Health

Video cara melatih otot six pack

membentuk six pack

Salah satu otot yang sulit untuk dilatih adalah perut. Berikut video yang menunjukan latihan untuk perut yang bisa dilakukan di rumah

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Tampilan Nakal Modifikasi Benelli PE 250 Long Fork Chopper

Bung pastinya sudah sering menengok Benelli Patagonian Eagle 250 yang dimodifikasi alias dicustom. Maklum, motor satu ini memang asyik jadi bahan para modifikator. Karena tampilan serta suara mesin yang gahar ala motor empat silinder.

Salah satunya adalah Benelli PE garapan bengkel Circus Local Custom (CLC). Di wawancarai oleh Okky Adam dalam channel youtubenya, pemilik CLC mengaku terinspirasi dari chopper ala Amerika.

 

Inspirasi ini paling kentara dilihat dari tampilan shockbreaker depan yang menganut springer dengan tipe long fork. Tipikal peredam kejut panjang maam ini memang digemari para penggila chopper negeri paman sam yang ingin mengulang era 70-an.

Tak berhenti di situ catnya juga mengamini era ol skul ini. Dibalur warna hitam dengan jilatan lidah api menjulur dari mulai tangki hingga spakbor bagian belakang. Lidah api ini sengaja dipilih dengan grafis yang tegas untuk menegaskan era tersebut.

Aslinya Benelli PE 250 ini menganut sistem knalpot 2:2. Alias dua silinder keluar kedua pipa knalpot. Uniknya, di motor ini konsep tersebut diubah nyeleneh dengan menambahkan lagi 2 pipa knalpot. Posisinya juga dibuat terangkat ke atas.

Asiknya lagi, rangka dari motor Patagonian Eagle ini tidak mengalami pemotongan. Kendati demikian konsepnya tetap menganut rigid. Untuk “mengakali” digunakan strut bar dari besi sebagai pengganti shockbreaker bagian belakang.

Bagi para pengguna chopper pasti sudah memahami bahwa konsep rigid begini akan mengurangi kenyamanan berkendara. Tapi tujuan dari custom motor ini memang bukan ke arah sana. Utamanya adalah menonjolkan aura gahar dari motor Benelli PE yang menggendong mesin lumayan gambot 250cc tersebut.

Nah motor ini bisa Bung jadikan inspirasi jika ingin memiliki chopper bernuansa ol skul era 70-an. Lengkapnya bisa disaksikan di video di bawah ini.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lifestyle & Fashion

Memberikan Sentuhan Boots kepada Sepatu Sneakers lewat Adit and The Bandits

Melihat ubahan motor dalam video-video Atenx Katros mungkin sudah menjadi rutinitas Bung yang tak perlu diingatkan. Namun, kali ini Atenx memiliki salah satu video yang cukup berbeda dari sekian video lainnya. Yakni tentang custom sepatu! Sepatu tak ayal menjadi bahan bergaya yang kerap dianggap penting bagi laki-laki dalam menentukan jati diri. Seperti sepatu boots yang sangat mencerminkan jiwa macho dan jantan apabila dipakai.

Tetapi bagaimana kalau sneakers dicustom menjadi sepatu boots? Hal ini cukup menarik disimak, lantaran sneakers biasanya dipakai seseorang untuk bergaya casual. Salah satu orang yang mampu membuat ubahan sneakers menjadi sepatu boots adalah Adit yang bisa disamperin di Instagram lewat @aditandthebandits.

“Awalnya kenapa gua bisa seperti ini (custom sepatu sneakers menjadi sepatu boots) bermula dari kecintaan gua sama sepatu boots. Itu mengilhami gua juga untuk bermutasi dari sneakers ke boots menjadi bentuk yang kalau gua bilang Light Boots,” ujar Adit.

Upaya Adit untuk mengubah rangkaian sepatu sneakers kenamaan pun terbilang cukup rapi. Terlihat dari cutting-an yang ditunjukan dari beberapa bentuk mutilasi snekarsnya. Basic sepatu yang di-custom mulai dari sepatu Converse, Bata, sampai Onitsuka Tiger. Ubahan yang dilakukannya mulai dari membongkar cover sepatu yang disesuaikan dengan bentuk cuttingan, kemudian mencopot solnya dan menggantinya dengan sol Vibram.

