Lebih Tahu

Hafizh Syahrin, Bermula Tidur Di Bengkel Hingga Berkesempatan Mengasah Kecepatan Di Lintasan MotoGP

Siapa yang menyangka pada mulanya Bung, ketika pebalap muda asal Malaysia, Hafizh Syahrin dikontrak resmi oleh tim Yamaha Tech3 untuk bergulat di lintasan balap bergengsi MotoGP selama musim 2018, menggantikan Jonas Folger yang mengalami penyakit sindrom Gilbert. Masuknya Hafizh tentu menjadi gambaran baru bagi Malaysia. Sebab kini tak hanya sirkuit Sepang saja selalu menjadi langganan lintasan di setiap musim, sekarang ada putra muda asal Negeri Jiran yang turut serta berpacu mesin di lintasan.

Keikutsertaan Hafizh ke dalam MotoGP pun disambut suka cita oleh Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, lewat akun Twitternya. Terlebih, beberapa pebalap Malaysia selama ini hanya mampu mengikuti kelas bawah dalam serial adu balap motor di lintasan ini. Seperti Khairul Idham Pawi yang melakoni debut di Moto3 2015, Adam Norrodin di Moto3 2016, Hafiz Azmi Moto3 2013, dan kini kemunculan Hafizh bak memecah batu keras yang sulit ditembus oleh pebalap Malaysia tersebut.

Mengkaji Motor Dari Balik Bengkel, Bukan Sekedar Embel-embel

Kecintaan pemudia berusia 23 tahun ini terhadap sepeda motor sudah berlangsung sejak kecil. Lantaran berangkat dari keluarga yang tidak mampu, membuat Hafizh dan keluarga harus tinggal di sebuah bengkel yang notabene menjadi tempat kerja ayahnya yang seorang mekanik. Bung pasti miris mendengarnya. Namun hal ini lah membuat Syahrin semakin handal dalam urusan daya pacu dari sepeda motor. Sejak umur sembilan tahun pun Hafizh sudah memulai karir sebagai pebalap.

Hafizh memulainya dengan memainkan mini bike. kehandalannya di lintasan dalam menunggangi mini bike membuatnya dapat julukan King of Pocket Bikes karena mendominasi kompetisi resmi motor kecil. Menginjak usia 13 tahun pada tahun 2007, Syahrin memulai debutnya di kejuaraan Cub Prix, Hafidzh berhasil berada pada posisi kedua Yamaha LC135Cup.

Meneruskan Jejak Pendahulu Dengan Beranjak Ke Moto2

Menjadi anak emas di beberapa Cub Prix, tak membuat Hafizh cepat puas. Pagelaran Moto2 pun disambarnya dengan berjual lewat jalur wildcard bersama tim Petronas Raceline Malaysia. Pada 21 Oktober 2012 ia pun secara resmi menjalani laga debutnya di tanah kelahirannya, Malaysia. Memulai balapan dari posisi ke-27 bukan jadi alasan tidak dapat meraih podium karena secara heroik ia mampu menyodok posisi ke-3 dalam 10 lap terakhir.

Pencapaian Hafizh ternyata dilirik tajam oleh pemerintah dengan mendukungnya di ajang satu level di bawah MotoGP tersebut. Menyandang status rookie bukan sebuah deklarasi basa-basi, sebab ia berhasil empat kali finish di posisi 10 besar dan prestasinya semakin meningkat dengan enam kali menembus peringkat 10 besar di tahun 2015 bung. Di tahun 2016 ia tidak mengendurkan gasnya dengan tiga kali finish di posisi empat besar. Torehan prestasi yang dilakukan sepanjang dua tahun tersebut berbuah penantian manis seorang pebalap, ia berhasil naik singgasana (dibaca: podium) yang diraihnya di Misano dengan menempati posisi kedua dan ketiga di Motegi.

Bukan Halusinasi Ketika Diajak Beradu Cepat Di Lintasan MotoGP

Torehan manis dan hasil buah kerja kerasnya di Moto2 bukan sebuah halusinasi. Kala ia ditawari tes untuk menjadi pebalap MotoGP lewat tim Monster Yamaha Tech3 selama satu musim. Pertengahan Februari 2018 ia mengiyakan tes yang dilakukan di MotoGP Thailand, hasilnya pun gemilang kala merebut posisi ke-22. Bahkan lebih tinggi dari yang dicapai pebalap kawakan, Jorge Lorenzo.

Hasil rekapitulasi menyebutkan kalau ia hanya terpaut 1,756 detik dari posisi teratas Dani Pedrosa yang bersekutu bersama Repsol Honda. Lewat hasil gemilangnya, Herve Poncharal sebagai bos Tech 3 pun mengakuisisi Hafizh Syahrin sebagai pebalapnya. Yang membuat ia menjadi pebalap Malaysia dan Asia Tenggara pertama yang berlaga di MotoGP.

Dibalik Tunggangan Ciamik Ternyata Hafizh Syahrin Memiliki Pendamping Yang Cantik

Ketika secara resmi dikontrak oleh Tim Monster Yamaha Tech3, ia pun menjadi buah bibir di Asia Tenggara karena sekilas jadi pebalap ternama. Tak pelak, kehidupan pribadinya juga ikut menjadi bahan korekan untuk media. Sang istri yang baru saja dinikahi pada 14 Desember 2017 bernama Suzana Manaf merupakan perempuan yang beruntung mendapatkan laki-laki tangguh, Hafizh Syahrin. Kecantikan paras yang dimiliki sang istri membuat dirinya masuk deretan WAGs mempesone se-Asia versi Fox Sports pada januari 2018 bersaing dengan Jenna Vivian, Mags Hall, Nurul Suhaila, dan istri dari pesepakbola Indonesia, Jennifer Bachdim.

Menjadi Tandem Anak Emas Tech3 Yang Membuat Sulit Valentino Rossi

Johann Zarco bakal menjadi tandem dari Hafizh Syahrin di sepanjang musim ini. Sebagai pebalap fenomenal musim lalu, Zarco menampilkan kehebatan yang ditengarai karena polesan yang diberikan oleh Tech3. Sebagai pebalap debutan, ia dengan rekannya pada musim lalu, Jonas Folger, dapat merepotkan pebalap mapan seperti Valentino Rossi, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez. Zarco pun menilai bahwa Hafizh cocok diajak bekerjasama. “Dia pembalap yang rendah hati dan bersih. Dia membalap dengan bersih. Itu artinya dia masih punya banyak ruang untuk berkembang,” ujar Zarco seperti dikutip crash.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top