Sejuta kata dan rangkaian kalimat sudah disiapkan, dan selalu dilantunkan ketika melihatnya dari kejauhan. Tetapi lidah terasa mati ketika ingin berbicara, meskipun orang sekeliling selalu memberikan motivasi tanpa henti untuk membuat bung mengungkapkan isi di hati. Bung memang orang yang pendiam, bahkan di ruang lingkup pertamanan saja bung jarang berbicara.
Menurut penuturan seorang kawan, apabila bung berbicara itu merupakan kejadian langka. Apalagi berbicara dengan nona, tentu saja itu merupakan kejadian yang nampakknya tidak bakal terjadi di seumur hidupnya. Satu-satunya cara untuk menikmati geliat cinta di dalam dada adalah melihat dari kejauhan secara diam-diam tanpa ketahuan. Karena mencintai seseorang mempunyai caranya tersendiri seperti yang bung lakukan kali ini.
Melihat Dari Kejauhan Sudah Menjadi Anugerah yang Diidamkan
Cara mencintai orang memang berbeda-beda, salah satunya adalah menikmati nona dari kejauhan. Sembari memberikan doa untuknya sekaligus memuja. Itu tidak bodoh atau menyedihkan kok bung, anggap saja cara itu paling pas dan terbaik bagi dirimu saat mencintai lawan jenis.
Ketika terdapat istilah cinta tak harus memiliki, mungkin itu ungkapan yang cocok untuk bung sekarang. Yap, untuk kita yang kerap memuja dan mencintai tanpa bisa memiliki bahkan untuk saling menyentuh untuk sekedar berjabat tangan saja.
Memberikan Kejutan Tanpa Ketahuan
Sebagai seseorang yang pendiam, untuk menjadi seseorang yang vokal kemudian lebih ekspresif adalah tidak gampang. Karena mengubah karakter bawaan sejak lahir sangatlah sulit. Ingin memberikan sesuatu namun takut ditolak, lantaran pemberian dari bung mungkin saja kurang berkesan, kalau ditolak saat memberikan itu jauh lebih menyakitkan.
Alhasil, memberikan kejutan secara diam-diam adalah hal yang pantas bung lakukan. Dengan memberikan seiikat bunga atau sekotak coklat lengkap tanpa nama namun dengan pesan. Sudah menjadi moment istimewa, apalagi bung melihat sendiri moment nona saat menggenggam bung atau meraih coklat.
Merangkum Kesehariannya Lewat Tulisan Pribadi yang Berpuisi
Orang yang pendiam biasanya menyimpan banyak diksi bahkan gurindam dua belas guna menggambarkan kesukaan terhadap seseorang atau betapa berharganya nona di mata kalian. Blog, didaulat menjadi media yang pas untuk menggambarkan lantaran dapat tersiar secara umum ke banyak orang.
Meskipun bung adalah orang yang pendiam, namun memiliki rasa untuk berbagi aroma cinta yang dirasakan. Salah satu bentuk tulisan yang bung unggah adalah tentang keseharian dirinya yang bung saksikan. Bagaimana ia melangkah, memegang sendok menuju mulutnya atau saat sedang berkaca. Hal kecil seperti itu saja bisa membuat bung mengguggah selera sehingga dapat menulis sekianratus kata dalam semalam sambil senyum simpul dibuatnya.
Mengirimkan Surat Cinta Tanpa Nama Hanya Untuk Meluapkan Sedikit Perasaan yang Ada
Ketika mulut tak sanggup berbicara, biarkanlah kata yang menyampaikan rasa. Terkadang cara lama seperti mengirim surat cinta adalah sesuatu yang klasik namun esensial. Memberikannya pun harus dilakukan secara misteri dan tersembunyi, seperti menyelipkan di tas atau menaruh di meja kantornya. Sambil harap-harap cemas apakah dia membaca dengan seksama atau membuangnya secara percuma.
Mencoba Menyelami Dunianya Agar Terasa Satu Jiwa Dengannya
Mengetahui hobinya, apa kesukaanya sekaligus apa yang menjadi minatnya tentu menjadi hal yang patut ditelusuri. Tak menampik, hal itu pun dilakukan dengan usaha yang besar, seperti mengorek tentang dirinya lewat orang lain atau mungkin lewat akun sosial media pribadinya. Bisa saja tergambarkan di zaman sekarang.
Mencoba menjalani apa yang nona lakukan serasa bung telah satu jiwa dengannya dan satu tubuh dengannya. Kelak, di saat bung ada kesempatan langka yakni dapat satu meja berdua dihadapkan dengan dua mata yang saling bersautan, bung bisa berbicara soal pengalaman yang bung rasakan.
Tanpa perlu mengatakan kalau bung mencoba atau mencontoh seperti dirinya tetapi katakan seoalah bung memiliki minat yang sama.
