Spon

Mereka Ini Yang Paling Bahagia, Apakah Bung Termasuk Di Dalamnya?

Bahagia itu sederhana, begitu katanya. Tapi sebetulnya apa bahagia itu? Jawabannya mungkin relatif dan berbeda untuk masing-masing orang. Namun beberapa lembaga mencoba untuk membuat pengukuran kebahagian ini. Salah satunya adalah Badan Pusat Statistik alias BPS.

Lembaga ini melakukan survei yang terdiri atas indeks komposit yang disusun oleh tiga dimensi. Dimana ketiga dimensi ini terdiri dari Kepuasan Hidup (Life Satisfaction), Perasaan (Affect), dan Makna Hidup (Eudaimonia). Nah, berdasarkan tiga kompenen inilah kemudian ditentukan kategori orang-orang yang bahagia itu.

Tenang Bung, Dengan Para Wanita Kebahagiaan Kita Hanya Kalah Sedikit

Ini mungkin bisa jadi perdebatan tiada akhir. Soal mana yang lebih bahagia antara laki-laki dan perempuan. Apalagi struktur sosial di Indonesia belum bisa dikatakan sama kesempatannya untuk laki-laki dan perempuan.

Tapi hasil data dari BPS menujukan bahwa bahagia antara laki-laki dan perempuan cenderung sama. Malah angka tepatnya perempuan justru lebih unggul. Berdasarkan nilai yang dihasilkan, wanita bisa bahagia dengan indeks sebesar 71,12% lebih unggul sedikit dari laki-laki yang cuma 70,30% saja.

Meski Sering Sedih Saat Ditanya Kapan Menikah, Mereka Yang Single Malah Jauh Lebih Bahagia

Selama ini mungkin kita berpikir mereka yang menikah dan berpasangan akan lebih bahagia. Tapi ternyata tidak demikian hasilnya dari data yang ditunjukan oleh BPS. Meski hanya selisih 0,5% mereka yang masih single punya indeks kepuasan hidup yang lebih tinggi.

Jika dia yang sudah menikah hanya berada pada indeks kebahagian 71,09%, para barisan jomblowan atau jomblowatinya menempati angka 71,53%. Sementara itu hal lain yang juga perlu Bung ketahui, data ini juga menyebut dia yang bercerai dengan pasangan yang masih hidup jauh lebih tidak bahagia dengan mereka yang bercerai karena kematian.

Kita Boleh Kalah Pengalaman Dari Orang Tua Tapi Soal Kebahagiaan Kaum Muda Juaranya

Data terakhir yang disajikan oleh BPS menyebutkan, bahwa kepuasan para milenial lebih tinggi dibandingkan mereka yang sudah lebih senior. Karena semakin seseorang memasuki usia tua, indeks kepuasan hidup personal semakin menurun.

Fakta ini diambil dari usia rata-rata orang tua yang telah 65 Tahun, hanya mendapat indeks kebahagiaan di angka 69,18% sedang mereka kaum muda yang masih 24 tahun berada di nilai 71,29%. Survei indeks kebahagiaan yang dilakukan oleh BPS ini, diambil pada waktu April 2017 di 487 kabupaten atau kota di 34 provinsi, dengan sampel sekitar 72.317 rumah tangga.

Hidup di Kota Memang Nyaman, Tapi Hasil Survei Justru di Desa Jauh Lebih Bahagia

Lupakan dulu materi dan infrastruktur yang ada, mari bicara soal bahagia dari dalam diri setiap orang. Mereka yang tinggal di desa tentu memiliki lebih banyak waktu untuk sekedar bercengkrama dengan tetangga rumahnya. Sangat jauh berbeda dengan orang-orang yang hidup di kota, dengan predikat yang sangat individualis.

Jika di desa Bung tak akan susah payah untuk mendapatkan hasil bumi dan tanaman. Sebaliknya di kota Bung sering kelabakan akan harga dari barang yang sering menguras pendapatan.

Hal ini tercermin dari hasil survei dari BPS. Mulai dari tingkat kenyamanan dan juga keamanan, nilai dari kepuasan hidup di desa terbukti lebih unggul daripada mereka yang di kota. Dengan nilai perbandingan 71,64% untuk orang desa menyatakan dirinya puas dan bahagia. Berbanding hanya 69,75% bagi mereka yang hidup di kota.

Selain BPS, Tabolid Otomotif Juga Mengadakan Survei Kebahagian, Hasilnya…

Nah tabloid otomotif juga mengadakan survei tentang kebahagian. Fokusnya adalah soal Indeks Kebahagiaan Berkendara. Indeks Kebahagiaan Berkendara merupakan formulasi dari kepuasan berkendara, kondisi kendaraan dan tingkat emosi saat berkendara yang semuanya mempengaruhi seberapa besar kebahagiaan seseorang dalam berkendara.

Survey IKB 2017 ini diadakan pada bulan Juli hingga Agustus 2017. Melibatkan responden yang berusia lebih dari 18 tahun, mengendarai kendaraan sendiri, tahun produksi kendaraan minimal tahun 2000, serta kendaraan milik pribadi. Para responden yang terdiri dari pria dan wanita dengan kategori SES A sampai SES C melakukan survei IKB 2017 dengan mengisi angket online di website OTOMOTIFNET melibatkan pengguna kendaraan motor dan mobil.

Hasilnya? Pemilik Suzuki Satria F150 menjadi pengguna motor kelas bebek 150cc yang bahagia. Salah satu sumber kebahagian ini karena pengendara Satria F150 dapat mengoptimalkan performa setiap fiturnya dengan mudah saat mengendarai Satria F150 yang diklaim sebagai motor bebek tercepat di kelasnya. Hal ini dimungkinkan karena semburan tenaga motor ini bisa mencapai 13,6 KW pada 10 ribu RPM. Sementara torsinya mencapai 13,8 KW pada 8500 RPM. Sistem bahan bakarnya menganut injeksi dengan pengapian standar euro 3.

Tentunya kebahagian ini bisa bertambah karena di varian All new Satria punya 3 warna baru untuk memenuhi gaya hidup anak muda masa kini mulai dari Brillian White, Stronger Red dan Titan Black.

Ditambah lagi 2 warna spesial berikutnya ini juga tak kalah hebatnya. Bagaimana tidak, Titan Black Red dan Metallic Triton Blue, identik dengan tampilan Suzuki GSX-RR milik Team Suzuki Ecstar di MotoGP 2017. Sehingga membantumu menunjukkan sisi kejantanan penggunanya.

Itu dia list kategori mereka yang bahagia, jadi Bung sudah masuk kategori mereka yang bahagia atau belum?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top