Lebih Keren

Saat Sepatu Menggeliat Dalam Kehidupan yang Bergelimang Seni, Bukan Harta!

Apabila dilihat dari sisi fungsi, sepatu hanyalah alat pelindung telapak kaki. Selain itu, berguna juga demi mendongkrak style dari seseorang yang ingin tampil lebih menarik dan berbeda, membuat sepatu selalu diplot sebagai alat mempercantik seseorang dengan beragam tampilan yang dikenakan. Tetapi bagi Converse, sepatu bukanlah sekedar soal fungsi dan gaya Bung, melainkan seni!

Converse yang ingin lebih terhubung dengan audiens-nya coba menyatukan kekuatan lewat budaya yang merepresentasikan semangat perkotaan. Oleh karena itu, Converse pun menunjuk keempat orang yang memiliki selera seni yang bisa diaplikasikan di sepatu asal Amerika Serikat ini. Orang-orang tersebut adalah Teddy Adhitya, Tiara Nabyl, Philip Ponk, dan Absar Lebeh.

Latar belakang seni yang ditekuni keempat orang pilihan Converse ini memang berbeda-beda, Bung. Ada dari seni musik, fashion, Skateboard hingga ilustrator. Kehidupan mereka semua dapat mengoyak Ibu Kota lewat karya-karya inspiratif, sekaligus dihormati dan diakui di dalam komunitasnya. Sehingga Converse memiliki kawan yang pas untuk menyuarakan namanya.

Teddy Adhitya, Bersuara Dengan Rasa Percaya

Ikon Converse yang satu ini dikenal sebagai penyanyi solo. Dia membangun karirnya lewat rasa kepercayaan dan sangat inspiratif bagi para pengejar mimpi yang ingin menjadi musisi. Teddy Adhitya, bekerja tanpa rasa takut dan penuh kejujuran. Maka dari itu penyanyi yang satu ini memilih jalur independen, karena Teddy memiliki kendali dalam musiknya hingga ia punya patokan untuk seleranya.

Tiara Nabyl, Menjadi Penerjemah Gaya Dalam Berbusana

Masih tekun menjalani pendidikan di bangku kuliah, Tiara ternyata memiliki ketertarikan dalam soal berbusana. Bekerja sebagai model dan desain grafis, Tiara pandai memadukan rangkaian warna dalam balutan pakaiannya yang selalu ditampilkan setiap hari dan siap juga menginspirasi dengan gaya quirkys yang unik. Bukan soal berpakaian dengan barang branded yang melekat, Tiara lebih memiliki selera dengan menerjemahkan gaya busana masyarakat Jepang  yang unik dari tahun 1950-an sampai 1980-an dengan gayanya sendiri.

Philip Ponk, Pemain Muda Terbaik Dalam Berilustrasi Bukan Berhalusinasi

Seorang desainer grafis dan ilustrator bernama Philip Ponk, memiliki daya magnet luar biasa bagi banyak orang. Wajar kalau ia disebut pencuri mode. Serupa dengan Tiara yang juga seorang desainer grafis, Philip sendiri memiliki formula dalam meramu gaya berpakaian kaum urban, seperti tampilan sporty dengan tas jinjing, hingga topi beanie dibalut dengan kemeja bunga-bunga yang begitu serasi. Warna kontras menjadi hal wajib yang kerap Philip tampilkan dalam berpakaian. Kepribadian unik yang dimilikinya terlahir lantaran hasrat besar dalam jiwa seninya tumbuh. Apalagi menggambar sudah seperti hobi bagi pria bertato yang satu ini.

