Lebih Tahu

Gowok, Tradisi Jawa Ajari Pria Lebih Pandai Menyenangkan Perempuan dari Batin Hingga Ranjang

Ada sebuah tradisi bernama Tradisi Gowok bermula dari Tiongkok kemudian mendarat hingga ke Tanah Jawa. Belum banyak yang tahu mengenai tradisi ini, bisa dibilang tradisi ini merupakan sebuah tradisi untuk mengajari para remaja lelaki menjadi lelaki dewasa. Lantas apa yang menarik dari tradisi ini dan apa seluk beluk adanya tradisi ini?

Sebuah tradisi yang dibawa oleh wanita bernama Goo Wook Niang

Siapa Goo Wook Niang yang disebut sebagai pembawa tradisi Gowok ke Tanah Jawa? Dia adalah sosok perempuan asal Tiongkok. Nama Gowok diambil dari nama Goo Wook Niang karena orang Jawa pada zaman dulu sulit mengucap kata Goo Wook jadi disingkat Gowok saja.

Gowok sendiri adalah seorang wanita yang ditugaskan untuk mengajarkan remaja yang akan menikah atau yang sudah disunat segala hal tentang urusan rumah tangga termasuk urusan ‘menafkahi’ batin istrinya nanti. Kenapa demikian? Tradisi ini dimaksudkan agar seorang pria bisa bertugas dengan baik selama menjadi suami dan mampu membahagiakan istrinya termasuk dalam hubungan seksualitas.

Orang yang bertugas menjadi Gowok sendiri adalah wanita yang berusia 23-30 tahunan yang dipilih berdasarkan kesepakatan antar orangtua calon mempelai pria maupun wanita.

Dari urusan rumah tangga hingga urusan ranjang

Sebelum menikah, seorang remaja laki-laki akan berada dibawah asuhan Gowok selama beberapa hari dan paling lama satu minggu. Seorang Gowok akan mengajarkan pada remaja laki-laki yang akan menikah tentang bagaimana cara memperlakukan istri dengan baik di masa depan kelak.

Gowok pun akan mengajari sang remaja tentang pendidikan seksual saat ada di atas ranjang, agar saat malam pengantin nanti tidak merasa malu karena tidak bisa memuaskan istrinya kelak.

Selama masa “belajar”, seorang remaja lelaki hanya tinggal berdua bersama Gowok di dalam sebuah rumah

Menurut Ahmad Tohari dalam bukunya yang berjudul “Ronggeng Dukuh Paruk”, seorang Gowok juga mengajarkan perihal bagaimana mengajak seorang istri ke pesta undangan agar tidak memalukan nantinya. Selama menjadi Gowok, dia akan terus tinggal dengan seorang remaja lelaki selama beberapa hari untuk mengajarkan ilmu yang diketahuinya hingga sang remaja lelaki benar-benar bisa mempraktikannya dalam kehidupan pernikahannya kelak.

Pendidikan seks masih tabu di mata masyarakat Indonesia

Terlepas dari tradisi Gowok yang konon sudah tidak dilakukan lagi oleh masyarakat Jawa. Dari keterangan yang sudah ada tentang tradisi Gowok, pelajaran yang bisa diambil adalah pentingnya pendidikan seks bagi pria. Pendidikan seks diperlukan agar sebagai manusia tidak salah memahami arti dari hubungan seksual yang dibutuhkan oleh manusia.

Tidak seperti di luar negeri yang telah terang-terangan mengajarkan pendidikan seks mulai dari usia anak-anak, hingga saat ini masih banyak masyarakat di Indonesia yang menganggap tabu tentang pendidikan seks. Hal ini karena sebagian masyarakat menilai, pendidikan seks merupakan hal yang bertentangan dengan norma dan agama.

Pendidikan seks sejak dini dapat berguna ketika sudah menjalani kehidupan rumah tangga. Tidak hanya soal hubungan intim saja, tapi juga untuk bisa diajarkan pada generasi penerusnya di masa depan.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Dua Produk Teranyar Royal Enfield Siap Bertengger di Jalanan Usai Diluncurkan

Setelah beberapa lama absen dalam peluncuran produknya, Royal Enfield atau yang biasa disebut “RE” memperkenalkan ke publik dua motor anyarnya. Yakni Royal Enfield GT 650 Twin dan Interceptor INT 650 Twin, kehadiran “Si Kembar” membuat hati pecinta motor klasik terenyuh bung. Konon kabarnya kedua motor ini sudah dinantikan kehadirannya sejak tahun lalu. Motor kembar ini diperkenalkan dalam pembukaan IIMS 2019 di arena JIExpo, Kemayoran.

