Lebih Tahu

Menyambut Kembali Mantan Striker Madrid Dari Chelsea. Siapakah Dia?

Tak masuk skema permainan Antonio Conte, membuat Diego Costa harus kehilangan posnya sebagai pengisi lini depan The Blues Chelsea. Striker garang yang kerap kali terlibat perkelahian dengan bek lawan, bahkan harus angkat kaki dari Stamford Bridge untuk kembali ke tim lamanya, Atletico Madrid, di musim 2018. Nyaringnya suara terompet dan hiruk pikuk menyambut tahun baru masih hangat di telinga mengiringi kepindahannya.

Sumbangsihnya bagi klub yang mendaulat warna biru sebagai warna kebesaran ini, tak main-main Bung. Menorehkan dua titel liga Inggirs dan satu piala liga menjadi sebuah catatan manis selama membela Chelsea dalam 3 musim. Hal yang manis nampaknya tidak berbekas di lidah Conte. Kedatangan Alvaro Morata sebagai striker muda bisa jadi menjadi pemicu ia didepak.

Diego Costa merupakan bintang tua. Dikala usianya tak lagi muda namun bisa membuktikan ketajamannya. Kebringasan menjebol gawang lawan adalah motivasinya bermain bola. Persaingan ketat mengisi tim utama menjadi kesulitan baginya. Tak pelak, pindah dan mencari lapak bermain yang leluasa adalah buah kegelisahannya selama menjadi bagian tim biru London Barat.

Apa Daya Kehadiran Antonio Conte dan Alvaro Morata Membuatku Merana

Sumber : Bolamotion.com

120 caps menjadi jumlah ketika pemain berumur 29 tahun ini membela Chelsea. 59 gol menjadi terohan yang ia lesahkan selama diberikan kepercayaan menjadi striker. Tapi kehadiran pelatih anyar Conte yang disiasati manajemen untuk menyaingi Pep Guardiola dan Jose Mourinho, justru membuat Costa tak nyaman. Rasa haus ingin menginjakkan kaki di lapangan tak lagi terealisasikan, hanya menjadi pengungsi bangku cadangan menjadi rutinitas Costa dalam beberapa pekan.

Alvaro Morata nampaknya menjadi alasannya Bung. Matangnya penampilan ujung tombak alumni Real Madrid dan Juventus di lini depan menggerus asa Costa untuk kembali unjuk gigi. Beda 4 tahun dari segi usia, Morata sudah 10 kali menjebol gawang lawan dari 18 kali penampilannya. Jelas bukan hal yang biasa saja untuk ukuran striker muda ketika berkiprah di tim sekelas Chelsea.

Seandainya Atletico Tak Kena Sanksi…

Sumber : Nerrazuriale.com

Menjadi Camat Dugem yang istilahnya cadangan mati duduk gembira. Bukanlah hal yang wajar. Ibarat panggung, lapangan hijau adalah pentas di mana setiap orang harus memperlihatkan skill dan bakatnya. Itu pula yang terjadi sebagai pemain bola. Sebenarnya Costa sudah dapat pindah pada pertengahan tahun lalu.

Namun sayang, Atletico Madrid  terkena sanksi dari FIFA karena penyodoran kontrak terhadap pemain di bawah umur. Membuat kepindahan Costa baru dapat terwujud di bulan Januari. Seandainya kepindahannya bisa lebih cepat, pasti Costa sudah mendapatkan kembali performa terbaiknya. Kembali mengganas di lapangan hijau lewat lesatannya, ya kan Bung?

Bukan Salahku Menjadi Seperti Ini. Karena Dari Kecil Aku Sudah Tak Bisa Jaga Emosi

Sumber : Tribuna.com

Tak bisa menutup mata begitu saja bahwa Costa adalah pemain yang cukup tempramental, meskipun sebagai seorang penyerang terkadang bek lawan memang menghalalkan berbagai cara untuk menghentikan pemain di lini depan. Alhasil selama berkostum The Blues, Costa sudah mengkoleksi 33 kartu kuning dan 3 kartu merah selama musim 2014-2017.

Jelas torehan yang disebutkan di atas sangat mengherankan Bung untuk seseorang yang diplot sebagai striker. Namun alasan tersebut bakal terlihat jelas ketika kita tahu kalau Costa merupakan orang yang tempramental. Jair Costa, kakak kandung dari Diego Costa, juga menceritakan kalau adiknya pada masa kecil juga bersikap murka apabila timnya kalah ataupun ketika ia dilanggar, seperti dilansir Dailymail.

Aku Memang Lama Tinggal Di Inggris. Tapi Susah Untuk Ucapkan “Yes, Please”

Sumber : Tribuna.com

Tepat pada tanggal 1 Januari, Diego Costa, resmi berlabuh ke mantan timnya, Atletico Madrid. Kembali dipegang sang pelatih kawakan, Diego Siemone, diharapkan menjadi nafas baru bagi Costa untuk mengembalikan performanya. Namun ada hal unik yang Costa sesali ketika meninggalkan The Blues baru-baru ini Bung.

Ia mengakui menyesal tidak belajar bahasa inggris, padahal telah melakoni tiga musim di negeri Ratu Elizabeth tersebut. Penyesalan ini sebenarnya cukup unik untuk ukuran pemain bola, seperti dilansir dari Bola.com. Entah ada apa di pikiran Costa ya Bung ketika tidak memanfaatkan keberadaanya di sana dengan baik.

Ketika Kembali Ternyata Aku Tak Sendiri

Sumber : Performgroup.com

Kembalinya Costa ke Atletico kemungkinan besar bakal disambut suka cita para fans. Bahkan dilansir media Spanyol, Marca, bakal ada 20.000 fans yang dateng ke stadion untuk menyambut kepulangan mantan striker tersebut. Namun tidak hanya Costa saja yang bakal disambut. Tetapi ada satu lagi pemain yang bergabung bareng Costa di musim ini.

Ia adalah Vitolo, mantan gelandang Sevilla yang berperan sebagai gelandang. Vitolo sama nasibnya seperti Diego Costa, pemain ini sebenarnya sudah teken kontrak sejak bulan Juli tahun lalu namun karena alasan sanksi membuat dirinya baru dapat bergabung awal tahun ini. Jadi Costa tidak disebut secara spesial sendirian Bung.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top