Absar Lebeh Akrab Dengan Olahraga Ekstrim

Dalam dunia olahraga ekstrim seperti skateboard namanya sudah tak asing, khususnya di Indonesia. Absar adalah gambaran orang yang berani dan gigih. Dedikasinya terhadap dunia papan sungguh mengengesankan, bahkan pria asal Padang yang berdomisili di Bandung ini baru saja menyelesaikan tur keliling Asia dengan pro skater lainnya. Tidak hanya terlahir mahir di papan Bung, Absar pun merupakan rockstar yang tergabung dalam dua band, The Sigit dan Mooner, yang baru-baru ini menjalin kerjasama dengan perusahaan rekaman Amerika, Outer Battery Records.

Mendobrak Budaya yang Ada Soal Penyematan Kualitas Ternama

Apa saja hal yang terbaik pasti selalu dilabeli bintang lima kan, Bung? Melirik soal bintang, Converse coba mendobrak terminologi tersebut dengan jargon “Rated One Star“, yang mana bintang satu adalah bukti kualitas terbaik dan satu-satunya hingga tak ada tandingannya. Lewat jargon tersebut, Converse memberikan kampanye kalau One Star bukan sekedar sepatu melainkan attitude, Bung! Bentuk attitude pun tersaji lewat representatif ikonnya yang mendobrak sekat-sekat yang ada, beprestasi, dan memiliki jiwa seni tinggi. Mereka yang tidak diperhitungkan ternyata mampu berkembang, serta seyogyanya hidup itu mesti berseni dan berkesenian bukan soal harta yang ditinggikan.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Entertainment

Kemolekan Paras Adzana Bing Slamet yang Dapat Membuat Pikiran Bung Tak Bakal Mumet

Putri dari seniman kawakan Adi Bing Slamet, yakni Adzana Bing Slamet baru saja usai menggelar pernikahannya dengan pasangannya, Rizky Alatas. Artis yang terkenal karena membintangi berbagai macam sinetron, FTV, dan beberapa buah film ini berhasil membuat pangling  jagat maya.

Lantaran parasnya yang molek dibalut gaun pengantin yang dikenakan. Panen pujian pun berhamburan di akun Instagram pribadi perempuan kelahiran 16 Februari 1993 yang juga cucu dari pelawak senior, aktor sekaligus penyanyi senior, Bing Slamet.

Paras Adzana Terlihat Anggun Dibalik Gaun Pengantin

Sumber : Instagram.com/Bubahalfian

Di hari bahagianya, Adzana tampil sangat anggun hingga memancing decak kagum dan membuat adem hati para kaum adam. Tak heran kalau banyak pujian yang mampir kepadanya. Puja-puji akan kecantikan Adzana juga tak lepas dari tangan dingin sang make up artist, Bubah Alfian.

Pancaran Kecantikan Adzana Semakin Keluar Saat Dipoles Make Up

Sumber : Instagram.com/Bubahalfian

Hasil polesan Bubah Alfian memang canggih, Bung. Bahkan, Adzana pun diubah 180 derajat sehingga banyak yang pangling akan dirinya. Tak pelak, banyak juga yang mengatakan kalau Adzana sangat mirip dengan Gisella, istri dari Gading Martin.

Seketika Mengalihkan Perhatian Para Lelaki Untuk Beberapa Menit

Sumber : Instagram.com/Bubahalfian

Bukan hiperbola atau melebih-lebihkan. Tetapi tangkapan kamera yang tersebar di dunia maya soal Adzana memang membuat laki-laki berpaling sejenak guna memperhatikannya.

Aura Kecantikannya Tetapi Menonjol Meski Dikelilingi Bridesmaid

Sumber : Instagram.com/Velikiphoto

Meskipun dikelilingi orang perempuan lain yang tak kalah cantik. Namun, cucu dari Bing Slamet ini masih tak terkalahkan. Aura ayunya masih begitu bergelora. Ibarat angsa di tepian danau cantik yang selalu menyita mata dan perhatian.

Dikenal Sebagai Tokoh Antagonis, Tetapi Tak Membuat Nuansa Dirinya Terlihat Miris

Sumber : Instagram.com/Velikiphoto

Percaya atau tidak, pembawaan karakter pada sebuah drama biasanya terbawa sampai ke dunia nyata. Namun, hal ini tak berlaku bagi Adzana yang menjadi sosok antagonis pada sinetron ‘Putih Abu-abu’. Bukan terlihat bengis dan miris, namun malah manis.

