Lebih Baik

Siapapun Presidennya Kita Bukan Anaknya

Aroma pesta demokrasi memang belum sepenuhnya usai, karena surat suara masih banyak yang terbengkalai. Masing-masing calon pun mengklaim kemenangan berdasarkan hitung cepat yang dilakukan lembaga survey. Walaupun itu belum valid, karena data resmi hanya keluar dari KPU. Tapi kedua kubu pendukung masih saling berkoar mengutarakan perlawanan, meskipun hanya tersirat tanpa secarik dendam yang kuat. Lantas kapan perseteruan kedua pendukung ini selesai?

Seharusnya Kita Semua Sudah Santai, Karena Pemilu Telah Usai

Kalau dipikir-pikir kembali bung, sesungguhnya pilpres itu sudah selesai pasca pencoblosan. Yang perlu dilakukan saat ini hanyalah menunggu hasil siapa pemenang. Tanpa perlu lagi ada perdebatan apalagi sampai sikut-sikutan.

Masa iya, masih terus saling bermusuhan? sekarang bukan saatnya lagi saling membanggakan paslon favorit masing-masing. Tapi sekarang adalah waktu yang tepat untuk keluar dari nuansa politik bersebrangan dengan kembali menjalankan aktivitas harian.

Perdebatan dengan Emosi, Memperkeruh Silaturahmi

Dalam setiap obrolan politik warung kopi, apalagi yang melibatkan kedua pendukung pasangan calon nomor urut 1 dan 2, pasti berujung pada perdebatan. Beberapa orang cukup sebal akan debat karena memicu pertengkaran. Tapi bung, di sisi lain Psychology Today berkata sebaliknya. Dengan mengatakan konflik dan pertengkaran memfasilitasi pembicaraan dan kesadaran akan perspektif orang lain, bermanfaat bagi kesehatan hubungan pertemanan dan hubungan romantis.

Lalu bagaimana dengan mereka yang terlibat adu mulut, sampai berujung baku hantam? Seorang pakar Psikologi Jennifer  A. Samp mengatakan kalau itu semua terjadi karena mereka yang berdebat saat emosi terlalu mentah. Disebabkan karena mereka tidak mau terbuka untuk mendengarkan masalah dari orang lain.

Ingat, Pertengkaran Tak Akan Muncul Ke Permukaan, Apabila Salah Satu Pihak Tidak Memulai Serangan

Nampaknya hal paling sulit itu bertoleransi, toleransi akan perbedaan pemimpin. Fanatisme akan satu pemimpin sesungguhnya tidak salah kok bung, asalkan bung masih mau “waras” saja untuk coba terbuka akan semua hal yang ada. Bukan malah menghindar atau mengkultuskan hoax akan satu informasi tanpa ada bukti, demi meremehkan pilihan orang lain yang tak bung senangi.

Selain itu jangan coba untuk membagikan hal-hal yang menyudut salah satu pemimpin. Toh, itu akan memicu pertengkaran, apabila salah satu temanmu ada yang bersebrangan. Lain cerita kalau teman bung masih “waras”, yang tidak terbawa emosi. Tapi yang paling aneh adalah mereka yang merasa terhina padahal yang merasa dihina pun, tidak ada ikatan darah dengannya.

Hidup Kita Panjang, Tak Baik Dihabiskan Dengan Permusuhan

Hidup itu panjang, tak habis saat pemilu telah usai. Kini sudah tak perlu lagi membahas hal sensitif yang menyangkut kedua belah pihak pasangan. Berhentilah saling mencela seolah-olah pemimpin favoritmu itu dewa, dan yang diserang hanya manusia biasa.

Hal paling menjijikan bagi kami adalah jika perbedaan calon pemimpin, membuat hubungan pertemanan selesai. Karena itu adalah pertengkaran yang tidak penting untuk dibawa serius. Lebih baik bung kembali berteman, kalau malu untuk memulai rekonsiliasi, tenang, manfaatkan bulan ramadhan untuk basa-basi.

