Bukan sebuah kabar baik menurut Pengamat Militer dan Pertahanan Indonesia, Muradi, saat mengetahui Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence yang mengumumkan kerjasamanya dengan Australia untuk membangun sebuah pangkalan militer di kawasan Papua Nugini. Perjalinan kerjasama pun melibatkan Lombrum Naval Base atau Pangkalan Angkatan Laut Milik Pertahanan Papua Nugini.
Menanggapi hal tersebut Muradi coba memberikan sinyal kepada pemerintah untuk menyikapi dengan membangun fasilitas militer serupa di Papua. Untuk memberikan efek gentar atau efek deteran yang perlu dibangun, mengingat ini pesan untuk negara-negara lain terkait menjaga kedaulatan Indonesia.
“Dari segi pertahanan keamanan dengan membangun pangkalan militer jangan dianggap membangun sebagai perkawanan. Itu salah. Itu dianggap sebagai kompetitor di bidang pertahanan dan keamanan. Kita harus mempercepat proses pembangunan Membangun Mako Kostrad (Komando Strategis Angkatan Darat) dan Mako Marinir supaya ada efek gentar,” ujar Muradi dikutip dari CNNIndonesia.
Pembangunan pangkalan militer dilakukan agar negara lain harus berpikir dua kali untuk semena-mena di Indonesia. Selain itu, Papua diharapkan dapat menjadi basis pertahanan dan militer Indonesia ke depannya. Pengajar di lingkungan Universitas Padjadjaran juga mengatakan dalam sejumlah buku pertahan dan keamanan Australia, Indonesia adalah salah satu negara yang kerap dianggap sebagai ancaman. Oleh karena itu, Muradi merasa tidak heran apabila Australia membangun pangkalan militer di wilayah yang berbatasan dengan Indonesia.
“Australia masih memandang Indonesia sebagai ancaman bersama China. Jadi memang kalau membangun [pangkalan militer] itu bukan hal yang baru. Situasi ini sudah kita prediksi jauh hari,” ujar Muradi.
Sejauh ini, Muradi bilang, Indonesia belum melakukan tindakan signifikan mengantisipasi pergerakan militer dari negara lain. Padahal, negara lain Seperti Singapura secara gamblang menyatakan Indonesia sebagai salah satu negara yang menjadi ancaman loh.
“Singapura jelas-jelas mereka itu terancam, bisa terlihat dari pernyataanya soal negara yang perlu diperhitungkan adalah negara dengan mayoritas Islam terbesar yang mana Indonesia. Dalam hal ini minimal kita merumuskan ancaman dari luar seperti apa,” ujar dia.
