Spon

Hidup Aman, Karena Hemat!

Hemat merupakan salah satu cara jitu untuk hidup dengan aman. Di era modern seperti sekarang, ironis kalau bung mengetahui bahwa biaya gaya hidup lebih mahal dari biaya hidup. Nongkrong di tempat beken, dengan nuansa yang sangat instagramable menjadi salah satu pancingan. Karena mayoritas orang di zaman sekarang ini ingin popularitas, meskipun hanya sebatas sosial media dengan memancing komen-komen bernada, “Kelas bung”, dari rekan-rekan sejawat yang sekalangan.

Padahal kebutuhan makin lama sangat menghimpit nafas dompet. Harga BBM yang kian naik, sampai nilai dollar yang makin menggila. Untuk itu, mendambakan kehidupan dengan selamat adalah salah satu pencapaian yang harus dijadikan tujuan. Karena bung tidak tahu apa yang terjadi di depan seperti musibah atau penyakit. Bukan bermaksud menakut-nakuti, tetapi itu adalah kepahitan yang pasti terjadi.

Mulai Merincikan Pengeluaran Dengan Mencatat Pengeluaran

Pengeluaran bung dalam waktu sebulan bisa menjadi salah satu hal yang sulit dipahami. Terkadang bung merasa, “kok uang sudah habis saja”, ya bagaimana tidak habis kalau tiap hari bung bergaya parlente dengan menenteng kopi premium di gelas plastik dengan ada nama di gelasnya. Satu cangkirnya saja bisa Rp 50.000, lantas kalau hampir tiap kerja dia menemanimu, coba bung hitung saja. Jangan malas untuk menghitung pengeluaran, dengan membuat buku pengeluaran bung bisa tahu apakah selama ini lebih besar pasak dari pada tiang.

Kurangi Kencan Akhir Pekan, Karena Itu Bukan Simulasi Kalau Bung Memiliki Pasangan

Kencan akhir pekan kamu yang identik pergi ke restoran, kafe bahkan sampai ke mall. Bisa jadi salah satu hal kenapa kamu bisa menjadi pribadi yang boros. Kalau sesekali boleh-boleh saja, tetapi kalau hampir tiap minggu bisa membuat kantong bolong dan pikiran kosong lantaran duit tak ada sepeser pun di kantong. Mulai cari cara baru untuk kencan, seperti pergi mengunjungi rumah pasangan, DVD Marathon, atau hal asik lainnya. Yang jelas jangan membuat bengkak pengeluaran.

Membagi Pendapatan Dengan Tabungan dan Pengeluaran

Pendapatan yang bung dapatkan tidaklah harus dihabiskan dengan alasan, ada gajian di bulan depan. Melainkan dengan membagi berapa uang yang harus ditabungkan dan berapa uang yang harus dikeluarkan guna membayar kebutuhan. Biasanya, dalam menjawab berapa banyak yang harus ditabung, pakailah persentase yakni dengan menyisihkan 35% dari gaji untuk di tabungkan. Sisanya bung bagi lagi antara uang yang dipakai untuk pengeluaran sampai keinginan.

Membiasakan Membawa Bekal Guna Makan Siang Saat Bekerja

Aroma masakan di kantin kantor mungkin sangat menggoda, sehingga membuat bung kerap merogoh kocek untuk jajan. Nah, bukannya bermaksud pelit. Ada baiknya bung dari sekarang membawa bekal makan siang untuk menghemat pengeluaran. Dari pada bung menghabiskan Rp 20 – 30 ribu di kantor untuk jajan, lebih baik ditabung atau dialihkan guna menabung untuk membeli keiningan seperti pakaian atau sepatu. Sehingga penampilan terlihat baru.

Membawa Tunggangan yang Irit dan Tidak Boros

Jarak yang ditempuh dari rumah ke kantor sangat jauh. Sehingga bung harus menyambung dua kali naik kendaraan umum, yang jelas saja membuat bung harus merogoh biaya yang lumayan untuk sekali jalan. Belum lagi pada saat pulang, dan kemudian coba bung jumlahkan dalam sebulan.

Nah Lebih baik bung membeli tunggangan yang ramah di kantong. Yakni Suzuki Nex II, yang dibanderol Rp 13 jutaan on the road Jakarta. Dengan harga yang ekonomis macam itu bung sudah dapat motor yang punya tampilan modern. Bisa dibilang Suzuki Nex II ini benar-benar berbeda dari motor generasi sebelumnya. Tampilan yang tadinya minimalis diterabas pada generasi terbaru ini. Cukup wajar jika kemudian Suzuki mengusung tema #KerenCaraBaru pada Suzuki Nex II ini.

Salah satu faktor yang membuat motor ini nampak modern dan futuristik, adalah tampilan headlamp yang berada di dalam fairing depannya. Sementara di samping lampu terdapat lubang udara kecil yang menunjang aerodimikanya. Desain bentuk lampu depan dan lapisan pelindung yang futuristik, terdapat unsur DNA dari motor sport Suzuki bermesin besar seperti GSX-1000.

Tidak hanya murah dari segi pembelian, Suzuki Nex II juga mengedepankan soal konsumsi bahan bakar yang irit lho. Begini bung, berdasarkan Worldwide Motorcycles Cycle Test (WMCT) dengan kapasitas penuh sekitar 3,6 liter bisa diandalkan untuk melaju sejauh 176,4 km.

Skutik irit ini dimodali oleh Suzuki dengan mesin berkapasitas 115cc dengan teknologi SEP (Suzuki Eco Performance). Mesin ini mampu menyemburkan tenaga sebesar 6,7 KW pada 8000 RPM. Torsinya sendiri bisa mencapai 8,5 Nm di 6000 RPM. Kombinasi ini tentunya cocok untuk penggunaan harian.

Apalagi teknologi fuel injectionnya yang canggih memberikan keuntungan konsumsi bahan bakar yang irit. Suzuki Nex II juga memiliki fitur Suzuki Easy Start System yang memastikan Suzuki Nex II selalu mudah ketika mesin dihidupkan.

Nah kalau bung dapat berkendara dengan aman dan tak banyak manuver. Otomatis, bahan bakar bakal irit sehingga lebihan duit bung sangat banyak untuk ditabung yang berguna bagi masa depan. Bisa membeli rumah, kendaraan favorit, sampai simpanan di masa depan. Kalau hidup sudah aman karena bung memiliki tabungan, toh tak ada yang perlu ditakutkan dalam menghadapi pahitnya dunia kalau kata orang-orang, ya kan?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top