Jalani Hidup Seperti Biasa. Antara Bung, Dia, dan Pemimpin Favoritnya Semua Punya Kehidupan Berbeda

Secara realistis, kehidupan terus berjalan, kehidupan tak sebegitu cepat berubah saat pemimpin berganti. Ada proses dibalik semua itu. Di sisi lain, sayang apabila tenaga kalian habis untuk urusan yang tidak begitu penting. Seperti berdebat dengan emosi hebat, saling mencari kesalahan pemimpin lain, bahkan sampai niat membuat meme tapi untuk serius, bukan untuk iseng belaka atau bercanda.

Lebih baik bung manfaatkan sekumpulan tenaga yang dipunya untuk menjalani aktivitas masing-masing. Karena itu akan menentukan perubahan dalam dirimu, sebelum mempercayakan perubahan kepada pemimpin negeri ini. Lima tahun yang dicanangkan belum tentu ada perubahan yang signifikan bakal dirasakan. Tapi kalau bung yang berusaha sekuat tenang, pasti ada perubahan, bahkan sebelum 5 tahun, perubahan tersebut sudah dapat dirasakan.

Lagi pula buat apa membela sehebat-hebatnya pemimpin pilihan kita, sampai saling mencela. Sampai mengorbankan persahabatan. Yang tadinya asik jadi terusik. Selayaknya hubungan, orang tua akan selalu peduli dan ingat hanya kepada anak dan istrinya, kan? Jadi kalau pemimpin favoritmu terpilih belum tentu ingat denganmu bung, karena bung bukan siapa-siapa. Lebih baik jalani hidup seperti biasa, kan? karena siapapun presidennya kita bukan anaknya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Tahu

Wajah Tampan Berdampak Sulit Cari Kerjaan

Banyak yang berpikir dikaruniai wajah tampan dapat dimudahkan segala urusan. Tentu saja bukan urusan asmara. Tapi urusan yang lebih pelik seperti urusan birokrasi, yang terkenal dengan lika-liku rumit. Si tampan bisa menyelesaikan dengan mudah. Seolah dapat hak istimewa dengan didahulukan pengurusannya. Akan Tetapi, segala kemudahan itu tidak dirasakan saat dia membangun karir atau bekerja.

London Business School melakukan sebuah studi, yang menyatakan ketampanan atau kegantengan laki-laki membuat karir mudah terancam! Wajah tampan dianggap “ancaman” bagi atasan laki-laki! hingga berisiko tidak dapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuan saat kerja.

London Business School yang berkolaborasi dengan peneliti dari University of Maryland. Mengumpulkan eksperimen dari empat kantor yang berada di Amerika Serikat serta Inggris. Men’s Health, juga mengatakan kalau antar laki-laki biasanya memperhitungkan seberapa menarik kandidat dan jenis pekerjaan yang dilamar. Apabila membutuhkan bakat individual (seperti sales atau investment banking) kemungkinan besar akan ditolak. Justru para laki-laki tampan dan menarik kemungkinan besar bekerja dalam bidang peran performa tim yang dihitung. Jadi, bukan menonjolkan bakat individu.

Dengan banyak perusahaan yang melibatkan karyawan dalam proses rekrutmen, poin penting ini harus diperhatikan. Kesadaran bahwa perekrutan dipengaruhi oleh hubungan kerja potensial dan kecenderungan stereotip dapat membantu organisasi meningkatkan proses seleksi mereka,” kata Prof Sun Young Lee, ketua peneliti dari University of Maryland.

Menjadi laki-laki tampan adalah berkah. Ketika semua urusan bisa terselesaikan dengan mudah. Tapi itu semua sirna saat melamar kerja. Apakah bung mengalaminya?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Agar Tak Menanggung Malu Karena Lupa Cukur Bulu Hidung

Penampilan tak hanya sebatas pakaian, celana sampai sepatu, persoalan bulu hidung dan telinga tak boleh luput perhatian. Rambut-rambut kecil ini memiliki fungsi menyaring partikel dari debu dan patogen, supaya membantu seseorang dalam kesehatan yang lebih baik. Namun hal ini mengganjal sebagai penampilan apabila bulu-bulu tersebut ke luar dari ring telinga dan kuping, tentu saja dilihat sebagai yang janggal bagi orang lain bahkan terkesan menggelikan.

