Fashion

Ini Patokan Bahwa Penampilan Belumlah Mentok

Agak sulit memang mengajak pria untuk punya penampilan lebih baik. Masalahnya sebagian besar pria, khususnya di Indonesia, tidak paham bagaian mana dari penampilannya yang bisa ditingkatkan. Dari kecil kita sudah diajarkan bahwa laki-laki itu pantang bersolek dan berdandan. Wajar jika laki-laki sedikit gagap ketika harus bicara penampilan.

Tapi suka tidak suka meningkatkan penampilan ini memang sesuatu yang sejatinya tak terelakan. Apalagi mengingat urusan penampilan ini dapat berimbas pada tebal tipisnya kantong.

Sering kali para pria butuh pertanda dari luar untuk mendorongnya mengubah penampilan. Berikut tanda bahwa penampilan kita belum mentok alias maih bisa diupgrade!

Masih Repot Dengan Celana Melorot

“Beli yang gedean, anak laki cepet gedenya!”

Idiom itu sudah mengakar ditanamkan ibu kita sedari kecil. Dalam masa pertumbuhan perubahan lingkar pinggang bisa terjadi dalam hitungan minggu. Wajar jika ibu kita membelikan celana yang 2-3 nomer lebih besar dari seharusnya. Tujuannya jelas supaya lebih irit dan tak melulu harus beli celana.

Masalahnya banyak pria yang terus membawa kebiasaan ini hingga ia dewasa. Padahal notabene badan tak lagi bertambah tambun. Alhasil, sering ada pemandangan mengganggu dimana para pria menarik-narik celananya di muka umum. Kecuali anda memang penganut eksibisionis akut, tindakan macam ini bikin penampilan terlihat sangat tidak mengenakan.

Untuk itu segera simpan celana yang lebih besar dua tiga nomer dari seharusnya itu. Gunakan jika memang lingkar perut terus bertambah besar. Kemudian sambangi toko celana terdekat dan cobalah menggunakan satu atau dua nomer dari yang biasa anda beli.

Percuma belajar Pelangi Kalau Koleksi Warna Baju Cuma Ada Biru, Putih, Abu-abu, Hitam

Meskipun koleksi baju kita diisi oleh jajaran merk ternama, namun tetap saja ada ruang untuk meningkatkan penampilan kalau warnanya 95 persen masih biru, putih abu-abu dan hitam. Ini hanya warna-warna aman dan kita akan tenggelam dalam sekumpulan pria yang juga cenderung menggunakan warna serupa.

Kunjungan berikutnya ketika membeli kemeja atau kaos, cobalah memilih warna selain yang sudah disebut di atas. Ini bukan Cuma perkara penampilan tok. Menggunakan warna diluar kebiasaan bisa menstimulus unsur kreativitas dalam diri.

“Ah Steve Jobs cuma pakai kaos hitam yang itu-itu saja tiap hari tetap keren!”

Sebagian beralasan demikian. Okay, kalau memang itu alasannya. Coba liat foto-foto koleksi Steve Jobs ketika muda dulu. Ia juga tidak melulu menggunakan kaos hitamnya itu. Bahkan pria ini mengubah-ubah penampilannya dengan gayanya yang hippie. So, sampai nanti anda berada dilevel Steve Jobs, barulah anda boleh memakai baju yang itu-itu saja.

Baju Kebesaran Maksudnya Baju Yang Terlalu Besar

Kasusnya sama dengan urusan celana kebesaran di atas tadi. Tapi di samping warisan dari ibu, sebagian pria juga punya kesimpulan aneh soal baju yang agak besar ini. Mereka yang kurus beranggapan pakai baju yang lebih besar akan membuat mereka terlihat lebih besar. Sebaliknya mereka yang gemuk berasumsi kelebihan lemaknya akan tertutupi dengan besarnya baju yang dipakai.

Keduanya punya kesalahan yang sama. Apapun alasannya menggunakan baju atau kaos satu dua nomer lebih besar tidak akan membuat kita terlihat lebih keren. Belilah baju yang memang sesuai ukuran badan. Kalau perlu berinvestasilah sedikit untuk menjahit kemeja di tukang jahit profesional agar mendapatkan ukuran yang benar-benar sesuai dengan kita.

Celana Tak Dicuci Bikin Merana

Bisa jadi karena jenis celana pria tidak terlalu sebanyak wanita, banyak pria yang merasa baik-baik saja menggunakan celana yang sama selama seminggu penuh. Kenyataannya, perilaku ini bukan saja buruk bagi penampilan tapi juga masuk kategori tidak sehat.

Apa jadinya kulit yang bersentuhan dengan celana yang berulang kali terkena keringat itu. Kondisi ini makin parah untuk mereka yang menggunakan motor sebagai kendaraan sehari-hari. Tak terbayangkan berapa banyak bakteri yang menempel disana.

