Tidur bersama pasangan bukan hanya soal hubungan intim saja, tetapi ada satu hal ritual romantis yang begitu ingin dilakukan oleh si nona. Tidur memang selalu merujuk kepada hubungan intim di antara kuping pasangan, namun ada pula posisi tidur romantis yang kerap diinginkan si nona, tetapi Bung tidak mengerti tentang apa yang diinginkannya.
Seperti dekapan dari belakang saat berada di atas ranjang, sangat disukai si nona. Posisi Bung yang memeluknya dari belakang tersebut seolah-olah menjaga dirinya. Sehingga ia merasa nyaman dan tertidur dengan lelapnya. Meskipun posisi tidur terlihat sepele ternyata tidak boleh diremehkan, karena bisa saja hubungan tidak membaik lantaran posisi tidur satu sama lain tak membuat nyaman. Karena pertengkaran bisa bermula dari hal kecil yang dibesar-besarkan. Bukan begitu Bung?
Tatapan Antara Wajah Dapat Membuka Hari yang Cerah
Posisi tidur saling bertatapan satu sama lain bisa menjadi pilihan romantis bagi si nona, bahkan bagi Bung juga. Di kala matahari pagi menyinari diri secara samar-samar di antara sela-sela dedaunan, Bung terbangun dan melihat wajah pasangan, seketika senyum semerbak akan terpancar lantaran pagi hari dibuka oleh wajah yang dicintai.
Bisa jadi si nona sudah terbangun dan memandang wajahmu untuk sekian lama. Hal romantis seperti ini tidak hanya terjadi di opera sabun yang sering diagungkan. Namun bisa terjadi kepadamu dan si nona tentunya.
Si Nona Pun Tak Sungkan Untuk Menyandarkan Kepalanya Ke Dada Bung Karena Merasa Nyaman
Salah satu posisi tidur favorit si nona adalah ketika ia menyandarkan kepalanya ke dada Bung yang bidang. Apalagi Bung pun langsung merespon dengan mengelus kepalanya, seketika ia akan tersenyum mesra sembari menunggu terpejamnya mata secara perlahan. Kenyamanan yang si nona rasakan lewat kedekatan yang terjalin dari posisi tidur tersebut, membuat gemuruh rasa cinta kembali menggelora di dalam dada.
Bahkan Sebaliknya, Bung Pun Juga Suka Tertidur Di Dada Si Nona Karena Merasa Ada Dekapan Mesra
Dekapan mesra yang terjalin tidak hanya timbul karena keinginan satu sama lain Bung. Lantaran Bung yang tertidur di dada si nona, bisa jadi membuat si nona langsung memberikan dekapan dengan naluri keperempuanannya. Bung pun seketika merasa nyaman, dan menyadari bahwa si nona ternyata punya naluri untuk melindungi sama halnya seperti laki-laki.
Bung Memeluk Si Nona Dari Belakang, Hingga Ia Tertidur Dengan Rasa Riang
Posisi memeluk si nona dari belakang, ternyata bisa meningkatkan gairah percintaan. Karena ini menjadi pertanda kalau ternyata Bung dapat melindungi nona. Si nona pun dapat merasakan kesenangan dan tersadar jika ternyata Bung merupakan sosok pelindung yang tidak salah menjadi pilihannya. Posisi ini kerap dicap romantis, lantaran sang laki-laki seperti memberi perlindungan untuk rasa letihnya. Jadi tak heran, jika banyak perempuan yang kerap ingin diperlakukan seperti ini. Bung tak percaya? Coba tanya saja ya!
Saling Berhadapan Namun Tak Lupa Untuk Merangkul, Merupakan Simbol Kemesraan Saat Tidur
Lelah memang menjadi rasa yang menghantui Bung dan si nona, apalagi selepas bekerja. Namun, ketika di ranjang dan memutuskan untuk sama-sama tidur, bisa jadi rasa lelah itu kabur dan membaur menjadi kemesraan karena posisi tidur yang berhadapan dipadukan dengan pelukan. Bung pun yang tadinya ingin langsung tidur, jadi merasakan kemesraan hingga ingin membelai kepala si nona. Namun ingatkan si nona untuk jangan tidur di rangkulanmu Bung. Lantaran tangan Bung bisa pegel seharian karena ditiduri olehnya.

Leave a Reply
6 Kiat Berkendara dengan Motorsport
Yang namanya berkendara dengan motorsport memang agak tricky. Selain harus menyiapkan fisik dan stamina yang prima—lantaran bobot body motor semacam ini pastinya di atas motor skuter matic, menunggangi kuda besi yang satu ini tak seperti naik motor lainnya. Pasalnya, ada tips khusus yang perlu diketahui agar tubuh tetap nyaman selama berkendara dan motor pun tetap dalam kondisi baik setibanya di tujuan seusai berkendara.
1.Biasakan Melakukan Cek Secara Menyeluruh Sebelum Berkendara
Sebelum memulai perjalanan, biasakan mengecek motor apakah motor dalam kondisi prima, mulai dari ban, rem, kopling, hingga sektor lampu. Jika semua aman, baru cari riding position alias posisi duduk yang menurutmu paling nyaman sehingga saat berkendara pun bisa santai namun tetap hati-hati.