Salah satu tindakan yang pasti dilakukan adalah dengan mencukur. Ini merupakan hal normal kok, lagi pula pasangan bahkan si Nona yang sedang bung dekati pasti akan risih melihat ini. Bayangkan saja saat bung berbicara dekat dengan nona, tiba-tiba ia menjauh dan fokus ke arah bulu hidungmu, tidakkah itu membuat bung malu? cara menghilangkan rambut-rambut kecil ini perlu perawatan. Perawatan yang baik dan bersih, sekaligus tidak glamor.

Gapai Gunting Kecil dan Cukur Daerah yang Tergapai

Cara untuk memangkas rambut-rambut kecil yang mengganggu adalah dengan mengambil gunting kecil yang bisa tergapai. Karena rambut kecil ini memiliki manfaat, jadi jangan mencukur terlalu dalam, sekiranya bung cukur yang terlihat dari luar saja. Caranya sih simple, pegang gunting di satu tangan dan gunakan cermina pembesar di tangan lainnya untuk melihat lebih dekat. Hindari godaan untuk mencukur terlalu dalam karena fungsi rambut kecil ini ada manfaatnya.

Bisa Juga Dengan Pisau Cukur Listrik Namun dengan Pisau Khusus

Kalau bung merasa bulu hidung atau kuping cepat tumbuh dan tebal, cobalah berinvestasi dengan pemangkas berkualitas atau pisau cukur listrik. Karena dapat mencukur sampai ke akarnya. Tapi harus hati-hati jangan memaksa mencukur terlalu dalam ikuti petunjuk yang terdapat di perangkat tersebut, dan bung harus bisa menilai apakah ini terasa nyaman atau tidak dengan cukurannya.

Ingat, Menghilangkan Rambut-Rambut Kecil di Hidung dan Telinga ada Risiko Peradangan!

Ini alasannya kenapa kami bilang menghilangkan rambut-rambut kecil ini  butuh perawatan. Lantaran metode apapun yang dilakukan, mencukur rambut kecil itu membuka pori-pori dan menempatkan diri pada risiko peradangan atau infeksi. Jadi gunakan alat bersih, kemudian alihkan alat yang memungkinkan saat berpindah dari telinga ke telinga atau dari telinga ke hidung. Alasannya untuk mencegah kontaminasi dan akan melokalisasi infeksi ke satu area, jika memiliki infeksi kami sarankan langsung ke dokter ya bung.

Apabila Terinfeksi, Tenang dan Tangani

Meskipun telinga dan hidung bagus saat mencegah infeksi, tetapi itu tidak berarti saat terinfeksi tidak dapat meningkat dengan cepat dan menyakitkan loh! apabila tanda peradangan di bagian ini sudah muncul harus ditangani dengan cepat. Rongga telinga dan hidung memang terkenal menciptakan berbagai macam gejala, seperti sakit telinga dapat dianggap sebagai sakit gigi. Kemudian infeksi sinus yang menyakitkan itu, dapat dianggap sebagai migrain. Jadi saat infeksi terjadi tenang dan tangani.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Berpakaian Sesuai Umur Agar Pesona Tak Lekas Luntur

Pernah melihat seseorang tidak pantas mengenakan pakaian tertentu karena mereka terlalu tua? kalau iya, berarti bung dihadapkan oleh salah satu contoh kalau berpakaian itu harus sesuai umur. Yap, setiap pakaian dibentuk tentu memiliki tujuan pasar yang ingin dirangkul, bisa anak-anak, remaja atau orang dewasa. Maka ada suatu anomali apabila pakaian anak-anak dikenakan oleh orang dewasa.

Di sisi lain ada yang berpendapat kalau orang tua memakai pakaian anak remaja bakal terlihat lebih muda. Padahal tidak juga, sesungguhnya anggapan itu lahir dari sebuah standar ganda. Kebetulan saja yang mengenakan pakaian tersebut adalah orang tua yang tampan maka pujian itu datang. Kalau orang tuanya biasa (Re : tidak ganteng) saja pasti anggapan itu tidak muncul ke permukaan. Pesona terpancar lewat persona, termasuk pakaiannya. Maka dari itu berpakaian lah sesuai umur agar pesona tidak luntur.