Setelah menerima ulasan dan tanggapan baik dari media, pelanggan, dan penggemar motor dari seluruh dunia, dengan senang kami memperkenalkan Royal Enfield GT 650 Twin dan Interceptor INT 650 Twin di Indonesia,” ujar Head Bussines, APAC, Royal Enfield, Vimal Sumbly.

 

Indonesia memang selalu jadi pasar menggiurkan bagi produsen motor. Selain karena masyarakatnya cukup aktif menggunakan roda dua dalam aktivitass, menurut Vimal, Indonesia juga memiliki budaya bersepeda motor yang kental. Ini dua alasan kuat kenapa RE meluncurkan produk si kembar di tanah air. Lebih lanjut lagi, ia mengatakan ini merupakan langkah yang tepat.

Indonesia adalah pasar penting kami di kawasan Asia Pasifik. Sebab negara ini memiliki basis kendaraan roda dua yang besar, serta budaya bersepeda motor yang kental. Twins sendiri merupakan lini produk yang memainkan peran strategis dalam menambah jumlah pemilik Royal Enfield di Indonesia,” katanya.

Si Kembar Memiliki Mesin dan Fitur Sama Tanpa Perbedaan Mencolok Di Dalamnya

 

Baik Royal Enfield Continental GT 650 Twin dan Interceptor INT 650 Twin, tidak memiliki perbedaan yang mencolok kok dalam soal dapur pacu hingga ke dalamnya. Dari tajuknya saja motor ini sudah kembar, otomatis masih banyak persamaan.

Sedangkan perbedaan hanya tersaji dari soal desain saja. Buktinya, baik Continental GT 650 Twin maupun Interceptor INT 650 Twin sama sama disuguhkan pelek 18 inci dengan supensi depan teleskopi yang berukuran 42 milimeter. Suspensi belakang mengusung model tabung, sistem pengereman berbasis anti-lock brake bersaluran ganda, serta penyemetan cakram dengan ukuran 320 milimeter di bagian depan dan 240 milimeter di bagian belakang.

Sedangkan dua motor retro ini dibekali mesin berkapasitas 650cc dual silinder, yang dilengkapi dengan sistem pengabutan injeksi, serta balancer shaft di kruk as untuk mereduksi mesin yang bergetar. Kedua roda dua ini dapat menghasilkan tenaga 47 daya kuda serta torsi maksimal 52 newton meter.

 

Apabila bung tertarik untuk memiiki RE sebagai kuda besi, bung harus menyiapkan kocek sekitar Rp 200 juta. Beberapa informasi yang didapat mengatakan kalau motor ini dibanderol dengan harga Rp 184,8 juta untuk varian Royal Enfield Interceptor INT 650 dan Rp 194,3 juta untuk Continental GT 650 versi yang standar.

Tapi kalau bung berkeinginan untuk memiliki kedua motor ini dengan warna custome serta chrome, pihak RE membandrol Rp 2 juta lebih mahal. Seperti Rp 186,9 juta dan Rp 188,5 juta untuk Interceptor INT 650 dan Rp 195,8 dan Rp 196,9 juta untuk tipe Continental GT 650.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Tahu

Lewat Aroma Kopi, Bung Bisa Mengecek Bau Badan Sendiri

Saat berada di tempat umum, hal yang paling menjengkelkan adalah ketika kita berada dekat dengan orang yang memiliki bau badan mengganggu. Di saat itu juga, kita ingin menghindar atau berharap ia pergi. Namun ada baiknya kita berkaca sebelum menjustifikasi, dengan mengecek diri sendiri. Apakah kita memiliki bau badan yang mengganggu seperti orang tersebut atau tidak.

Masalahnya bukan hal mudah untuk mengetahui aroma tubuh sendiri, kan bung? sebab sistem penciuman kita tidak sensitif pada aroma spesifik seperti tubuh sendiri. Pamela Dalton Ph.D., M.P.H., dari Monell Chemical Senses Center juga mengatakan hal demikian, walau begitu ia membeberkan beberapa cara untuk mengetahui apakah bau badan kita mengganggu atau tidak.

