Lebih Baik

Jadi Laki-laki yang Dicari Tak Perlu Mengumbar Janji

Perempuan tak butuh janji, mereka hanya ingin mencari laki-laki yang pasti. Yap, pasti memberi kepastian bukan bualan.

Bung boleh bangga untuk kemampuan mengeluarkan kata manis yang buat si nona jatuh hati. Tapi untuk suatu hubungan yang pasti, perempuan tak butuh itu.

Hari ini si nona mungkin tersenyum, merasa disanjung oleh kalimat-kalimat puitis yang Bung sampaikan. Tapi jangan heran, esok tiba-tiba si nona akan datang dan bilang Bung adalah pembual.

Sekilas ini memang beda, antara suka berbicara yang manis dengan membual. Namun pada dasarnya dua kata ini memiliki pengertian yang sama.

Sebab Janji Jadi Sebuah Ilusi yang Mudah Terucap Namun Sulit Dijaga

“Iya, besok aku belikan ya!”

Padahal dalam hati Bung sedang berpikir keras mau cari uang dari mana untuk membelikan permintaan si nona. Gambaran ini jadi satu dari banyaknya janji yang kadang Bung buat. Bukan karena memang ingin, bisa jadi hanya sebagai tameng untuk terlihat keren atau berusaha selamat dari desakan.

Ya kalau ternyata si nona terus menuntut itu wajar sebab Bung sudah menjanjikannya. Sebaliknya jika ternyata masih saja menuntut meski Bung bilang tak bisa, ya tinggalkan, itu artinya doi tak baik untuk Bung.

Sekilah pesan yang terbersit dalam ucapan yang Bung sampaikan memang menjanjikan sebuah kesenangan yang lebih baik. Padahal bukankah tak ada yang bisa menjamin segala sesuatu yang ada didepan?

Baik Kalau Tidak Ada Halangannya, Tapi Kalau Ada? Lantas Bagaimana?

Situasi bisa berubah kapan saja, janji yang tadi Bung rasa mudah akan terasa lebih sulit dari biasanya. Sialnya jika kendala yang hadir justru akan menggagalkannya, itu artinya Bung harus siap dicap sebagai pembual. Bukannya makin dipercaya, ini malah jadi sisi negatif yang membuat Bung dijauhi olehnya.

Berharap yang baik tentu saja tak salah, namun Bung tentu tak punya kuasa untuk menghalau semua yang akan terjadi. Coba Bung ukur dulu kemampuan diri, agar janji yang tersepakati bisa dipenuhi.

Ya Benar Ini Jadi Bukti, Tapi Faktanya Kadang Hanya Ucapan Bibir Semata

Nah ini adalah tameng yang sering Bung pakai untuk membuatnya terkesan. Dengan harapan si nona akan berpikir bahwa Bung memang sungguh-sungguh sayang. Padahal hal lain yang jadi alasannya, tak selalu begitu.

Rencana tentu bukan sebuah kemustahilan yang tak bisa kita lakukan, tapi pada janji ada sebuah ikatan yang memang harus Bung buktikan.

Jangan Bung pikir berjanji adalah salah satu tugas dari mencintai, sebab cinta tak melulu soal memberinya sebuah harapan.

Sialnya Lagi, Janji yang Terlalu Banyak Hanya Akan Membuat Bung Merasa Terbebani

Bung boleh tak setuju, tapi percaya atau tidak inilah yang akan Bung alami. Sepanjang perjalanan Bung mungkin akan tertawa bersamanya, namun setiap kali berbalik, ada sesuatu yang tiba-tiba tergiang.

Terlalu sibuk untuk menepati janji, bisa-bisa Bung lupa bagaimana caranya mencintai. Rasa yang tadinya harusnya tumbuh dengan natural, malah terkontaminasi oleh bualan.

Bung sibuk memenuhi, si Nona sibuk menanti. Lalu akankah ada cinta yang bisa dinikmati? Rasanya tidak!

Diibaratkan dengan Utang, Janji Jadi Sesuatu yang Harus Ditepati

Hal ini tentu jadi indikasi lain, seberapa jantan Bung sebetulnya.

Tak perlu berpikir terlalu jauh, sebenarnya Bung cukup berjanji akan hal-hal yang memang bisa terpenuhi. Jika ternyata apa yang ucapkan jauh dari kemampuan maka akan selamanya menjadi utang.