Terikat Janji Suci nan Sakral

Sumber : Instagram.com/Velikiphoto

Kehidupan baru bakal menjadi lembaran baru bagi Adzana dan sang suami, Rizky Alatas. Pasangan bahagia ini akan merancang dunia yang romantis dibawah baluran cinta dan kasih.

Rasa Gugup dan Bahagia Terpancar Dari Wajahnya

Sumber : Instagram.com/Velikiphoto

Rasa gugup tak dapat disembunyikan dari raut wajah Adzana. Apalagi menyambut detik-detik kebahagiaan yang dalam hitungan detik akan disambutnya.

Meskipun Hidup Sebagai Artis, Mahar yang Disuguhkan Terbilang Sederhana

Sumber : Instagram.com/Velikiphoto

Tak bisa dipungkiri, kehidupan artis memang akrab dengan kemewahan, namun mahar yang diberikan Rizky Alatas terbilang sederhana. Rizky menikahi Adzana dengan seperangkat alat solat dan uang sejumlah Rp 172.018. Nominal tersebut diambil dari tanggal pernikahan mereka, tanggal 1, bulan 7, tahun 2018.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Fashion

Bagaimana Cara Berbusana Ala Laki-laki Sejati?

Dibalik banyaknya pilihan pakaian dari bermacam jenis. Ada yang membuat bung terlihat leih muda, elegan bahkan casual sekalipun. Dewasa bukan sekedar angka, maka bung juga perlu tahuu bagaimana cara laki-laki berdandan sehingga terlihat aura machonya dan terlihat “laki banget”.

Memang tidak ada yang melarang ketika bung ingin berdandan seperti apa, mulai dari berdandan seperti anak-anak kuliah atau bung berdandan seperti anak-anak zaman sekarang yang berpatokan pada akun-akun mode dan fashion di InstagramTapi kali ini, Yomamen berbaik untuk membantu bung memahami, bagaimana cara berbusana ala laki-laki sejati?

Semuanya Dimulai Dengan Berpakaian Standar Namun Berkelas

Ketika tersemat kata standar dalam berpakaian, bung jangan memikirkan kalau bung bakal berdandan cuek seperti mengenakan kaos oblong dan jeans bolong-bolong. Kalau bung sedang dirumah, ya sah-sah saja tetapi kalau bung ingin nongkrong bersama teman yang menjadikan tempat kopi sebagai titik temu. Lebih baik dandanan lebih diperhatikan.

Dari pada kaos oblong , lebih baik bung memilih kaos untuk dikenakan yang bisa dipadkan dengan short pants. Adapun memakai blazer juga tak kalah menarik, apalagi gaya tersebut terkesan simple kok, cobalah bung tengo Mark Zuckerberg, beliau sangat senang mengenakan kaos dengan blazer lengkap dengan celana jeans.

Tak Wajib Keren, Cobalah Bung Pilih Outfit yang Sesuai Selera dan Usia

Saat umur sudah mencapai kepala tiga, dan teman-teman sejawat masih berdandan biasa saja. Bung tidak apa-apa kalau ingin memulai terlebih dahulu, jangan takut kepalang rasa malu sehingga tak berani untuk melangkah dengan memakai pakaian real men. Selama bung masih mengenakan pakaian yang sesuai barang tentu teman-teman bung pasti akan menerika bukan tertawa.

Memboyong Pakaian yang Menarik dan Terbaik

Ketika berbicara dengan menarik dan terbaik, kita bukan berbicara barang mahal dan juga barang orang biasa atau apapun sebutannya.  Kalau bung masih takut untuk memboyong sebuah produk untuk dikenakan, lantaran takut dicap murahan, bung dapat mengecek forum-forum fashion laki-laki, di situ bung bakal mendapatkan penjelasan suatu produk sampai mengetahui barang berkelas yang murah namun tak murahan.

