Inspiring Men

Joseph Edi Lumban Gaol, Tak Cepat Puas Di Zona Nyaman

Joseph Edi Lumban Gaol

Sebagian orang mungkin sudah puas jika memiliki jabatan di perusahaan besar. Namun tidak demikian dengan pria bernama lengkap Joseph Edi Lumban Gaol. Kala itu di tahun 1998, pria yang lahir di medan ini sudah menjabat Manajer Produk Senior PT Excelcomindo Pratama alias XL. Ia bertanggung jawab untuk mengembangkan layanan XL yang di masa itu masih terbatas.

Tak mengherankan jika setiap bulannya ia menghasilkan produk baru yang sarat dengan teknologi. Latar belakang pendidikannya di teknik informatika ITB mendukung perannya tersebut. Namun perlahan ia mulai menemui kendala.

Kreativitasnya dalam bidang teknologi beberapa kali harus terbentur dengan kebijakan perusahaan. Alasan perusahaan tempatnya bernaung tentu saja masalah pembiayaan. Salah satu produknya yang tidak dapat terwujud adalah fitur layanan mobile bangking.

[quote]“Apa yang saya buat disukai perusahaan, sayangnya saat itu masih krisis moneter, sementara prioritas keuangan dan kebijakan perusahaan masih seputar penambahan jumlah BTS” ujarnya[/quote]

Pilihannya kala itu, tetap di XL dan menjalankan tugas seperti biasa atau mengkuti passionnya di bidang teknologi. Pria yang akrab disapa Joe ini pun akhirnya memilih untuk mengikuti opsi kedua.

Bersama satu orang rekannya ia memutuskan berhenti dari XL dan memilih mendirikan usaha sendiri. Hanya bermodalkan dua buah laptop mereka berkantor di garasi rumahnya. Di tahun 2000 itu lah ia mendirikan perusahaan PT Antar Mitra Prakarsa yang dikenal dengan M-stars.

Produk pertamanya adalah layanan aplikasi mobile bangking. Ia menggandeng sebuah bank swasta dan kembali ke XL untuk menawarkan kerja sama. Hasilnya? Ditolak! Mantan atasannya di XL mengajukan persyaratan, jika layanan mobile bangkingnya ingin diintegrasikan maka ia harus menggandeng bank besar.

Tidak mau menyerah, ia berusaha mengajukan MoU dengan BCA yang notebene berstatus bank terbesar. Bisa ditebak bank ini pun menyatakan tertarik. Tapi perjalanan pun masih berliku. Suami Sylviana Morina Chandra ini harus menunggu sekurangnya 9 bulan sampai akhirnya kesepakatan di tanda tangani.

Di masa penantian itu dana perusahaannya yang diperoleh dari hasil tabungannya dengan partnernya mulai menipis. Dalam beberapa kali kesempatan ia terpaksa meminjam uang dari keluarga dan teman untuk sekedar menggaji karyawannya.

Joseph Edi Lumban Gaol

Penantian itu akhirnya mulai terjawab ketika BCA menyatakan komitmennya untuk menggunakan layanan M-stars. Untuk memulai proyeknya ia melego aset pribadinya dan meminjam dari bank untuk memperoleh dana awal Rp1 miliar.

Ia pun berhasil mewujudkan layanan mobile bangking yang dalam waktu sebulan bisa menjaring 30 ribu pengguna BCA. Angka ini makin fantastis karena 95 persen diantaranya adalah pengguna aktif. Tapi toh masa bulan madu ini tak berlangsung lama.

Perusahaannya yang baru mulai berkembang seolah terjepit di tengah raksasa bisnis BCA dan XL. Keadaan makin tak memihaknya ketika BCA berkeinginan untuk mengelola sendiri layanan mobile bankingnya dan tidak lagi memperpanjang kontrak dengan M-stars. Untuk menghindari keterpurukan yang lebih dalam ia pun memutuskan menjual seluruh platform mobile bankingnya kepada BCA di tahun 2004.

Kapok kah ia dengan bisnisnya ini? Tidak! M-stars pun melakukan perubahan yang kemudian tercatat sebagai salah satu pionir content provider di Indonesia. Kuis, wallpaper, games hingga ring tone digarapnya. Perusahaannya juga berhasil menjalin kerja sama dengan sejumlah televisi swasta untuk menggelar kuis interaktif.

“Penyedia konten pun tidak semuanya manis, pernah berpengalaman bikin kuis Cap Go Meh dengan hadiah utama mengirimkan pemenang ke China, sementara pendapatannya hanya cukup membayar fiskal” katanya kemudian.

Keadaan ini makin kurang menyenangkan ketika banyak content provider nakal bermunculan. Disorotnya bisnis content provider, lagi-lagi membuat Joe harus putar otak untuk mengubah arah perusahaannya.

Tapi kali ini ia mengambil langkah yang berbeda. Ia sadar, mustahil bertarung sendirian di jagad bisnis. Karena itu ia pun mendorong karyawannya untuk menggelar ide-ide kreatif mereka. Dari sini M-stars akan memberikan pendanaan untuk usulan yang dianggap menarik. Hasilnya, perusahaan ini kini sudah menelurkan 4 perusahaan start up.

Terdiri dari AdStars yang merupakan jaringan advertising digital untuk kategori premium. M360, perusahaan training media digital. DR. M, layanan yang membantu perusahaan rekaman dan artis untuk mengelola komunitas digital mulai dari fans club hingga promosi. PoPs, sebuah platform untuk mengantarkan konten hiburan kepada pengguna mobile dan internet.

Dengan barisan perusahaan ini, Joe kini membawahi sekurangnya 150 karyawan. Dan mengingat karakternya dalam berbisnis, kondisinya yang sekarang bukanlah akhir dari perjalanannya. Pastinya kita masih akan meilhat kiprah lanjutan Joseph Edi Lumban Gaol dibidang bisnis teknologi.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top