Salah satunya dengan mencium aroma kopi selama beberapa menit, setelah itu bung cium aroma ketiak atau area tubuh lainnya yang sangat berpotensi bau. Hal ini bekerja karena saat mencium aroma kopi indra penciuman sedang dinetralkan, supaya mudah untuk mendeteksi bau badan. Kalau bung ingin lebih pasti lagi, coba membaui area tubuh yang dipenuhi kelenjar apokrin seperti ketiak dan selangkangan, karena area tersebut memproduksi keringat berbau yang bercampur dengan bakteri pada kulit.

Di sisi lain laki-laki juga tak handal dalam mengidentifikasi bau dibanding perempuan. Karena perempuan akrab dengan aktivitas yang beraroma seperti memasak dan berbelanja. Hal ini membuat kaum hawa sangat peka dalam mencium aroma sekitar dibanding laki-laki.

Ketika mencium aroma, mereka (laki-laki) tidak secara aktif mencari tahu siapa yang memancarkan aroma di lingkungan tersebut,” kata Dalton.

Nah, apakah bung sendiri siap mendeteksi aroma tubuh sendiri?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Spon

Walau Diri Semakin Tua, Bukan Berarti Waktu Main Bung Kan Tiada

Bung pasti sering dengar, kata main-main selalu diidentikan dengan orang-orang yang masih remaja. Seolah-olah, kita yang sudah beranjak dewasa atau tua. Tak lagi pantas untuk pergi jalan-jalan, menekuni hobby masa kecil, atau untuk sekedar ngobrol basa-basi dengan kawan.

Padahal nih bung, dari informasi yang dimuat di TimeofIndia, bertemu dan berkumpul dengan teman di dunia nyata memiliki banyak manfaat untuk kehidupan. Karena itu, pergi menonton atau sekedar bermain dengan teman sebenarnya jadi sebuah penguat emosional dalam jangka panjang pada setiap orang. Tak terkecuali, kita laki-laki  dewasa.

Menjadi tua memang sebuah keharusan, tapi dewasa bukan berarti tak bisa bersenang-senang kan bung?

Usia Bertambah Tak Bisa Dihindari, Tapi Hobby di Masa SMA Tetap Bisa Dinikmati

Seorang kawan yang kini berusia 30 tahun, selalu mengisi akhir pekan dengan main skateboard dengan teman-temanya yang memang kebanyakan berusia dibawah 20 tahun. Satu kali, saat bertemu dengan kawan lain yang katanya sudah dewasa. Ia diolok, “Sudah tua, kok masih main kayak anak SMA”.

Bukannya marah, kawan yang tadi saya ceritakan justru tertawa. Sembari berucap bahwa ia main skateboard karena suka, dan tentu tak mau seperti kawan yang tadi mengoloknnya. Iya, tak bahagia lalu mengurusi hobby kawannya, begitu katanya.

Begini bung, berbagai macam istilah tentang “Jangan kaya anak SMA”, mungkin sering kita dengar. Dilontarkan untuk menanggapi apa yang kita lakukan, hingga jadi senjata yang mungkin meremehkan sebuah kesukaan. Tapi, daripada memikirkan kata orang. Kita tetap bisa menikmati hidup dengan hal-hal yang menjadi kesukaan. Termaksud hobby lama yang memang dicinta. Itu jelas hak bung sendiri, tak perlu risau atas cibiran orang-orang yang tak mampu tetap menjalani hobinya ketika sudah dewasa.

Main Game Tak Berarti Bocah, Toh dari Game Juga Bisa Kaya

Nah, bung pasti sering dengar kan? kalau dewasa katanya jangan main-main saja. Disebut sebagai sesuatu yang tak berguna oleh mereka yang tak suka. Sampai katanya, cuma buang-buang waktu saja. Tak bisa disalahkan memang, jika aktivitas “main game” merenggut waktu yang tadinya bisa kita manfaatkan dengan baik.

Mungkin benar, jika aktivitas kita ini hanya jadi parasit yang menyusahkan. Namun disisi lain, kita pun tak boleh menutup mata. Bahwa ada hal baik yang bisa terjadi dari aktivitas yang hanya sekedar bermain saja.