Ujung-ujungnya pria dengan tipikal ini akan berulang kali menggaruk-garuk celananya jika kesempatan memungkin. Sungguh sebuah pemandangan yang mengganggu.

Itu apa? Oh bulu hidung!

Coba tanya pada orang manapun baik pria maupun wanita. Bulu di hidung yang keluar jalurnya ini merupakan faktor paling utama yang dapat merusak penampilan seseorang. Sekeren apapun pemilihan pakaian, seganteng apapun wajah tapi dengan bulu yang tidak berada ditempatnya itu akan membuat semuanya berantakan.

Faktanya, melewati umur 25 para pria cenderung punya masalah dengan bulu yang satu ini. Dan mengingat letaknya yang di wajah, memperhatikan kondisi bulu hidung tentunya harus jadi hal utama. Karena itu sedikitnya sempatkan waktu sekali seminggu untuk mematut diri di cermin guna memperhatikan urusan yang satu ini

Foto Waktu Muda Bikin Orang Terpana

Coba sesekali naikan foto muda anda di sosial media. Perhatikan reaksi orang sekitar. Jika banyak dari mereka yang memuji penampilan anda waktu muda, itu merupakan tanda ada yang salah dalam perjalan waktu ini.

Okay, penampilan ketika berumur 50 tentunya tidak bisa sehebat ketika berusia 25 tahun. Tapi jelas ada sesuatu yang salah kalau sekarang kita baru masuk usia 30 dan orang sudah takjub dengan foto kita ketika berusia 25. Berapapun usia anda saat ini tetap selalu ada jalan untuk terlihat lebih muda atau sesuai umur. Jangan pasrah dengan penampilan.

Kulit Berminyak Tak Membuat Jadi Raja Minyak

Mungkin terdengar klise seperti iklan di televisi. Tapi demikian adanya. Kilatan cahaya yang memantul dari wajah tidaklah sekeren kilauan cat mobil yang baru dipoles. Kebanyakan pria enggan membersihkan wajahnya karena takut dinilai terlalu genit.

Padahal membersihkan wajah tidaklah serumit yang dibayangkan. Cukup tambahkan waktu mandi sekitar 3 menit, gunakan sabun khusus wajah yang banyak dijual dipasaran. Tampilan pun langsung terdongkrak 50 persen.

Bau badan yang bikin kacau

Coba tanya pada wanita mana pun, mereka memilih laki-laki super ganteng tapi bau atau pria rata-rata tapi wangi menyejukan. Pasti jawabnya yang kedua. Dan faktor bau ini bukan hanya akan dipersoalkan dalam hubungan dengan lawan jenis saja.

Di kehidupan kantor misalnya, tidak mungkin ada rekan kerja yang merasa nyaman untuk berdekatan dengan mereka yang bau. Apalagi jika kita sedang pitch ide kepada calon klien tapi dengan bau badan menyengat. Mereka pasti enggan menggunakan jasa kita sebaik apapun kita melakukan presentasi.

Olah Raga atau Ogah Raga?

Main futsal 15 menit sebulan sekali tidak masuk hitungan berolah raga. Menjaga kebugaran adalah faktor penting untuk terlihat lebih oke. Tapi tidak berarti kita harus ikut fitnes dan tampil layaknya atlet binaraga. Cukup sisihkan waktu berlari, bersepeda atau aktivitas lain yang membakar lemak. Dan tambahkan dengan sedikit gerakan untuk memahat bentuk tubuh.

Suka tidak suka, masyarakat juga punya sterotipe terhadap bentuk tubuh tertentu. Stereotipe inilah yang menentukan bagaimana kita akan diperlakukan.

Bentuk tubuh ektomorfi yaitu tubuh yang kurus jika dibandingkan tingginya dikesankan orang sebagai rapuh. Umumnya secara tak sadar orang lain memperlakukan tipe ini sebagai orang yang mudah cemas, pendiam dan ragu-ragu.

Kedua adalah Endomorfi yaitu bentuk tubuh lembek, bulat dan gemuk. Masyarakat mengidentikan jenis tubuh ini dengan orang yang mudah berpuas diri, hangat dan mudah bergaul.

Ketiga disebut dengan mesomorfi yang cukup berisi tapi tak sampai masuk kategori gemuk. Masyarakat mengidentikan jenis ini dengan sebagai orang yang dominan, enerjik dan banyak bicara.

Di banyak kebudayaan bentuk tubuh yang terakhir ini dianggap paling menarik. Secara stereotipe kelompok jenis ini dinilai lebih baik bahkan dari segi kepandaiannya.

Jadi kecuali anda tinggal dikebudayaan yang berbeda dari kebanyakan, tidak ada salahnya kan menyesuaikan bentuk tubuh dengan stereotipe yang lebih netral ini.

Click to comment

0 Comments

  1. Pingback: Cowok Ganteng Gajinya Pun Ganteng | Yomamen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top