Lebih Baik

Usia Pernikahan Bisa Bergantung Kepada Piring Kotor yang Dibersihkan Lho Bung

Kegiatan mencuci piring memang sepele untuk dilakukan. Bung pasti hanya menanggalkannya begitu saja tanpa mencucinya sehabis makan, tapi tahukah Bung kalau ada korelasi antara cuci piring dengan keutuhan rumah tangga. Terdengar konyol? Mungkin Bung yang kurang melek penelitian. Sebab Council of Contemporary Families (CCF) telah melakukan penelitian tentang dinamika hubungan dan bagaimana pasangan menyelesaikan berbagai pekerjaan domestik seperti belanja, cuci piring hingga baju, sampai membersihkan rumah.

Mencuci piring memang mudah untuk dilakukan tetapi entah mengapa ada rasa berat untuk melakukan, terutama bagi Bung bukan? Lantaran sudah lelah dan melabeli pekerjaan tersebut identik dilakukan oleh perempuan. Sehingga Bung kerap acuh ketika melihat piring kotor numpuk, bahkan piring Bung sendiri. Padahal penelitian tersebut mengungkapkan bahwa mencuci piring kotor cenderung melelahkan buat perempuan, terutama bagi mereka yang menyandang status sebagai wanita karier.

Dari Urusan Cuci Piring Bisa Berimbas Ke Hal Miring

Sumber : Nymag.com

Urusan cuci piring ternyata tidak boleh luput dari perhatian. CCF kembali menambahkan bahwa si nona yang biasa mencuci piring kotor sendiri ternyata lebih sering mengalami pertengkaran dalam rumah tangga. Mungkin hal ini terjadi lantaran si nona merasa lelah, apalagi si nona ternyata juga menjabat sebagai wanita karir bukan sekedar ibu rumah tangga belaka. Sehingga si nona pun menuntut Bung turut membantu pekerjaan rumah yang satu ini. Sebaiknya Bung tak enggan untuk mengiyakan, karena ini kan demi kebaikan mahligai rumah tangga juga.

Hingga Hubungan Ranjang Pun Jarang Karena Piring Kotor Terlalu Menumpuk Berserakan

Mungkin ini tidak masuk akal dan terkesan Apple to Apple. Tetapi ini kenyataan, lantaran frekuensi hubungan seks pun bisa mengalami penurunan. Hal ini dipicu dengan adanya rasa ketidakadilan dan kelelahan yang dialami si nona, sehingga dia pun jadi enggan untuk memuaskan hasrat Bung yang notabene suaminya. Ketika penyaluran hasrat antar pasangan tidak terpuaskan satu sama lain, Bung pasti bisa membayangkan apa yang terjadi selanjutnya. Main serong istilah secara crunchy-nya mungkin bakal menjadi episode selanjutnya dalam rumah tangga Bung.

Parahnya Lagi, Pekerjaan Ini Kerap Tidak Dihargai Hingga Si Nona Kerap Emosi

Mencuci piring meskipun pekerjaan yang simple tetapi kerap disepelekan. Hal inilah yang justru membuat si nona semakin emosi apabila Bung tidak berterima kasih atau pun membantu. Hipotesis ini semakin sakral ketika Don Carlson, asisten profesor sosiologi dari University of Utah selaku peneliti utama, mengatakan bahwa mencuci piring dianggap pekerjaan yang tidak dihargai. Dia pun menambahkan kalau Bung memiliki itikad untuk membantu tentu menjadi sebuah kebahagiaan bagi kaum hawa.

“Itu sebabnya dengan berbagi tanggung jawab dalam pekerjaan domestik termasuk mencuci piring, dapat meringankan beban kaum perempuan, sehingga membuatnya lebih bahagia,” ungkapnya seperti dilansir dari laman Independent.

