Laki-laki Tak Boleh Bau Kaki

Urusan kaki memang biasa jadi nomor sekian yang diperhatikan kaum laki-laki. Letaknya yang berada paling bawah, pastinya jauh dari perhatian semua orang. Apalagi perempuan pastinya tidak cukup perduli untuk memeriksa hingga urusan bawah yang satu itu. Jadi untuk apa perduli? Tapi benarkah begitu?

Faktanya tidak lah demikian. Sekeren apapun sobat Yomamen, tapi dengan bau kaki yang tak sedap dijamin tidak akan ada yang nyaman berada dekat. Apalagi perempuan, bau kaki bisa membuat mereka lari menjauh.

Toh kaki sering kali ditutupi kaos kaki dan sepatu, baunya tak mungkin juga menyebar. Demikian sebagian beralasan. Masalahnya, ada beberapa situasi yang sering kali mengharuskan kita membuka sepatu. Nah, satu kesan buruk bau kaki bisa merusak citra dan karakter untuk waktu yang lama.

Situasi macam apa? Contohnya bagi yang muslim sedikitnya harus membuka dua kali sepatu ketika hendak sholat di kantor bukan. Kondisi lain misalnya jika sedang diundang makan di restoran Jepang atau Sunda yang lesehan oleh klien. Tak mungkin kita tetap memaksa pakai sepatu dalam kondisi ini bukan?

Atau kondisi ekstreme lain yaitu ketika sedang bermesraan dengan pasangan di tempat tidur. Beberapa penelitian menyebutkan salah satu alasan wanita turn off ketika sedang ingin berkasih mesra adalah bau kaki yang tak sedap.

Lantas apa sebenarnya penyebab bau tak sedap ini? Keringat yang keluar dari kelenjar keringat pada kaki sebenarnya tidak berbau pada saat keluar, tetapi bakteri di permukaan kakilah yang mengolah keringat tersebut menjadi bau yang tidak sedap. Ketika kaki memakai kaus kaki dan sepatu dalam waktu lama maka kondisi kaki menjadi lembap dan ini manjadi tempat favorit bakteri, kuman serta jamur tumbuh subur. Masalah ini terutama dialami oleh orang yang menghabiskan banyak waktunya diluar rumah dengan pola hidup yang kurang bersih. Lalu bagaimana mengatasinya?

Ganti Kaos Kaki Tiap Hari

Kaos kaki mempunyai peran penting untuk masalah bau tak sedap ini. Bahan katun yang dapat menyerap keringat bisa menjadi pilihan jitu pengurang bau. Pastikan sepasang kaus kaki dipakai hanya untuk satu hari saja. Pada saat memakai kaus kaki, disarankan kondisi kaki dalam keadaan kering. Kenapa? Karena kaki yang dalam kondisi basah dapat menyebabkan kaki lembap. Keadaan lembab ini disukai bakteri dan jamur. Ujungnya dapat memicu bau yang tak sedap.

Ganti Sepatu Tiap Dua Hari

Kami sangat menyarankan untuk mengganti sepatu minimal dua hari sekali. Hal ini untuk menghindari tumbuhnya jamur dan bakteri akibat sepatu yang kotor. Letaknya yang di bawah juga rentan terkena kotoran dari luar.

Setelah pemakaian, sepatu hendaknya dijemur atau diangin-anginkan. Untuk sepatu dengan bahan yang dapat dicuci, tak perlu ragu untuk mencucinya. Langkah ini dilakukan untuk menghindari kondisi sepatu menjadi lembap.

Perhatikan Material Sepatu

Bagi mereka yang bermasalah dengan bau kaki, pemilihan bahan sepatu juga perlu perhatian khusus. Pilihlah bahan dari kanvas atau kulit. Dua bahan ini bisa memberi kesempatan kaki untuk bernafas. Sebaliknya hindari memilih sepatu berbahan plastik. Sebab jenis sepatu ini dapat membuat kaki berkeringat dan lembap.

Gunakan Bedak Kaki

Bagi mereka yang memiliki keringat berlebih, cobalah memakai bedak kaki berbahan menthol yang dapat menyerap keringat. Pastikan kondisi kaki dan sela-sela kaki dalam keadaan kering pada saat menaburi bedak tersebut. Selain bedak, antiperspirant dapat menjadi alternatif karena mampu mempersempit pori-pori sehingga mengurangi keluarnya keringat yang memicu bau tak sedap.

Rendam Kaki Secara Rutin

Rendamlah kaki di air hangat yang sudah diberi essential oil yang mengandung antiseptik. Sebelum direndam, kaki sebaiknya disikat dan dibersihkan terlebih dahulu. Rendam kaki selama 15-20 menit satu kali dalam seminggu. Selain sebagai penghilang bau, rendaman air hangat ini juga bisa memberikan efek relaksasi bagi kaki yang selama ini sudah bekerja keras.

Selamat mencoba!