Okelah hari ini si nona mungkin tak mengungkitnya. Namun situasi seseorang tak selalu sama. Jika nanti ada pertentangan yang cukup menegangkan, jangan heran jika si nona tiba-tiba menyeret kembali angan-angan yang telah lampau namun belum tergenapi.

Oleh Karena Itu Bung Tak Perlu Banyak Berjanji, Cukup Cari Jalan Untuk Memberi Bukti

Terdengar sangat naif memang jika Bung bilang tak akan memberi janji. Namun sebenarnya pemahaman yang kami ingin sampaikan bukan itu Bung. Meminta Bung tak perlu mengumbar janji, bukan berarti Bung lantas tak boleh berjanji. Hanya saja Bung perlu lihat dulu kemampuan Bung untuk menepatinya. 

Jika ternyata tidak? Lantas untuk apa? Alih-alih membuat si nona terkesan, bisa-bisa si nona  malah akan merasa dipermainkan.

Sebab menyampaikan cinta tak melulu dengan hal-hal besar yang tampak mewah. Bung bisa memulainya dari hal-hal kecil yang Bung bisa. Itu jauh lebih berarti dari berpuluh-puluh janji mewah yang tak pernah jadi nyata.

Sikap yang Begitu Malah Jadi Bukti dari Komitmen Atas Cinta yang Sedang Bung Jalani

John Mayer pernah berkata bahwa Love is a verb, yang berarti bagaimana besarnya rasa cinta dan sayang yang Bung punya tak selalu dilihat dari banyaknya janji yang Bung lontarkan. Tapi jangan pula Bung jadi tak mau berjanji, sebab ini jadi indikasi tak gentle yang lebih parah dari si pengumbar janji.

Artikel ini bukan sedang ingin melarang Bung untuk mengumbar janji, namun sekedar mengingatkan bahwa ada porsi yang baik untuk diikuti. Sebab kaum adam sering luput untuk mengukur diri, berpikir bahwa semua hal bisa dilakoninya. Meski faktanya tidak demikiani.

Cobalah Bung pikirkan lagi, apa iya mengumbar janji masih diminati?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Tahu

Wajah Tampan Berdampak Sulit Cari Kerjaan

Banyak yang berpikir dikaruniai wajah tampan dapat dimudahkan segala urusan. Tentu saja bukan urusan asmara. Tapi urusan yang lebih pelik seperti urusan birokrasi, yang terkenal dengan lika-liku rumit. Si tampan bisa menyelesaikan dengan mudah. Seolah dapat hak istimewa dengan didahulukan pengurusannya. Akan Tetapi, segala kemudahan itu tidak dirasakan saat dia membangun karir atau bekerja.

London Business School melakukan sebuah studi, yang menyatakan ketampanan atau kegantengan laki-laki membuat karir mudah terancam! Wajah tampan dianggap “ancaman” bagi atasan laki-laki! hingga berisiko tidak dapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuan saat kerja.

London Business School yang berkolaborasi dengan peneliti dari University of Maryland. Mengumpulkan eksperimen dari empat kantor yang berada di Amerika Serikat serta Inggris. Men’s Health, juga mengatakan kalau antar laki-laki biasanya memperhitungkan seberapa menarik kandidat dan jenis pekerjaan yang dilamar. Apabila membutuhkan bakat individual (seperti sales atau investment banking) kemungkinan besar akan ditolak. Justru para laki-laki tampan dan menarik kemungkinan besar bekerja dalam bidang peran performa tim yang dihitung. Jadi, bukan menonjolkan bakat individu.

Dengan banyak perusahaan yang melibatkan karyawan dalam proses rekrutmen, poin penting ini harus diperhatikan. Kesadaran bahwa perekrutan dipengaruhi oleh hubungan kerja potensial dan kecenderungan stereotip dapat membantu organisasi meningkatkan proses seleksi mereka,” kata Prof Sun Young Lee, ketua peneliti dari University of Maryland.