Membantu Cuci Piring Lebih Indah Dibanding Mencium Kening Tiap Malam

Untuk mengundang sensasi romantis, mungkin Bung merasa kalau dengan mencium keningnya bakal membuatnya bahagia selepas menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Itu semua salah Bung, bahkan peneliti menganjurkan Bung membantu si nona dalam hal rumah tangga seperti halnya mencuci piring. Lantaran berbagi tanggung jawab untuk mencuci piring adalah satu-satunya sumber kepuasan terbesar bagi perempuan diantara semua tugas rumah tangga.

Semua Orang Lelah Dengan Pekerjaan Masing-masing, Menyediakan Tenaga Untuk Membantu Justru Menjadi Unsur Penting

Bung mungkin lelah dengan kepenatan kantor seharian. Si nona juga lelah dengan mengurus rumah seharian. Toh tidak ada yang enak dan diuntungkan bukan dari adanya aktivitas yang dilakukan. Meskipun konteks antara bekerja dan mengurus rumah berbeda tetapi dari segi lelah rasanya sama. Tetapi kalau Bung sebagai laki-laki bisa membantu, si nona justru bakal menjaga perasaannya.

Lebih lanjut penelitian itu merinci adanya peningkatan intensitas berbagi tugas pekerjaan domestik. Faktor itu bisa jadi dipicu demi menjaga perasaan pasangan agar tidak terbebani oleh pekerjaan rumah tertentu. Kalau si nona meminta bantuan untuk mencuci piring janganlah berkata tidak Bung! Bijaknya Bung berkata iya seraya membantunya. Toh ini semua demi keutuhan rumah tangga.

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Tahu

Wajah Tampan Berdampak Sulit Cari Kerjaan

Banyak yang berpikir dikaruniai wajah tampan dapat dimudahkan segala urusan. Tentu saja bukan urusan asmara. Tapi urusan yang lebih pelik seperti urusan birokrasi, yang terkenal dengan lika-liku rumit. Si tampan bisa menyelesaikan dengan mudah. Seolah dapat hak istimewa dengan didahulukan pengurusannya. Akan Tetapi, segala kemudahan itu tidak dirasakan saat dia membangun karir atau bekerja.

London Business School melakukan sebuah studi, yang menyatakan ketampanan atau kegantengan laki-laki membuat karir mudah terancam! Wajah tampan dianggap “ancaman” bagi atasan laki-laki! hingga berisiko tidak dapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuan saat kerja.

London Business School yang berkolaborasi dengan peneliti dari University of Maryland. Mengumpulkan eksperimen dari empat kantor yang berada di Amerika Serikat serta Inggris. Men’s Health, juga mengatakan kalau antar laki-laki biasanya memperhitungkan seberapa menarik kandidat dan jenis pekerjaan yang dilamar. Apabila membutuhkan bakat individual (seperti sales atau investment banking) kemungkinan besar akan ditolak. Justru para laki-laki tampan dan menarik kemungkinan besar bekerja dalam bidang peran performa tim yang dihitung. Jadi, bukan menonjolkan bakat individu.

Dengan banyak perusahaan yang melibatkan karyawan dalam proses rekrutmen, poin penting ini harus diperhatikan. Kesadaran bahwa perekrutan dipengaruhi oleh hubungan kerja potensial dan kecenderungan stereotip dapat membantu organisasi meningkatkan proses seleksi mereka,” kata Prof Sun Young Lee, ketua peneliti dari University of Maryland.

Menjadi laki-laki tampan adalah berkah. Ketika semua urusan bisa terselesaikan dengan mudah. Tapi itu semua sirna saat melamar kerja. Apakah bung mengalaminya?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Agar Tak Menanggung Malu Karena Lupa Cukur Bulu Hidung

Penampilan tak hanya sebatas pakaian, celana sampai sepatu, persoalan bulu hidung dan telinga tak boleh luput perhatian. Rambut-rambut kecil ini memiliki fungsi menyaring partikel dari debu dan patogen, supaya membantu seseorang dalam kesehatan yang lebih baik. Namun hal ini mengganjal sebagai penampilan apabila bulu-bulu tersebut ke luar dari ring telinga dan kuping, tentu saja dilihat sebagai yang janggal bagi orang lain bahkan terkesan menggelikan.

