Lebih Tahu

Setelah Astrea Grand, Kini RX King Pun Ditawar Ratusan Juta

Baru saja publik khususnya pecinta roda dua dihebohkan dengan motor Astrea Grand yang ditawar hampir seratus juta, sekarang muncul pula RX King yang memiliki kisah sama. Sebelumnya, Astrea Grand, milik Zubastian Rachman dijual dengan harga Rp 80 juta, yang jelas saja membuat geger publik lantaran motor lawas tersebut memang harganya dulu tak bakal semahal itu. Sekarang, merambat juga cerita tersebut ke RX King yang ditawar mencapai ratusan juta Bung!

Motor keluaran tahun 1993 oleh Yamaha tersebut sekarang menjadi buah bibir. Entah apa motif dan alasan motor tersebut bisa ditawar mahal hingga mencapai harga ratusan juta. Namun, motor yang selalu identik dengan motor preman atau penculik di berbagai sinetron ini, merupakan hasil restorasi sama seperti Astrea Grand. Kira-kira menghabiskan berapa ya Bung biaya restorasinya ?

Menguras Harga Sampai 70 Juta Tidak Membuatnya Kecewa Dengan Hasilnya

“Beli motornya Rp 16,5 juta. Biaya restorasi habisnya agak besar sekitar Rp 45-50 jutaan. Hitung-hitung ini motor gak sampai Rp 70 juta lah,” kata Gandi dikutip dari Liputan 6.

Gandi asal Majalaya ini adalah pemilik motor RX King yang ditawar ratusan juta, ia pun mengatakan bahwa total biaya dari restorasi RX King ini mencapai Rp 70 juta Bung. Lantaran banyak spare part yang diganti dan hal itu tentu memakan biaya yang cukup menguras kantong. Bahkan karena langka, barangnya pun harus dicarinya hingga ke berbagai daerah. Namun, karena hobi dan tak merasa terbebani maka ia pun melakoninya dengan senang.

Demi Mendandani RX King, Perjalanan Ke Luar Kota pun Dijabanin

“Namanya restorasi pasti diganti, tapi yang saya pakai itu berdasarkan kode part number-nya dari Yamaha. Hampir baru semua 85-90 persen. Untuk hunting barang tua itu perlu proses, perlu link juga, perlu kenal ke mana-mana,” ujarnya.

Menciptakan motor serupa asli memang butuh perjuangan. Karena memang dasarnya mencintai roda dua, jadi tak terbebani rasanya. Seperti yang dilakukan oleh Gandi, ia juga mengakui cara mencari barangnya pun menggunakan link yang ia punya. Bahkan, pria asal Majalaya ini rela melakoni perjalanan ke Tasikmalaya, Bumi Serpong Damai (BSD) sampai ke Solo untuk mencari kelengkapan spare part. Apa lagi untuk memperoleh barang yang sudah tidak ada pasaran, otomatis juga merogoh kocek dalam. Seperti membeli bungkus jok yang tidak sama busanya ia menghabiskan Rp 1,5 juta dan sepatbor juga diharga yang sama.

Bahkan, Ingin Ditukar Dengan Mobil Pun Tidak Diamininya

Kalau Bung mengecek lewat akun instagramnya @gandihasstex, tempat Gandi memajang RX King miliknya, banyak komentar berseilwera yang mayoritas bersifat sanjungan dan kekaguman. Namun, dibalik komentar tersebut banyak yang menawar motornya untuk pindah tangan. Seperti ada yang ingin menukar dengan Nissan X-Trail tahun 2014. Ya entah benar atau tidak, yang jelas Gani tidak menanggapi karena tidak ingin menjual RX King hasil restorasinya.

“Nggak begitu saya tanggapi. Jujur ada yang nawar beberapa tapi nggak ada yang nge-DM, jadi cuma komentar aja. Ada yang Rp 150 juta, ada yang bilang jangan dijual Rp 125 juta, ada yang minta Rp 120 juta. Saya tidak menanggapi dan tidak saya balas apa yang mereka tawar. Secara logika, kalau ada ketemu orang yang suka sih mungkin iya, mungkin juga tidak (beli),” kata Gandi.

Dahulu Pun Pernah Ada yang Menjual Ratusan Juta Lewat RX King-nya

Sejak jaman dulu, motor bersuara cempreng ini nampaknya sudah menjadi barang antik dan mahal Bung. Seperti di pertengahan tahun 2016 saat RX King milik Gunawan asal Surabaya yang berhasil dilego dengan harga Rp 100 juta. Yamaha RX King 2003 ’20Th Anniversary Gold Edition’ miliknya, memang seperti baru nampak semuanya masih terawat dengan rapi dan hitungan kilometernya pun masih di angka 200. Akhirnya RX king tersebut pun lepas ke tangan orang terkaya di Madura, yang telah memiliki pulahan RX King karena saking cintanya pada motor yang satu ini.