Yap, bung pasti tahu kan. Diluar sana banyak tukang main game yang justru kaya raya hanya dengan duduk di depan layar komputer dan bermain sepuasnya. Jadi, kedewasaan tak ada hubungannya dengan aktivitas yang dilakukan. Bung tetap bisa memainkan apa yang disukai. Tanpa takut dicap bocah, hanya karena sesuatu yang jadi opini sebagian orang saja.

Lagipula, Setiap Orang Punya Cara Beda untuk Mengartikan Dewasa Bung!

Konon, kedewasaan yang sesungguhnya adalah ketika kita mampu menghargai orang tak sekata. Merayakan perbedaan untuk setuju dengan ketidaksetujuan. Maka jika ada kawan yang masih doyan main, macam bocah sekolahan. Tak perlu diprotes ya bung. Biarkan saja ia bahagia dengan cara dan pilihannya.

Toh, serupa dengan kita ia pun tentu punya hak untuk menentukan apa yang ia suka bung. Tak lagi suka nongkrong di cafe dengan kawan-kawan, tak berarti anda lebih dewasa. Dan kawan yang masih suka main kesana-kesini pun, tak bisa bung dibilang tak dewasa. Semua orang punya ukuran, cara yang berbeda untuk senang, maka tak ada yang berhak untuk menentukan bagaimana ukuran kedewasaan.

Pergi ke Tempat-tempat Baru, Buat Hidup Bung Makin Seru

Demi isi kepala yang tak semakin tegang, sebenarnya bung masih tetap bisa bepergian seperti zaman SMA atau kuliah dulu. Tinggal atur waktu, dan buat janji dengan kawan-kawan. Pun kalau bung ingin pergi sendiri, tentu tak apa. Hanya saja, bung perlu mempersiapkan segala kebutuhan. Dan transportasi untuk ke tempat tujuan jadi sesuatu yang paling penting untuk dipikirkan.

Nah, bicara soal transportasi atau kendaraan. Bung bisa menjadikan Suzuki Adress Playful sebagai kawan bepergian. Bagaimana tidak, roda dua besutan perusahaan otomotif asal Jepang ini, punya solusi untuk menjawab kekhawatiran anda dalam hal memilih kendaraan.

Hadir dengan mesin berteknologi SOHC dengan kapasitas diangka 113 cc. Mantapnya lagi nih bung, penampilanmu bisa kian menarik dengan varian warna yang bisa dipilih sesuai selera. Mulai dari Aura Yellow, Stronger Red, Fresh Green, Macho Bright Blue, Dark Grey, Brilliant White, Luminous Orange, Ice Silver, Majestic Gold hingga Hyper Pink.

Jangan puas dulu, karena selain yang tadi sudah dijelaskan. Suzuki Adress Playfull juga mengadopsi teknologi full injectionnya mampu menekan konsumsi bahan bakar dengan perbandingan kompresi yang mencapai 9.4:1. Maka bepergian yang kata banyak orang hanya buang-buang waktu dan uang, bisa disangkal bung. Karena nyatanya, ada Suzuki Adress Playfull yang bisa menekan pengeluaran selama jalan-jalan.

Waktu Main Tetap Bisa Jalan, Asal Kamu Tahu Aturan

Katanya nih, semakin dewasa kita semakin sedikit pula waktu untuk menyenangkan diri. Momen kumpul dan gila-gilaan bersama teman, mulai jadi sesuatu yang terlupakan. Diganti dengan hal lain yang katanya lebih serius, demi hidup masa depan. Belajar hal-hal lain yang belum diketahui, mengadopsi hidup sehat dan tak lagi makan junk food, atau mulai gabung komunitas-komunitas yang lebih serius macam grup-grup belajar tanam saham.

Tak apa sih bung, kalau memang anda mau jalani hidup dengan hal-hal yang serius. Tapi untuk bung, para tim santai tapi pasti. Jangan pernah merasa rendah diri bung, karena meski sudah sedewasa ini masih suka nongkrong dengan kawan terkasih. Liburan ramai-ramai demi menguatkan hubungan dengan kawan, hingga mencintai semua hobi tanpa batasan umur yang kian bertambah.

Dengan catatan, bung bisa membedakan. Mana hal yang harus diutamakan dengan jam main yang memang bisa dikesampingkan. Ini hanya perkara kemampuan mengatur waktu dan menyelaraskan keinginan bung. Bukan tentang sudah tua dan masih bocah. Wajar atau tidaknya, tetap kita yang tentukan, jangan peduli kata orang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top