Salah satu tindakan yang pasti dilakukan adalah dengan mencukur. Ini merupakan hal normal kok, lagi pula pasangan bahkan si Nona yang sedang bung dekati pasti akan risih melihat ini. Bayangkan saja saat bung berbicara dekat dengan nona, tiba-tiba ia menjauh dan fokus ke arah bulu hidungmu, tidakkah itu membuat bung malu? cara menghilangkan rambut-rambut kecil ini perlu perawatan. Perawatan yang baik dan bersih, sekaligus tidak glamor.

Gapai Gunting Kecil dan Cukur Daerah yang Tergapai

Cara untuk memangkas rambut-rambut kecil yang mengganggu adalah dengan mengambil gunting kecil yang bisa tergapai. Karena rambut kecil ini memiliki manfaat, jadi jangan mencukur terlalu dalam, sekiranya bung cukur yang terlihat dari luar saja. Caranya sih simple, pegang gunting di satu tangan dan gunakan cermina pembesar di tangan lainnya untuk melihat lebih dekat. Hindari godaan untuk mencukur terlalu dalam karena fungsi rambut kecil ini ada manfaatnya.

Bisa Juga Dengan Pisau Cukur Listrik Namun dengan Pisau Khusus

Kalau bung merasa bulu hidung atau kuping cepat tumbuh dan tebal, cobalah berinvestasi dengan pemangkas berkualitas atau pisau cukur listrik. Karena dapat mencukur sampai ke akarnya. Tapi harus hati-hati jangan memaksa mencukur terlalu dalam ikuti petunjuk yang terdapat di perangkat tersebut, dan bung harus bisa menilai apakah ini terasa nyaman atau tidak dengan cukurannya.

Ingat, Menghilangkan Rambut-Rambut Kecil di Hidung dan Telinga ada Risiko Peradangan!

Ini alasannya kenapa kami bilang menghilangkan rambut-rambut kecil ini  butuh perawatan. Lantaran metode apapun yang dilakukan, mencukur rambut kecil itu membuka pori-pori dan menempatkan diri pada risiko peradangan atau infeksi. Jadi gunakan alat bersih, kemudian alihkan alat yang memungkinkan saat berpindah dari telinga ke telinga atau dari telinga ke hidung. Alasannya untuk mencegah kontaminasi dan akan melokalisasi infeksi ke satu area, jika memiliki infeksi kami sarankan langsung ke dokter ya bung.

Apabila Terinfeksi, Tenang dan Tangani

Meskipun telinga dan hidung bagus saat mencegah infeksi, tetapi itu tidak berarti saat terinfeksi tidak dapat meningkat dengan cepat dan menyakitkan loh! apabila tanda peradangan di bagian ini sudah muncul harus ditangani dengan cepat. Rongga telinga dan hidung memang terkenal menciptakan berbagai macam gejala, seperti sakit telinga dapat dianggap sebagai sakit gigi. Kemudian infeksi sinus yang menyakitkan itu, dapat dianggap sebagai migrain. Jadi saat infeksi terjadi tenang dan tangani.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Berpakaian Sesuai Umur Agar Pesona Tak Lekas Luntur

Pernah melihat seseorang tidak pantas mengenakan pakaian tertentu karena mereka terlalu tua? kalau iya, berarti bung dihadapkan oleh salah satu contoh kalau berpakaian itu harus sesuai umur. Yap, setiap pakaian dibentuk tentu memiliki tujuan pasar yang ingin dirangkul, bisa anak-anak, remaja atau orang dewasa. Maka ada suatu anomali apabila pakaian anak-anak dikenakan oleh orang dewasa.

Di sisi lain ada yang berpendapat kalau orang tua memakai pakaian anak remaja bakal terlihat lebih muda. Padahal tidak juga, sesungguhnya anggapan itu lahir dari sebuah standar ganda. Kebetulan saja yang mengenakan pakaian tersebut adalah orang tua yang tampan maka pujian itu datang. Kalau orang tuanya biasa (Re : tidak ganteng) saja pasti anggapan itu tidak muncul ke permukaan. Pesona terpancar lewat persona, termasuk pakaiannya. Maka dari itu berpakaian lah sesuai umur agar pesona tidak luntur.