Menjadi laki-laki tampan adalah berkah. Ketika semua urusan bisa terselesaikan dengan mudah. Tapi itu semua sirna saat melamar kerja. Apakah bung mengalaminya?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Agar Tak Menanggung Malu Karena Lupa Cukur Bulu Hidung

Penampilan tak hanya sebatas pakaian, celana sampai sepatu, persoalan bulu hidung dan telinga tak boleh luput perhatian. Rambut-rambut kecil ini memiliki fungsi menyaring partikel dari debu dan patogen, supaya membantu seseorang dalam kesehatan yang lebih baik. Namun hal ini mengganjal sebagai penampilan apabila bulu-bulu tersebut ke luar dari ring telinga dan kuping, tentu saja dilihat sebagai yang janggal bagi orang lain bahkan terkesan menggelikan.

Salah satu tindakan yang pasti dilakukan adalah dengan mencukur. Ini merupakan hal normal kok, lagi pula pasangan bahkan si Nona yang sedang bung dekati pasti akan risih melihat ini. Bayangkan saja saat bung berbicara dekat dengan nona, tiba-tiba ia menjauh dan fokus ke arah bulu hidungmu, tidakkah itu membuat bung malu? cara menghilangkan rambut-rambut kecil ini perlu perawatan. Perawatan yang baik dan bersih, sekaligus tidak glamor.

Gapai Gunting Kecil dan Cukur Daerah yang Tergapai

Cara untuk memangkas rambut-rambut kecil yang mengganggu adalah dengan mengambil gunting kecil yang bisa tergapai. Karena rambut kecil ini memiliki manfaat, jadi jangan mencukur terlalu dalam, sekiranya bung cukur yang terlihat dari luar saja. Caranya sih simple, pegang gunting di satu tangan dan gunakan cermina pembesar di tangan lainnya untuk melihat lebih dekat. Hindari godaan untuk mencukur terlalu dalam karena fungsi rambut kecil ini ada manfaatnya.

Bisa Juga Dengan Pisau Cukur Listrik Namun dengan Pisau Khusus

Kalau bung merasa bulu hidung atau kuping cepat tumbuh dan tebal, cobalah berinvestasi dengan pemangkas berkualitas atau pisau cukur listrik. Karena dapat mencukur sampai ke akarnya. Tapi harus hati-hati jangan memaksa mencukur terlalu dalam ikuti petunjuk yang terdapat di perangkat tersebut, dan bung harus bisa menilai apakah ini terasa nyaman atau tidak dengan cukurannya.

Ingat, Menghilangkan Rambut-Rambut Kecil di Hidung dan Telinga ada Risiko Peradangan!

Ini alasannya kenapa kami bilang menghilangkan rambut-rambut kecil ini  butuh perawatan. Lantaran metode apapun yang dilakukan, mencukur rambut kecil itu membuka pori-pori dan menempatkan diri pada risiko peradangan atau infeksi. Jadi gunakan alat bersih, kemudian alihkan alat yang memungkinkan saat berpindah dari telinga ke telinga atau dari telinga ke hidung. Alasannya untuk mencegah kontaminasi dan akan melokalisasi infeksi ke satu area, jika memiliki infeksi kami sarankan langsung ke dokter ya bung.

Apabila Terinfeksi, Tenang dan Tangani

Meskipun telinga dan hidung bagus saat mencegah infeksi, tetapi itu tidak berarti saat terinfeksi tidak dapat meningkat dengan cepat dan menyakitkan loh! apabila tanda peradangan di bagian ini sudah muncul harus ditangani dengan cepat. Rongga telinga dan hidung memang terkenal menciptakan berbagai macam gejala, seperti sakit telinga dapat dianggap sebagai sakit gigi. Kemudian infeksi sinus yang menyakitkan itu, dapat dianggap sebagai migrain. Jadi saat infeksi terjadi tenang dan tangani.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Berpakaian Sesuai Umur Agar Pesona Tak Lekas Luntur

Pernah melihat seseorang tidak pantas mengenakan pakaian tertentu karena mereka terlalu tua? kalau iya, berarti bung dihadapkan oleh salah satu contoh kalau berpakaian itu harus sesuai umur. Yap, setiap pakaian dibentuk tentu memiliki tujuan pasar yang ingin dirangkul, bisa anak-anak, remaja atau orang dewasa. Maka ada suatu anomali apabila pakaian anak-anak dikenakan oleh orang dewasa.

