Film G30s/PKI dianggap sebagai salah satu film yang dapat menggambarkan masa kelam saat itu, sehingga menjadi bahan rujukan untuk masyarakat agar mengingat tindakan buruk PKI. Namun ada juga yang tak mengganggap demikian, lantaran film ini dianggap sebagai kekeliruan karena haya menjadi alat propaganda.
Ditayangkan perdana pada tahun 1981 dan berakhir tayang pada masa orde baru di tahun 1998. Film ini akhirnya tidak lagi ditayangkan. Setelah 20 tahun lamanya, film ini akhirnya kembali ditayangkan bahkan musisi yang juga politikus Partai Gerindra Ahmad Dhani menghadiri acara nonton bareng film G30S/PKI. Acara bertajuk nobar itu dihadiri oleh ketua tim pemenangan Prabowo-Sandiaga, Jatim Soeprayitno, serta sejumlah partai pengusung, relawan dan masyarakat.
Soeprayitno mengatakan kalau tujuan digelarnya nobar film G30s/PKI ini agar peristiwa kelam seperti ini tak terulang. Sementara itu Ahmad Dhani menyatakan bahwa untuk saat ini yang dikhawatirkan bukanlah kebangkitan komunis tetapi kebangkitan Nasakom (Nasionalis, Komunis, dan Agama).
Ideologi semacam ini menurutnya paling menakutkan ketimbang terlahir kembali partai komunis indonesia. Di sisi lain, perkara film, Ahmad Dhani mengatakan kalau Prabowo-Sandi menang, pihakya akan membuat film G30s/PKI agar dapat dinikmati kaum milenial.
“Insya Allah kalau Prabowo menang saya akan buat versi yang baru. Karena versi yang lama ini terlalu gelap. Versi milenial lha, dananya sudah ada. Bahkan dananya sudah ada,” ungkap Dhani.
Dalam acara nobar film G30/PKI, Ahmad Dhani hanya sepintas melihat layar lebar yang disiapkan oleh panitia. Ia bersama dengan rombongan pengurus DPD Partai Gerindra menuju lokasi lain.
