karena mereka terkenal dan dikenal karena sepakbola. Tetapi balik lagi, membenci dan menyukai adalah pilihan.
