Tidak ada trik yang pasti dalam menjalani hubungan, karena setiap hubungan memiliki rangkaian masalah inti yang berbeda meskipun dalam kategori yang sama. Seperti nona selingkuh, bung merasa jenuh, sampai posesif adalah kategori masalah yang sama dialami setiap pasangan. Namun dibalik itu semua ada inti permasalahan yang berbeda, dan ada juga yang harus dihiraukan. Karena berhubungan itu butuh strategi bung.
Bagaimana sikap setiap pasangan untuk saling menyikapi dan bertindak setiap permasalahan yang ada. Teruntuk bung, sebagai calon imam dan kepala keluarga yang digadang-gadang bak nahkoda kapal. Harus memiliki sikap tegar dan kepala dingin untuk membungkam semua masalah, yang katanya adalah ujian dalam berhubungan.
Tanpa harus menyepelekan dan mengesampingkan ternyata bung harus bisa menyelesaikan semuanya dengan aman. Meskipun begitu, ada saja terkadang masalah sepele yang tak harus dibesar-besarkan bahkan dikupas secara matang.
Dorongan Menikah Dari Berbagai Arah Jangan Sampai Membuat Bung Patah Arah
Yap, menikah adalah satu kondisi di mana umur seperti bung kerap dialami berbagai pertanyaan dan dorongan untuk melakoni sebagai kepala keluarga. Bung dituntut berada di level berbeda secara sosial, di kantor bung berperan sebagai karyawan, di masyarakat bung berperan sebagai warga dan di rumah bung berperan sebagai kepala keluarga.
Untuk yang ketiga, membutuhkan mental dan juga jiwa karena tidak bisa dijalani begitu saja tanpa embel-embel pembekalan yang baik, terutama dari orang tua yang tau sifat dan karakter bung sehingga ia paham apa yang harus bung lakukan. Ibarat guru menurunkan ilmu ke anaknya. Ketika banyak dorongan di luar sana tapi bung merasa raga ini belum siap jadi yang berbeda. Lebih baik hiraukan saja, toh menikah tentang kesiapan dan kematangan bukan soal dulu-duluan.
Banyaknya Influencer yang Dilabeli Relationship Goals, Sontak Membuat Bung Merasa Dibobol
Bung merasa dibobol, ketika hubungan yang bung jalani harus beranjak pergi dan menjadi seperti mereka yang kerap dikagumi karena gaya berpacaran yang berbeda di masa kini. Perlukah? haruskah? tidak bung. Hubungan ini soal bagaimana bung dan nona menjalani asalkan dalam koridor nyaman. Tak perlu menjadi sesuatu yang berbeda dalam berhubungan, toh faedahnya buat apa? agar menjadi suri tauladan hingga disembah sejuta umat di instagram? Tak perlu lah bung berlaku demikian!
Gebetan Lawas Dan Mantan Lalu-Lalang, Ada yang Menggoda Dan Ada Pula yang Buat Bung Tergoda
Haduh, gebetan dan mantan memang ibarat nasi padang pinggir jalan. Ketika mau pulang dan perut sudah kenyang namun aroma rendang membuat lambung berdendang. Mau tak mau? mampir bukan? karena godaan kerap lebih kuat dari pada iman. Apa lagi ketika bung berhubungan, ada saja mantan atau gebetan lawas yang datang dengan godaan yang membuat bung goyang secara hubungan.
Tak usah dipedulikan bung, kalau bung kembali melakukan hubungan dengan kedua godaan tersebut yang ada hidup bung tidak tenang. Simpelnya begini, kalau bung memang cocok harusnya dia tidak jadi mantan dan gebetan yang dulu hanya figuran harusnya sudah jadi pacar sekarang. Tak pelak, orang bijak di sudut media sosial sana berkata, kalau balikan dengan mantan adalah mengulang kesalahan yang sama.
Masa Lalu Pasti Ada, Jadi Tak Usah Dibahas Lagi
Seseorang pasti pernah memiliki masa lalu yang kelam. Ada pula yang kerap terbebani dengan adanya omongan dari sana sini. Bung pun kerap diberikan peringatan berbau nasehat agar menjauh dari nona sebelum semuanya terlambat. Tapi apa daya, rasa sayang sudah terjalin dan hal busuk itu pun sudah tidak terjadi lagi.
Semua orang pasti berubah kok bung jadi jangan terlalu mengurusi dan mendengarkan omongan orang, toh hubungan ini bung yang menjalani. Jadi bung berhak menilai semuanya dari segala sisi. Setiap masa lalu ada hal kelam, kupu-kupu yang indah dulunya juga ulat biasa.
Banyaknya Perbedaan yang Tak Perlu Dipermasalahkan
Perbedaan tidak membuat bung terpisahkan. Perbedaan juga bukan menjadi alasan untuk bung melepas hubungan. Perbedaan membuat bung semakin kaya dalam berhubungan. Ketika semua orang berkata bisa nyambung dengan pasangannya karena ada kesamaan, bisa jadi tak semua hal sama dengannya. Buktinya bung yang sekarang dapat menyatu dengan perbedaan bisa jadi sudah seperti hukum alam.