Ketahui Sebuah Brand Pakaian, Cari yang Sesuai Dengan Usia Bung Sekarang

Beragam jenis brand pakaian atau toko pakaian mendunia ternyata terbagi-bagi dalam kategori usia. Sebut saja H&M, Zara dan Topman yang cocok dikenakan di usia 20 dan 30-an. Karena secara gaya tidak terlalu muda, dan juga tidak terlalu tua. Namun makin usia bertambah, bung tak lagi cocok mengenakan brand tersebut. Sebut saja ketika sudah menginjak usia kepala 4 atau kepala 5, pilihan pakaian semakin sedikit seperti Uniqlo, Gap, J.crew, Ralph Lauren dan Suitsupply. Detail pemetaannya seperti tertera di bawah ini.

Maka dari itu bung harus mulai mengetahui tentang toko-toko pakaian populer, apakah mereka mempunyai katalog untuk usia bung atau tidak. Kalau berbicara usia, usia 20-an adalah usia terbebas dalam mengenakan pakaian apa saja. Lantaran hampir toko pakaian populer menyediakan katalog bagi mereka yang sedang tumbuh dewasa.

Jangan Terpaku Merek, Cari yang Berkualitas dengan Harga Pas

Ketika pakaian menyesuaikan usia, tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam membelinya. Mulai dari memilih gaya, merek sampai motif, tapi hal utama yang harus didahulukan adalah kualitas. Seperti kualitas kain, memiliki daya tahan yang lebih baik dan pas dipakai. Karena percaya atau tidak, seiring bertambahnya usia seperti kepala 3 ke atas, investasi dalam pakaian adalah hal penting. Dengan mencari pakaian berkualitas yang dapat bertahan selama bertahun-tahun. Kalau mereka yang baru menapaki usia 20-an cenderung santai dan tidak khawatir akan kualitas. Seiring berjalannya waktu gaya dapat berubah dan selera  pun berubah.

Merambah Hal yang Antik Dengan Bung Mencari Barang Klasik

Membeli barang-barang klasik juga bagian dari peningkatan pesona sesuai usia. Terlebih, barang klasik selalu terlihat menarik. Mau bung sekarang menginjak usia kepala 2, kepala 3 atau selebihnya masih cocok untuk mengenakannya. Penampilan dapat meningkat kalau mengenakan barang klasik seperti  jins dark wash,  pakaian polos bewarna dasar hitam dan putih, sepatu kulit sederhana, jaket denim sampai jam tangan ciamik.  Jadi biarpun era semakin modern, hal klasik dan lawas masih pantas dijadikan barang pentas.

Jangan Ketinggalan Zaman, Perhatikan Tren Agar Makin Keren

Meskipun hal klasik menarik dikenakan serta membuat seseorang terlihat lebih unik. Tren tetap tidak boleh dilupakan, tren harus diikuti dan diperhatikan, bisa saja hal klasik kemudian bangkit karena berawal dari tren yang berkembang jaman sekarang. Maka dari itu perkembangan tren harus diikuti karena bisa memompa gaya setiap orang. Bung tak boleh egois dengan menutup mata dengan tren zaman sekarang dan bangga terjebak akan kebiaasaan.

Berani Berkesperimen Dengan Mencoba Hal Baru

Jangan mau terus-terusan bermain aman, seperti mengenakan kaos, jeans dan sneakers. Lama-lama itu membosankan! selagi masih pantas berkespresi, jangan pernah takut akan hal-hal baru. Siapa tahu justru bung malah menemukan formula ciamik berpakaian untuk pribadi. Mulai berkunjung ke toko perbelanjaan yang belum pernah dikunjungi, kemudian coba ambil sepasang sepatu dan jeans. Bercerminlah, apakah terlihat segar secara tampilan atau malah usang tak karuan.

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top