2.Pastikan Sudah Tahu Posisi Badan yang Benar Saat Hendak Berkendara
Jangan karena mengejar gagah-gagahan lantas Bung memposisikan badan jauh dari stang sampai tangan lurus dan kaku. Karena ini bukan motor skuter matic, maka badanmu justru harus sedikit menunduk dengan posisi lenganmu sedikit menekuk.
Kenapa harus begitu? Karena lengan yang menekuk ini akan membantumu meredam rebound alias tendangan balik peredam kejut pada stang saat motor menghantam lubang. Kalau posisi sudah mantap, barulah mulai berkendara.
3.Jangan Asal Naik, Posisi Kaki pun Harus Stabil
Untuk posisi kaki, penempatannya harus pas karena ruangnya tak sebanyak di motor skutik yang menggunakan deck lebar. Motorsport hanya punya sedikit footstep tempat meletakan kaki. Lalu paha harus menempel ke tangki motor dengan posisi menjepit. Kendati begitu bukan berarti diam dengan tegang dan kaku. Kakimu harus tetap dalam kondisi relaks.
Posisi ini akan mempermudah untuk melakukan antisipasi bila Bung akan melakukan manuver ekstrem seperti hendak menghindari tabrakan. Dengan paha yang menempel ke tangki, Bung bisa mempertahankan posisi duduk agar tidak tergeser ke kanan kiri dan dapat mengeliminir risiko terpental dari motor.
4.Carilah Posisi yang Senyaman Mungkin untuk Tangan saat Menggenggam Stang
Untuk posisi tangan, perhatikan posisi tangan ketika menekan tuas kopling dan rem depan. Usahakan ketika mengoperasikan tuas rem depan atau kopling yaitu dengan cara menekan ujung tuas supaya ringan. Menekan tuas kopling bisa menggunakan dua jari yang sekiranya dianggap paling nyaman bagi pengendara.
5.Kenali Bentuk Motor Yang Bung Kendarai
Banyak orang meremehkan hal ini dan langsung saja betot gas ketika menunggangi kuda besinya. Padahal bentuk motor yang berbeda akan membuat pengendalian yang berbeda pula. Ambil contoh misalnya GSX-R150 dan GSX-S150. Dua motor Suzuki ini punya DNA yang sama, namun bentuknya berbeda sehingga handlingnya pun akan berbeda.
GSX-R150 dengan fairing tentunya punya body depan yang lebih lebar jika dibanding saudaranya tipe S yang bertipe naked bike. Tentunya butuh ruang lebih lebar jika merambah kemacetan.
Hal lainnya misalnya spion GSX-R150 yang ditanam di body depan sementara GSX-S150 berada di tangki. Ini akan membuat perbedaan karena GSX-S150 spionnya akan bisa ikut menyelip jika stang dimainkan ketika beraksi diantara kendaraan lain, sementara tipe R butuh perhitungan sebelumnya karena spionnya tang tak bergerak.
6.Kenali Juga Karakter Motormu Agar Tepat Mengambil Kesimpulan Di Jalan
Bung harus mengenali karakter motormu dengan tepat. Mulai dari karakter mesin hingga karakter berkendaranya. Coba kita ambil contoh GSX-S150. Untuk urusan dapur pacu GSX-S150 ini disematkan mesin berkapasitas 150 cc DOHC yang sama dengan saudaranya tipe R. Berbekal mesin overbore, DOHC (Double Over Head Camshaft) dengan kapasitas 150cc dan berkompresi 11,5 : 1 yang sudah dilengkapi teknologi fuel injection yang canggih untuk pembakaran maksimal, GSX-S150 menghasilkan tenaga sebesar 14,1 kw/10.500 rpm dan torsi sebesar 14 nm/9.000 rpm yang tersalurkan dengan kuat melalui transmisi 6 percepatan.
Karakternya jinak diputaran bawah sehingga membuatmu tak repot kalau mengendalikannya di RPM rendah.Tapi jangan lantas anggap remeh tenaganya. Kenali dulu, karena ketika diputaran menengah dan atas kalau tak siap, Bung akan dibuat terkejut dengan ledakan tenaganya.
Untuk dimensi, tampilan dari motor garapan Suzuki ini mempertontonkan rangka Single Cradle yang bisa terlihat jelas. Ukurannya sendiri memiliki panjang 1.975 mm, lebar 674 mm, dan tinggi keseluruhan mencapai 1.070 mm. Sedangkan untuk ukuran wheelbase sendiri mencapai 1.300 mm.
Dengan ukuran macam ini, GSX-S150 ini bisa dibilang cukup besar untuk kelas 150cc. Tapi tak perlu khawatir, tinggi jok yang 785mm sangat pas untuk ukuran rata-rata orang Indonesia tanpa harus berjinjit.
Ukuran kekar ini berlanjut hingga kaki-kaki. Di depan menggunakan suspensi teleskopik besar dengan di belakang mengusung tipe monoshock guna menambah kestabilan berkendara. Velg alloy berukuran 2,15 inchi di depan dan 3,5 inchi di belakang dibalut ban depan 90. Tentunya cukup lebar untuk membuatmu tetap stabil di jalan lurus, namun cukup lincah untuk melakukan manuver.
Nah dengan kiat-kiat macam itu tentunya Bung akan lebih aman dan nyaman mengendari motorsport milikmu.