Iseng Untuk Berkesperimen Tanpa Henti

Saat bung ingin berpakaian seperti laki-laki sejati namun tak mengerti, cobalah cari referensi dengan melihat banyak tampilan aktor atau pemain sepakbola luar yang bisa dijadikan role model. Memang bung susah untuk berkesperimen lantaran kaos di isi lemari didominasi warna hitam yang mungkim membuat boring. Untuk berkesperimen bung bisa memulai dari apa saja yang isi lemari guna dipadukan dengan pakaian maupun aksesoris yang bung miliki.

Tetap Beradaptasi Dengan Lingkungan, Tetapi Tetap Terlihat Laki-laki Sejati Kawakan

Bagi bung yang bekerja di ranah lingkungan kreatif yang mana dikelilingi orang-orang yang dadananan cuek, atau pun biasa saja. Mungkin membuat bung malu untuk berpakaian ala laki-laki sejati. Bukan bermaksud bung keluar dari pergaulaan lantaran fashion calling, tetapi kita menyuruh bung agar tidak kolot dan mau beradaptasi dengan berpakaian selayaknya laki-laki sejait.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Masa Boleh Silih Berganti, Namun Jenggot Tetap Memiliki Arti Dan Juga Trendy

Dari dulu jenggot memang sudah menjadi tren atau identitas laki-laki. Tak dapat dipungkiri, jenggot memang menjadi daya tarik dimata kaum hawa. Lantaran menambahkan kesan macho dan meningkatkan nilai tampan dari seorang laki-laki, apa lagi banyaknya public figure yang memiliki jenggot jadi menginspirasi banyak laki-laki di luar sana untuk menumbuhkannya. Ditambah, banyaknya krim penumbuh jenggot menjadi jawaban atas laki-laki yang memang tak ada hormon atau bakat untuk tumbuh bulu di wajah.

Jenggot ternyata bak sebuah fashion yang terus berputar dari masa ke masa. Dikutip dari The Telegraph, pada zaman Mesir Kuno laki-laki di era tersebut kerap memakai jenggot palsu guna kepentingan seremonial, seperti yang dilakukan para pendeta. Tak alami, jenggot palsu itu pun berbentuk mancung dan lancip. Penggunaan jenggot palsu juga pertanda bahwa mereka adalah pengikut Dewa Osiris. Kemudian di British Museum, London, terdapat peti mumi berukuran kecil berisikan anak-anak yang berjenggot seperti dilansir dari Tirto.id

Tumbuhnya Jenggot Bukan Sekedar Penampilan, Melainkan Menjadi Identitas Kehormatan Dan Kebijaksanaan

Pada masa Yunani Kuno, jika sampai dipotong jenggotnya, itu merupakan suatu hukuman lantaran jenggot dipandang sebagai tanda kehormatan. Mungkin sama halnya seperti sekarang, apabila seorang laki-laki dipelontos jika berbuat hal yang negatif, seperti beberapa remaja yang terjaring balapan liar.

Tak hanya di Yunani, namun di Turki dan India, jenggot panjang menjadi lambang kebijaksanaan dan martabat yang tinggi. Jadi tak heran, apabila ada orang yang senang memanjangkan jenggotnya mungkin juga terkait budaya yang terikat di luar sana. Bahkan orang-orang pada masa Mesopotamia senang merawat jenggotnya dengan mengoleskan minyak, dikeriting, sampai dicat bewarna hitam.

Bangsa Viking Menjadi Representasi Skandinavia Dalam Hal Berjenggot Lho

Kalau di Yunani jenggot dipandang sebagai bentuk kehormatan, hal ini justru berbeda dengan yang terjadi di daratan Skandinavia. Lantaran memiliki jenggot diidentikan sebagai kelompok masyarakat Viking. Viking merupakan kelompok masyarakat yang memiliki jenggot tebal, meskipun banyak stereotip buruk tentang Viking dan soal perawatan rambut terutama jenggot. Ternyata ada bukti sejarah baru yang ditemukan.