Di sisi lain ada yang berpendapat kalau orang tua memakai pakaian anak remaja bakal terlihat lebih muda. Padahal tidak juga, sesungguhnya anggapan itu lahir dari sebuah standar ganda. Kebetulan saja yang mengenakan pakaian tersebut adalah orang tua yang tampan maka pujian itu datang. Kalau orang tuanya biasa (Re : tidak ganteng) saja pasti anggapan itu tidak muncul ke permukaan. Pesona terpancar lewat persona, termasuk pakaiannya. Maka dari itu berpakaian lah sesuai umur agar pesona tidak luntur.

Ketahui Sebuah Brand Pakaian, Cari yang Sesuai Dengan Usia Bung Sekarang

Beragam jenis brand pakaian atau toko pakaian mendunia ternyata terbagi-bagi dalam kategori usia. Sebut saja H&M, Zara dan Topman yang cocok dikenakan di usia 20 dan 30-an. Karena secara gaya tidak terlalu muda, dan juga tidak terlalu tua. Namun makin usia bertambah, bung tak lagi cocok mengenakan brand tersebut. Sebut saja ketika sudah menginjak usia kepala 4 atau kepala 5, pilihan pakaian semakin sedikit seperti Uniqlo, Gap, J.crew, Ralph Lauren dan Suitsupply. Detail pemetaannya seperti tertera di bawah ini.

Maka dari itu bung harus mulai mengetahui tentang toko-toko pakaian populer, apakah mereka mempunyai katalog untuk usia bung atau tidak. Kalau berbicara usia, usia 20-an adalah usia terbebas dalam mengenakan pakaian apa saja. Lantaran hampir toko pakaian populer menyediakan katalog bagi mereka yang sedang tumbuh dewasa.

Jangan Terpaku Merek, Cari yang Berkualitas dengan Harga Pas

Ketika pakaian menyesuaikan usia, tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam membelinya. Mulai dari memilih gaya, merek sampai motif, tapi hal utama yang harus didahulukan adalah kualitas. Seperti kualitas kain, memiliki daya tahan yang lebih baik dan pas dipakai. Karena percaya atau tidak, seiring bertambahnya usia seperti kepala 3 ke atas, investasi dalam pakaian adalah hal penting. Dengan mencari pakaian berkualitas yang dapat bertahan selama bertahun-tahun. Kalau mereka yang baru menapaki usia 20-an cenderung santai dan tidak khawatir akan kualitas. Seiring berjalannya waktu gaya dapat berubah dan selera  pun berubah.

Merambah Hal yang Antik Dengan Bung Mencari Barang Klasik

Membeli barang-barang klasik juga bagian dari peningkatan pesona sesuai usia. Terlebih, barang klasik selalu terlihat menarik. Mau bung sekarang menginjak usia kepala 2, kepala 3 atau selebihnya masih cocok untuk mengenakannya. Penampilan dapat meningkat kalau mengenakan barang klasik seperti  jins dark wash,  pakaian polos bewarna dasar hitam dan putih, sepatu kulit sederhana, jaket denim sampai jam tangan ciamik.  Jadi biarpun era semakin modern, hal klasik dan lawas masih pantas dijadikan barang pentas.

Jangan Ketinggalan Zaman, Perhatikan Tren Agar Makin Keren

Meskipun hal klasik menarik dikenakan serta membuat seseorang terlihat lebih unik. Tren tetap tidak boleh dilupakan, tren harus diikuti dan diperhatikan, bisa saja hal klasik kemudian bangkit karena berawal dari tren yang berkembang jaman sekarang. Maka dari itu perkembangan tren harus diikuti karena bisa memompa gaya setiap orang. Bung tak boleh egois dengan menutup mata dengan tren zaman sekarang dan bangga terjebak akan kebiaasaan.

Berani Berkesperimen Dengan Mencoba Hal Baru

Jangan mau terus-terusan bermain aman, seperti mengenakan kaos, jeans dan sneakers. Lama-lama itu membosankan! selagi masih pantas berkespresi, jangan pernah takut akan hal-hal baru. Siapa tahu justru bung malah menemukan formula ciamik berpakaian untuk pribadi. Mulai berkunjung ke toko perbelanjaan yang belum pernah dikunjungi, kemudian coba ambil sepasang sepatu dan jeans. Bercerminlah, apakah terlihat segar secara tampilan atau malah usang tak karuan.

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top