Permasalahan kehamilan bisa dialami setiap pasangan. Tentu kami tidak beranggapan bung mendapati masalah seperti ini. Namun berkaca dari gaya hidup yang semakin tidak teratur, dapat membawa imbas ke kualitas sperma yang buruk sehingga bung tidak bisa membuahi pasangan. Justru itu hal yang ditakutkan bukan? dari sekian banyak solusi yang ditawarkan secara medis terkait kesuburan pasangan, salah satu yang dianggap dapat efektif demi menganugerahi pasangan adalah program bayi tabung.
Meskipun tak bisa dipungkiri bahwa program semacam ini masih dianggap tabu bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Kurangnya kesadaran, pengetahuan dan tekanan sosial membuat banyak pasangan tidak menjadikan program bayi tabung sebagai jawaban untuk mendapatkan keturunan. Secara sederhananya, dianggap tidak secara natural dalam proses kehamilan dan terkesan fabrikasi, menjadikan banyak pasangan yang mengalami gangguan kesuburan tuk berfikir dua kali soal ini.
Padahal demi menangani gangguan kesuburan di Indonesia terdapat sebuah pelayanan klinik bayi tabung (In Vitro Fertilization atau IVF). Seperti dijelaskan oleh Prof.Dr.dr.Budi Wiweko, SpOG(K) pada acara yang digelar di Madame Delima, Menteng pada Selasa 18 Desember kemarin. Kalau Program Bayi Tabung Pintar atau SMART-IVF memiliki beberapa keunggulan yang diperlukan dalam klinik bayi tabung, seperti : SDM dengan kompetensi tinggi, tersedianya teknologi dan metode IVF terdepan.
Ditambah dengan adanya laboratorium penunjang seperti laboratorium embriologi serta jaringan kerja yang luas. Ini membukikan kalau program bayi tabung SMART-IVF berbeda dengan yang lain.
“Di era kedokteran presisi (precision medicine), SMART-IVF selalu melakukan atulaisasi metode dan teknologi dalam penangan infertilitas dengan menjadikan berbagai hasil penelitian dalam melakukan pelayanan” imbuhnya.
Tentu saja program bayi tabung tidak bisa berjalan tanpa pihak laki-laki yang tidak membantu kesuksesan program bayi tabung tersebut. Meskipun faktor tidak hamilnya si nona bisa jadi kombinasi keduanya yang menyebabkan gangguan kesuburan. Seperti faktor istri yang mengalami gangguan pematangan sel telur, sumbatan sel telur atau gangguan pada rahim dan indung telur. Sedangkan yang termasuk dalam faktor pria otomatis masalah sperma. Karena sel ini yang mampu membuahi pasangan.
“Tentu faktor pria sangat penting dalam kesuksesan bayi tabung, terutama faktor sperma. Faktor sperma menjadi hal penting untuk embrio yang berkualitas. Sehingga seorang laki-laki harus disiapkan betul spermanya. Kalau spermanya jadi embrio yang baik, maka pasien bisa hamil. Untuk itu gaya hidup harus diubah terutama merokok dan minum alkohol,” ujar Dr.Budi.
Maka dari itu, menjaga kualitas sperma menjadi peran vital bung untuk membuat program bayi tabung berjalan lancar. Menerapkan pola hidup sehat, mengonsumsi vitamin dan mineral sampai menjaga asupan makanan. Karena seperti yang dijelaskan oleh Dr,.Budi Wiweko. Untuk mendapatkan embrio yang berkualitas maka sperma harus disiapkan betul.
