Menjadi pembicara mungkin adalah hal biasa yang bisa dilakukan oleh sebagian orang dengan retorika yang baik. Tapi apa yang dilakukan oleh Supriadi Agustiawan, pemuda 19 tahun asal Sulawesi Selatan bisa dibilang luar biasa. Tak ada yang menyangkan kalau diri terpilih menjadi pembicara dalam International Leader Model United Nations (ILMUN). Supriadi akan berbicara terkait Disruption China-Amerika dalam segi diplomatik maupun Ekonomi Internasional.
ILMUN sendiri akan digelar di negara tetangga yakni Thailand, Bangkok. Di mana pemuda belia tersebut bakal bertemu dengan 300 delegasi dari seluruh dunia. Bagi Supriadi menjadi pembicara di forum skala internasional dan besar tersebut adalah kesempatan besar.
“Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, karena di masa mendatang bangsa atau bahkan dalam skala daerah regional saja, mereka selalu membutuhkan ide-ide kreatif untuk membangun kualitas daerah masing-masing,” kata Supriadi dilansir dari Detik.
Terpilihnya Supriadi bukan berdasarkan hoki atau memajang status di sosial media. Ia membuat esai dengan judul ‘Platform to Handling Local Humanity Issue’ kepada pihak panitia. Membuat lolos dalam seleksi ini. Isi dari esai tersebut berbicara soal nilai-nilai kepedulian dan kemanusiaan kepada pelajar SMA yang ada di Maros.
Supriadi adalah seorang laki-laki yang baru saja mengenyam bangku kuliah di UIN Alauddin Makassar dengan menempuh bidang pendidikan ilmu komunikasi. Terkait tema yang dibawakan, ia akan berbicara soal sejarah panjang konflik perdagangan antara China dan AS. Dalam tema itu ia akan menjelaskan kepada hal yang merujuk pada efek perang dagang China dan AS terhadap Thailang.
“Jadi kita tidak bisa membicarakan negara kita tapi kita diminta untuk berbicara tentang negara lain terhadap tema besar itu,” ungkapnya.
Sayang, sebagai bibit pemuda yang bakal memberikan nama harum bagi Indonesia. Supriadi tidak mendapatkan bantuan apa-apa termasuk tiket perjalanan menuju Negeri Gajah Putih dari pemerintah. Pasalnya pemuda ini memiliki kendala terkait biaya perjalanan. Ia pun membuka donasi untuk bantuan perjalanan yang konfrensinya akan digelar pada akhir Januari mendatang.
“Iya terkendala biaya untuk tiket perjalanan ke sana. Sisanya sudah ada pihak yang bantu saya,” ungkap dia.