Menurut Louise Kæmpe Henriksen, kurator di Viking Ship Museum di Roskilde, Denmark, penggambaran masyarakat Viking sebagai petarung yang bengis tak pernah merawat tubuh adalah sebuah kesalahan. Ia mengatakan bahwa ada bukti-bukti sejarah kalau Viking merawat jenggot dan rambutnya. Bukti sejarah tersebut ditemukan pertama di daerah Norwegia di mana terdapat ukiran kepala laki-laki Viking.

Tak Hanya Sebagai Identitas Kepribadian Saja, Namun Juga Sebagai Fashion Musiman

Beberapa dekade dari kultus sebuah jenggot yang dianggap sebagai lambang kehormatan dan kebijaksanaan, terjadi pergeseran makna, dimana jenggot dipandang sebagai sebuah fashion. Pada tahun 1940-1950, tren laki-laki berjenggot kembali muncul dengan gaya goatee seperti dilansir Tirto. Gaya ini membiarkan jenggot menyisir daerah dagu, popularitas tren tersebut muncul terkait penampilan-penampilan musisi jazz dekade 40-an, seperti Dizzy Gillespie.

10 tahun bergeser ke tahun 1960-an jenggot mulai dilambangkan sebagai sikap kreativitas dan membangkang. Tidak hanya jenggot rapi saja yang digandrungi di masa itu. Tetapi jenggot yang tumbuh liar menjadi pilihan. Karena banyak laki-laki yang menumbuhkan jenggot merupakan penulis, pembuat film, dan kelompok revolusioner. Unsur musik memiliki pengaruh, seperti Jazz yang mulai bergeser ke arah rock dengan munculnya The Beatles dan Bee Gees.

Jenggot Memancing Hasrat Si Nona Untuk Berkenalan Dengan Bung

Alasan laki-laki menumbuhkan jenggot otomatis untuk mendongkrak paras agar lebih rupawan di mata perempuan. Karena banyaknya public figure yang memiliki jenggot kerap jadi idola wanita seperti vokalis Maroon 5, Adam Levine, membuat laki-laki yang berjenggot kerap memenangkan kompetisi demi merebut hati si nona. Anggapan ini bukan lah omong kosong atau kebetulan saja. Temuan studi pada tahun 2015 yang berjudul Archives of Sexual Behaviour, mengatakan kalau perempuan mengganggap laki-laki berjenggot lebih atraktif dari laki-laki yang bercukur bersih.

Si Nona Tak Ingin Jenggot Didominasi Oleh Bung Saja, Tetapi Kaum Hawa Merasa Ada Hak Untuk Menumbuhkannya

Persoalan jenggot memang erat dengan laki-laki, namun tidak hanya laki-laki saja yang tertarik menumbuhkan bulu di rambut tersebut. Akan tetapi sebuah tulisan yang dimuat Texas Monthly menceritakan perempuan-perempuan Amerika Serikat yang menumbuhkan jenggot. Amber Moore, perempuan 44 tahun dari South Austin yang sudah memiliki ketertarikan dalam dirinya untuk memiliki jenggot sejak umur 5 tahun.

Di tahun 2007 terdapat sebuah komunitas bernama Austin Facial Hair Club yang mana tidak ditujukan kepada laki-laki saja. Tetapi perempuan yang serupa dengan Amber Moore bisa ikut bergabung. Salah satu subkelompok Austin Facial Hair Club bernama Whiskerina, yang menjadi tempat Moore dan beberapa perempuan lain yang ingin menumbuhkan jenggot atau sekedar rambut di wajah. Sekaligus menentang dominasi jenggot oleh laki-laki.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top