RX-King Banyak Digemari Hingga Umurnya Tak Pernah Mati

Melihat atensi dari banyaknya orang yang berminat terhadap RX King, makin memperkuat pernyataan kalau motor ini tak pernah mati. Peminatnya pun selalu ada, hadir dan berkembang sampai sekarang. Motor yang bisa dipakai harian sampai beradu cepat di lintasan balapan liar ini, memang menarik banyak orang. Jadi tak salah ketika Gandi menjualnya, banyak yang menawar bahkan ingin ditukar mobil. Namun, karena niatan awalnya hanya ingin memaerkan hasil restorasinya, ia pun tidak ingin menjualnya.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Tampilan Lain Dari Cleveland Ace 250 Twin

Bung yang sedang cari motor kelas 250 cc mungkin sudah agak bosan dengan model yang tersedia di pasaran. Pilihannya itu-itu saja antara motor sport atau model cruiser. Nampaknya kekosongan pasar inilah yang ingin diisi oleh Cleveland Cycle Werks.

Produsen motor asal Amerika Serikat ini meluncurkan model terbarunya berlabel Ace 250 Twin bersamaan dengan peringatan 5 tahun keberadaan mereka di tanah air. Menurut Presiden Direktur Cleveland CycleWerks Indonesia, Hendra Setiawan mengatakan, rilisnya ACE 250 Twin merupakan apresiasi untuk konsumen dan juga perusahan merayakan 5 tahun eksistensi merek ini di pasar Tanah Air.

“Dengan semangat dan optimistis di usia yang ke-5, kami merilis 2 line-up motor terbaru, Ace 250 Twin Scrambler dan Cafe yang akan meramaikan pasar otomotif Indonesia,” buka Hendra di diler Cleveland CycleWerks Bintaro, Tangerang Selatan.

Motor ini sendiri menganut tampilan retro classic custom dengan dua tipe varian. Pertama adalah scrambler sedangkan yang kedua bertipe cafe racer. Bagi yang sudah familiar dengan Ace 400 tentunya tidak akan asing dengan model satu ini. Mengingat Ace 250 Twin, menggunakan desain yang persis serupa dengan kakaknya tersebut. Perbedaan hanya pada mesin dan kabel body saja serta kelengkapan minor lainnya.

Varian Ace 250 Twin Scrambler menggunakan ban bertipe dual purpose dengan stang berbentuk lebar yang gagah dengan shock depan upside down. Tampilannya bisa mengingatkan kita pada Triumph Scrambler.

Sementara Varian Ace 250 Twin Cafe menggunakan ban tipe aspal dengan stang kemudi yang mengapit shock depan upside down. Posisi mengendarainya jadi jauh lebih menunduk dibanding tipe Scrambler Desain ini nampak lekat dekat Triumph Truxton atau Norton Commando

Mengusung mesin berkapasitas 247 cc dua silinder segaris SOHC berpendingin udara dengan balancer, sudah berstandar Euro 4. Dapur pacu ini mampu menyemburkan tenaga maksimal 12,5 kW atau setara 16,7 daya kuda pada 8.500 rpm dan torsi puncak menyentuh 16 Nm di 6.000 rpm.

Racikan bore x stroke berada di 55 mm x 53 mm dengan kompresi mesin di 9,3:1 bersistem injeksi. Sementara ignition mode menggunakan model CDI dengan sistem starting motor sudah pakai model elektrik.

Salah satu keistimewaan motor ini terletak pada firing ordernya yang menganut 360 derajat. Bung pasti paham, mesin dengan konfigurasi semacam itu menghasilkan suara bass nan merdu layaknya mesin 4 selinder segaris.

Apalagi suara mesin ini diakomodasi dengan knalpot yang ciamik. Dengan tampilan unik ala retro dan suara macam moge 4 selinder, rasanya Bung akan lebih pede memboceng nona dengan motor satu ini.

Bagaimana dengan harganya? Khusus promo Ace 250 Twin ini ditawarkan dengan harga 65 juta off the road. Bung berminat meminangnya?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Tahu

Biar Lebaran Di Kampung Terlaksana, Perhatikan Roda Dua Sebelum Berkendara

Menjelang hari lebaran yang terhitung beberapa hari lagi, pasti momen pulang ke kampung halaman atau mudik jadi tradisi yang tidak bakal putus. Segala macam jenis tranportasi dilakoni demi melepas rindu kepada orang tua terkasih sampai kerabat dan saudara di kampung. Salah satunya dengan roda dua.

