Tidak dapat dipungkiri kalau aplikasi kencan online memiliki segala hal yang dapat memenuhi kebutuhan. Mulai dari kebutuhan secara hati atau seksual. Lantara para pelaku kencan online dapat melihat latar belakang, paras wajah, apalagi aplikasi macam Tinder yang terkoneksi ke facebook tiap user. Otomatis informasi yang didapat tentang orang yang dikencani jauh lebih lengkap seperti apakah dia fake account atau bukan.
Diluar dari probabilitas yang ditawarkan oleh aplikasi kencan semacam Tinder. Memang ada banyak versi soal seseorang menggangap Tinder dan aplikasi kencan lainnya. Salah dua dari sekian banyak anggapan ialah untuk menjalin hubungan atau sekedar “teman bobo” saja. Dan itu bukan merupakan hal yang menggagetkan tetapi sudah menjadi rahasia umum. Ada pula yang ingin mencari teman ngobrol atau mengatasi rasa kejenuhan dengan seseorang.
Berusaha Menembus Batas Dunia Dengan Mencari Pasangan Lewat Dunia Maya
Bung, sebenarnya Tinder dapat menjadi jalan untuk mendapatkan pasangan. Tinder menjadi jawaban bagi bung yang mungkin agak kaku untuk berkenalan secara langsung. Karena takut di tolak atau tidak dianggap.
Adapun berkenalan lewat tinder berbeda dengan berkenalan lewat aplikasi chatting macam LINE. Lantaran di Tinder ada yang namanya match. Kalau dua sejoli saling match barulah bisa melakukan chatting sehingga bung bisa menakar kalau perempuan ada sedikit ketertarikan. Tidak seperti di LINE yang bung tidak tahu apakah ia risih atau tidak dengan chat yang dilakukan.
Ketika Sudah Dimudahkan, Semua Tergantung Bung Apakah Bisa Mengolah Dengan Matang
Teknologi kian memudahkan untuk mendapat pasangan selanjutnya tergantung orang tersebut. Apakah bisa memaksimalkan atau malah gagal kelimpungan. Ketika bung sudah match dengan nona, sisanya tergantung eksekusi bung apakah dapat “kena” di sanubari atau tidak. Kalau bung salah berkata-kata dalam setiap obrolan ya bisa saja dia menghilang.
Perkara nyaman dan tidak nyaman berasal dari perlakuan. Apakah bung dapat membuat nona nyaman dengan ucapan dan perlakuan selama berjejaring pasti dia akan terus bersikap sebaliknya bung. Intinya ketika teknologi telah membuka jalan jangan lah disia-siakan.
Berkencan Tidak Melulu Bertujuan Untuk Pacaran Tapi …
Kalau bung merasa aplikasi kencan sama beratnya dengan menghadapi wanita di dunia nyata berarti ada yang salah dalam diri bung. Tanpa bermaksud bilang bung bodoh, namun seseorang di Inggris ini mungkin dapat mentertawai bung terus-terusan. Sebelum itu bung, berapa banyak match selama tiga bulan di Tinder? 10? 15? atau tidak mencapai segitu?
Penulis dari media The Sun, Martin Daubney, pernah menemui beberapa orang yang main Tinder dan ada yang mengaku lelah dengan aplikasi kencan ini, Salah satunya Simone Ippolito yang berusia 25 tahun. Apakah karena sulit mendapatkan wanita? Tidak! Namun ia dapat match dengan 300 perempuan.
“Orang-orang di Tinder hanya ingin berhubungan seks. Bulan ini aku sudah 200 match saya selalu berhasil 99%. Mendapatkan seks terlalu mudah. Jadi saya mulai lelah dan bosan dengan Tinder,” ujarnya dilansir Askmen.com
Bahkan Nona Dapat Membedakan Sekaligus Memberikan Kesempatan Antara Nafsu Dan Cinta yang Ingin Bung Salurkan
Mencari teman tidur atau tandem seksual di Tinder bukan lah hal baru sebenarnya. Bahkan, bung bisa mendapatkan dari nona yang telah memiliki pasangan. Karena secara umum biasanya ada yang Open Relationship dan Open Marriage. Dengan kata lain pasangan masih bisa berhubungan sex dengan orang lain. Dan itu bukan rahasia tapi sudah menjadi hal umum bung.
Seperti dilansir Tirto.id ketika seseorang membagi dua pemikiran soal selingkuh antara selingkuh hati dan fisik. “Selingkuh fisik lebih bisa gue terima dan maafkan daripada selingkuh hati. Soalnya, gue melihat wajar kalau orang punya lust dan berkeinginan untuk berhubungan seks dengan orang di luar pasangannya,” Ujar Chacha kepada Tirto.id
Terlepas dari selingkuh atau tidak teman seksual yang terjalin di dalam Tinder juga tidak semua biasa disamaratakan. Akan tetapi, biasanya para user di aplikasi kencan ini memang ada keiningan ke arah sana, tanpa menutup kemungkinan ada juga yang ini murni mencari tambatan hati.
Lantas Bung Ingin Mencari Apa? Pacar Atau Teman Tidur?
Untuk pilihan ini memang agak relatif tergantung dari kebutuhan dan apa keinginan bung. Yang jelas, mau bung mencari teman seksual atau pacar juga intinya sama saja kan yakni ada hubungan di ranjang. Berawal dari foreplay sampai intercourse. Toh, hubungan pacaran adalah embel-embel legitimasi seksual bagi sebagian orang, bukan begitu bung?
Sekiranya semua hal yang berhubungan dengan pasangan harus mendapat kesepaktan antar dua orang. Kalau bung dan nona hanya ingin batas seksual ya selagi sama-sama mengamini, semua sah dijalankan. Demikian juga ketika bung bertujuan ingin mencari belahan jiwa ya sah-sah saja. Semua balik lagi kenapa bung, memanfaatkan aplikasi ini untuk apa? mencari pacar? atau teman tidur?