Vibram sendiri merupakan produsen sol terkenal di dunia yang telah berdiri dari tahun 1937, yang dibuat oleh pendaki asal Italia, Vitalia Bramani. Inspirasinya terbentuk dari peristiwa tragis saat ia dan beberapa rekannya mendaki Pengunungan Alpen yang menewaskan ke-6 temannya, karena sempat mengganti sepatu mereka dengan yang lebih ringan, yang mengakibatkan pendakian sulit karena licin dan tidak memberikan insulasi baik.

“Sol Vibram ini gua impor dari Jepang, karena di Indonesia nggak ada yang jual,” ungkap Adit.

Bahkan Adit pun sempat memberikan sentuhan mutilasi-nya kepada sepatu boots, macam Red Wings sampai Dr. Martens. Ubahan snekaers menuju boots, adalah sebuah bentuk yang sesuai untuk dikonsumsi generasi milenial macam Bung yang selalu ingin tampil beda.

Pastilah Bung mendapat segudang pertanyaan, “Ini beli di mana?“, apabila Bung memakai sepatu ubahan macam ini. Oleh karena itu rasanya menarik untuk disimak, siapa tahu Bung tertarik untuk meng-custom sepatunya. Karena Adit tidak hanya menerima sepatu yang diubah dalam kondisi bagus, kondisi yang tidak bagus pun bisa diubah dengan menyesuaikan selera Bung dalam pemilihan warna sol hingga cover.

Jadi mau beli sepatu Converse baru kemudian di-custom atau kembali bongkar rak sepatu untuk memberikan nyawa kepada sepatu sneakers, kira-kira yang mana, Bung?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Kisah

Lalu Muhammad Zohri : “Melawan Perjalanan Hidup yang Pahit hingga Juara Dunia Atletik”

Nama Lalu Muhammad Zohri sejak kemarin ramai diperbincangkan atas prestasinya yang membanggakan dalam Kejuaraan Dunia Atletik U-20. Ia finis di posisi pertama dengan catatan waktu yang cukup cepat yakni 10,18 detik dalam nomor lari 100 meter.

Dibalik keberhasilannya mengharumkan nama bangsa, perjalanan hidup yang ditempuh Zohri tidaklah mudah. Sebagai pemuda asli Nusa Tenggara Barat, ia merupakan anak terakhir dari empat bersaudara. Baiq Fazilah (29), Lalu Ma’rib (28), Baiq Fujianti (almarhum), dan Lalu Muhamad Zohri. Sejak tahun 2017, Zohri sudah ditinggalkan kedua orangtuanya menuju Sang Khalik.

Ayahnya, Ahmad Yani meninggal pada tanggal 27 Agustus 2017, dan almarhumah Saeriah wafat pada Februari 2015. Sejak saat itu sang kakak banting tulang demi menyekolahkan dirinya. Baiq Fazilah bekerja sebagai karyawan hotel di Gili Trawangan, Lombok. Ia pun bercerita bahwa dulu Zohri sempat tidak mau lanjut SMA.

Namun, karena dorongan guru sekolah Zohri yang melihat ada bakat yang tertanam di dalam dirinya. Membuat Fazilah rela banting tulang demi menyekolahkan adiknya. Bakat adik bungsunya itu pun sudah nampak sejak Zohri tergabung dalam klub sepak bola SMP. Sang guru olahraga, Rosida, melihat bakat atletiknya. Mulai dari situ Zohri diajak untuk berlatih di Mataram.

Perjalanan karir pria kelahiran tahun 2000 dalam dunia atletik tak bisa dianggap remeh. Kejuaraan dari tingkat provinsi sampai merambah ke nasional, terus merangkak hingga Asia dan dunia.

“Kami tidak pernah sangka Zohri sampai seperti ini sekarang, bangga. Dari dulu dia ini anaknya pendiam,” ucap Fazilah dikutip dari Liputan6

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top