Pasti Bung bertanya-tanya memang ada yang disembunyikan soal hubungan badan kepada si nona? Bukankah untuk soal seks seorang laki-laki ingin terlihat lebih paham dari pada perempuan hingga Bung dapat membimbing ketika melakukan? Tunggu dulu Bung, untuk soal hubungan badan ternyata tidak selalu menyenangkan terutama bagi Bung yang mengalami masalah seksual. Yang terkadang kerap disembunyikan lantaran ada rasa malu yang hinggap di kepala.
Ketika masalah seksual yang Bung miliki selalu Bung sembunyikan seolah-olah tak terjadi. Itu bahaya lho, Bung. Walaupun kita semua tahu sebagai laki-laki pasti malu untuk curhat soal masalah seks karena takut dihindari dan dijauhi si nona. Padahal Bung, setiap masalah pasti ada solusinya, apalagi soal penyakit yang menyangkut birahi.
Saat Penis Tak Bisa Berdiri Membuat Bung Malu dan Keki
Ketika penis tak mampu berdiri membuat Bung tak dapat menikmati secara hakiki apa yang namanya hubungan badan. Tentu jadi masalah yang dihinggapi di dalam diri. Disfungsi seksual atau yang dikenal dengan nama impotensi membuat laki-laki tak mencapai ereksi dalam hubungan seksual.
Secara medis berarti aliran darah terganggu di sekitaran penis Bung karena untuk mempertahankan ereksi membutuhkan aliran darah yang baik. Ada beberapa penyebab kenapa laki-laki bisa terserang ereksi, antara lain merokok, kolesterol, dan faktor penyakit kardiovaskular.
Kinerja Seksual Tak Maksimal Membuat Bung Selalu Menghindari Kegiatan Seksual
Kinerja seksual bagi laki-laki dimotori oleh hormon testosteron yang merupakan hormon penting. Salah satunya sistem reproduksi. Apabila hormon ini mengalami penyakit tentu membuat Bung kurang bergairah ketika melakukan hubungan badan. Karena terdapat penyakit yang bernama sindrom defisiensi testosteron atau hipogonadisme.
Selain soal kinejera seksual bung, sindrom ini dapat mempengaruhi kesehatan tulang, tingkat energi, kekuatan otot, dan suasana hati. Menurut Dr. Carson seorang ahli urologi di University of North Carolina School of Medicine, terdapat terapi penggantian testosteron yang dapat membantu meringankan gejala hingga dapat ke tingkat normal.
Ketika Bung Merasakan Sakit Saat Ereksi, Apakah Ada yang Harus Diobati?
Bung ternyata saat ereksi merasakan sakit saat bukanlah sesuatu yang wajar terjadi. Apalagi satu kondisi di mana penis Bung bengkok atau lengkung, dan itu tidak normal. Dan pada saat ereksi akan merasakan sakit hingga dapat menggangu aktivitas seksual Bung dengan si nona.
Ketika norma memang penis tidak terlihat ada penyakitnya, namun gejala yang bernama Peyronie ini terlihat saat ereksi. Dan biasanya sebagian besar penderitanya adalah pria paruh baya Bung. Tapi penyakit Peyronie ini dapat disembuhkan dengan menyuntikan senyawa ke dalam jaringan perut sehingga membuat penis bisa lurus saat ereksi.
Tidak Ada Rangsangan yang Signifikan, Namun Ereksi Terjadi Secara Berkepanjangan
Satu hal lagi Bung, yang namanya Bung mengalami ereksi biasanya ada hal yang memantik nafsu atau rangsangan. Tapi apabila Bung mengalami ereksi berkepanjangan yang terjadi di luar kehendak Bung selama beberapa jam, bukan berarti Bung harus menyalurkan birahi. Akan tetapi, Bung terkena penyakit Priapismus, sebuah penyakit yang berkaitan ereksi. Hal ini terjadi karena darah dalam penis Bung yang tidak dapat keluar, sehingga terbendung. Terdapat pengobatan yang dapat dilakukan demi menghindari kerusakan permanen terhadap penis seperti operasi atau pengeringan darah dengan jarum suntik.
Ada Lagi Soal Edi Tansil Alias Ejakulasi Dini Tanpa Hasil
Ejakulasi dini merupakan penyakit yang dialami sebagian laki-laki. Bahkan menurut Dr. Carson, sepertiga laki-laki mengalami ejakulasi dini yakni kondisi di mana laki-laki yang orgasme dengan waktu yang minimal. Sehingga banyak pria yang menghindari aktivitas seksual lantaran malu atau tidak dapat memuaskan pasangannya, Bung. Tapi tenang Bung, karena penyakit ini cukup banyak dialami laki-laki maka dari itu terdapat perawatan yang kerap ditemukan seperti menggunakan obat antidepresan. Selain itu anastesi topikal dapat pula diterapkan hingga menunda ejakulasi dengan mengurangi sensasi.