Ketahui Sebuah Brand Pakaian, Cari yang Sesuai Dengan Usia Bung Sekarang

Beragam jenis brand pakaian atau toko pakaian mendunia ternyata terbagi-bagi dalam kategori usia. Sebut saja H&M, Zara dan Topman yang cocok dikenakan di usia 20 dan 30-an. Karena secara gaya tidak terlalu muda, dan juga tidak terlalu tua. Namun makin usia bertambah, bung tak lagi cocok mengenakan brand tersebut. Sebut saja ketika sudah menginjak usia kepala 4 atau kepala 5, pilihan pakaian semakin sedikit seperti Uniqlo, Gap, J.crew, Ralph Lauren dan Suitsupply. Detail pemetaannya seperti tertera di bawah ini.

Maka dari itu bung harus mulai mengetahui tentang toko-toko pakaian populer, apakah mereka mempunyai katalog untuk usia bung atau tidak. Kalau berbicara usia, usia 20-an adalah usia terbebas dalam mengenakan pakaian apa saja. Lantaran hampir toko pakaian populer menyediakan katalog bagi mereka yang sedang tumbuh dewasa.

Jangan Terpaku Merek, Cari yang Berkualitas dengan Harga Pas

Ketika pakaian menyesuaikan usia, tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam membelinya. Mulai dari memilih gaya, merek sampai motif, tapi hal utama yang harus didahulukan adalah kualitas. Seperti kualitas kain, memiliki daya tahan yang lebih baik dan pas dipakai. Karena percaya atau tidak, seiring bertambahnya usia seperti kepala 3 ke atas, investasi dalam pakaian adalah hal penting. Dengan mencari pakaian berkualitas yang dapat bertahan selama bertahun-tahun. Kalau mereka yang baru menapaki usia 20-an cenderung santai dan tidak khawatir akan kualitas. Seiring berjalannya waktu gaya dapat berubah dan selera  pun berubah.

Merambah Hal yang Antik Dengan Bung Mencari Barang Klasik

Membeli barang-barang klasik juga bagian dari peningkatan pesona sesuai usia. Terlebih, barang klasik selalu terlihat menarik. Mau bung sekarang menginjak usia kepala 2, kepala 3 atau selebihnya masih cocok untuk mengenakannya. Penampilan dapat meningkat kalau mengenakan barang klasik seperti  jins dark wash,  pakaian polos bewarna dasar hitam dan putih, sepatu kulit sederhana, jaket denim sampai jam tangan ciamik.  Jadi biarpun era semakin modern, hal klasik dan lawas masih pantas dijadikan barang pentas.

Jangan Ketinggalan Zaman, Perhatikan Tren Agar Makin Keren

Meskipun hal klasik menarik dikenakan serta membuat seseorang terlihat lebih unik. Tren tetap tidak boleh dilupakan, tren harus diikuti dan diperhatikan, bisa saja hal klasik kemudian bangkit karena berawal dari tren yang berkembang jaman sekarang. Maka dari itu perkembangan tren harus diikuti karena bisa memompa gaya setiap orang. Bung tak boleh egois dengan menutup mata dengan tren zaman sekarang dan bangga terjebak akan kebiaasaan.

Berani Berkesperimen Dengan Mencoba Hal Baru

Jangan mau terus-terusan bermain aman, seperti mengenakan kaos, jeans dan sneakers. Lama-lama itu membosankan! selagi masih pantas berkespresi, jangan pernah takut akan hal-hal baru. Siapa tahu justru bung malah menemukan formula ciamik berpakaian untuk pribadi. Mulai berkunjung ke toko perbelanjaan yang belum pernah dikunjungi, kemudian coba ambil sepasang sepatu dan jeans. Bercerminlah, apakah terlihat segar secara tampilan atau malah usang tak karuan.

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top