Roda dua menjadi transportasi yang dinilai fleksibel selain beberapa jenis transportasi umum yang sudah mahal sampai menjulangnya harga tiket. Roda dua jadi kendaraan yang dipakai karena tidak ribet mampu mampi ke mana saja dan istirahat di mana saja. Akan tetapi pemudik tak boleh asal mencekek gas kuda besi apalagi saat perjalanan jauh, maka dari itu cek dulu speksifikasi sebelum memutuskan untuk pergi.

Roda

Ini merupakan salah bagian dari roda dua yang tak boleh luput dari pengecekan. Karena roda akan tergerus dengan jarak berpuluh-puluh KM nantinya. Pastikan kalau bearing , teromol hingga jeruji dapat berputar dengan lancar dan tidak goyang atau retak. Selain itu pastikan juga mur roda terikat dengan sempurna agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Rem

Nah hal yang satu ini sangat vital karena tanpa rem kendaraan tidak dapat dikontrol dengan baik. Apalagi banyak kejadian kendaraan yang mengalami kecelakaan saat mudik karena rem blong. Tandanya memang kendaraan tersebut tidak dicek dengan baik. Apalagi saat padatnya jalanan ketika mudik membuat bung dapat berhenti sewaktu-sewaktu. Jadi jangan lupa mengganti rem saat hendak mudik.

Suspensi

Agar kenyamanan berkendara jarak jauh dapat terjaga makan supensi harus dicek juga. Kemampuan suspensi motor yang baik tentunya tak membuat badan sangat lelah saat berkendara. Kalau bung ingin tahu cara mengeceknya dengan cara ditekan dan posisi motor langsung kembali seperti semula atau tidak.

Setang

Hal yang paling penting lagi saat berkendara adalah setang motor. Tentu ini juga bagian yang vital untuk memposisikan kendara. Salah satu cara mengecek adalah memasang standar tengah sampa roda menggantung. Periksa apakah setang goyang dengan menggunakan rem depan untuk mengunci roda, dorong ke depan dan belokkan ke kiri dan kanan. Apabila goyang lebih baik bawa dibengkel untuk diperbaiki.

Mesin

Bagian yang harus dicek paling terakhir adalah motor penggerak alias mesin. Perika apakah ada kebocoran di sekeliling mesin sampai warna oli dan knalpot. Dan nyalakan motor dan gas dengan kekuatan penuh, apabila asap yang dikeluarkan motor bewarna putih kebiruan maka ada indikasi kebocoran dalam bagian oli.

Namun setelah roda dua telah siap di bawa jalan, bung harus perhatikan kondisi badan dan rute jalanan. Apakah mampu dilalui atau tidak, karena sudah pasti bung membawa banyak barang bawaan kan terutama untuk diberikan kepada sanak saudara dan keluarga di kampung halaman. Saran dari kami hati-hati bung, jangan sampai pulang membawa duka tapi cerita.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Harga Suzuki Katana Cukup Bikin Terpana

Suzuki terus berkespansi demi memanjakan para penikmat roda dua di Indonesia, dengan mengeluarkan motor anyarnya tepat di ajang Jakarta Fair Kemayoran 2019. Kuda besi tersebut bernama Katana yang membuat heboh jagat perasapan roda dua yang sudah dipesan dari sekarang. Karena ada kabar kalau roda dua ini hanya dipamerkan saja di sana.

Kepastian disampaikan langsung oleh Yohan Yahya, Head of Marketing Department PT Suzuki Indomobil Sales Divisi Roda dua.

Saat ini kita tidak menjualnya, tetapi kalau mau pesan bisa. Unitnya kemungkinan (datang) akhir tahun atau awal tahun depan,” kata Yohan Yahya dilansir 100KPJ.

Perkara harga belum dapat dipastikan berkaitan dengan pajak dan biaya impor. Namun kisaran harga motor ini nampaknya akan memiliki nilai yang mahal.

“Harga belum kita pastikan, ada kemungkinan di kisaran Rp500-600 juta,” imbuh Yohan.

Edisi terbarunya kini merupakan pembaruan dari model yang pertama kali muncul pada tahun 1980-an. Soal spesifikasi, Katana dibekali mesin basis Inline-4, DOHC 16-Valve, milik GSX-S1000 – yang diklaim sanggup memuntahkan tenaga hingga 156 HP, plus torsi maksimum 104,3 Newton meter, dan sudah teruji keandalannya.

Untuk mendukung penampilan, generasi anyar sportbike tersebut disematkan berbagai fitur canggih, seperti traction control, easy start, low-rpm assist, dan speedometer digital. Di sektor kaki-kaki, Suzuki Katana terbaru sudah mengandalkan suspensi model upside-down di depan dan monoshock di belakang. Rodanya menggunakan pelek cast wheel, yang dikawal dual-disc brake di depan, serta single-disc brake di belakang.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top