Lebih Baik

Gelisah Melanda, Saat Bung Berfikir ‘Nikah Sekarang Atau Nanti Ya?’

Bagi laki-laki menikah itu antara sekarang atau nanti, bukan mau atau tidak mau. Meskipun bung berkilah di zaman sekarang banyak laki-laki yang memilih hidup sendiri, karena bisa lebih bebas dan tak terbebani kerikil-kerikil rumah tangga. Mungkin itu hanya berlaku kepada segelintir orang saja kok. Wong sekarang mau booking gedung dan wedding organizer saja harus dua tahun sebelum, itu cukup membantah alibi tersebut kan?

Masalah nikah memang bikin gelisah, terkadang yang mendorong kita untuk berfikir menikah adalah faktor lingkungan. Bisa keluarga, bisa juga dari pertemanan. Gelisah yang melanda berbuah matang jadi dilema, memilih nikah sekarang atau nanti, seolah jadi problematik spektakuler menginjak usia 30-an. 

Meskipun penelitian dari Journal of Family Psychology mengatakan kalau menikah di usia lebih tua (menunda) mendapat kebahagiaan lebih tinggi. Namun sebenarnya, yang jadi permasalahan utama adalah ketakutan bung. Yakni takut melewati masa transisi dari bujangan ke rumah tangga. Inilah rasa gelisah sebenarnya, untuk itu kenali alasan kenapa laki-laki takut menikah.

Takut Kebebasan Menghilang Saat Melepas Masa Lajang

Setiap laki-laki itu pemuja kebebasan alias tidak begitu suka diatur. Sehingga pernikahan itu digambarkan sebagai borgol yang membuatnya tidak bebas bergerak. Kebiasaan kongkow, pulang malam seenaknya, sampai membeli barang jadi pertimbangan, maklum masalah ekonomi di rumah tangga itu pelik bos, sebatas harga popok dan susu anak bisa menjadi pangkal permasalahan rumah tangga.

Pada intinya kebebasan berkurang sampai hilang jadi ketakutan. Laki-laki sudah membayangkan betapa “garing” hidup mereka hanya kantor dan di rumah saja, lantaran ingin pergi bersama teman selalu di-ultimatum macam-macam. Mulai dari tak dapat “jatah” sampai “kamu siap-siap tidur di luar ya”.

Menghadapi Ibu Mertua yang Ikut Campur Rumah Tangga, Sudah Masuk Dalam Bayangannya

Membina rumah tangga memang membutuhkan kerjasama pasangan. Untuk pasangan muda, pasti masih kelabakan bagaimana mengatasi masalah A hingga Z di rumah tangga. Bertanya kepada yang berpengalaman adalah salah satu kiat untuk mencari solusi, tapi bagaimana kalau yang berpengalaman tersebut, turut intervensi? contohnya saja ibu mertua.

Ibu mertua yang tipenya suka ikut campur rumah tangga tidak hanya jadi bumerang bagi perempuan, namun juga laki-laki. Apalagi peran ibu mertua seolah jadi pemimpin, dengan mengatur apa yang harus dilakukan antara si suami dan istri.

Tentu, ego dari laki-laki akan meningkat, karena laki-laki lah yang seharusnya jadi kepala rumah tangga dengan memimpin istri dan anaknya. Bukan ibu mertua. Terbayang mengalami kondisi ini saja sudah risih, apalagi mengalami, mungkin itu yang diucap laki-laki.

Tanggung Jawab itu Berat Saat Berbicara Pernikahan, Apalagi Saat Menjalankan

Memikul tanggung jawab dalam pernikahan? tidak mudah. Ini jadi salah satu alasan membuat laki-laki berfikir keras soal nikah kapan. Sebenarnya sih, laki-laki masih merasa takut akan terbebani tanggung jawab yang bakal membebani nanti.

Apalagi di dalam pernikahan ada tanggung jawab yang melibatkan anak dan istri. Ditambah lagi memiliki tanggungan membantu keluarga seperti ayah, ibu, kakak atau adiknya, makin pusing saja kepalanya. Tidak semua laki-laki berani mengambil tanggung jawab ini, atau lebih tepatnya belum siap.

Jadi jangan heran kalau mereka menjawab “Aduh, belum kepikiran (nikah), belum siap”.

Dikelilingi Keraguan Terhadap Si Nona yang Bersamanya Sekarang

Waduh, makin lama pacaran bukan keyakinan yang datang tapi malah keraguan, apakah ini tanda bahwa si nona bukan jodoh saya? toh ini jadi topik paling umum bung. Bahkan dibicarakan di setiap generasi, persoalan apakah ia jodoh saya atau bukan, jadi topik hangat menjelang usia-usia pernikahan. Lebih tepatnya sih, usia di mana si nona mempertanyakan mau sampai sejauh mana hubungan.

Dikepung pertanyaan membuat kondisi makin tertekan, lagi-lagi angan-angan untuk menikah pun jauh dari bayangan. Lantaran ia merasa belum menemui teman hidup yang pas. Dan menikah itu sakral, bukan ajang coba-coba, bagi mereka lebih baik nanti tapi langgeng dari pada terburu-buru namun berpisah.

Laki-Laki Menginginkan Nikah Cuma Sekali Tanpa Potensi Selingkuh Atau Diselingkuhi

Senakal-nakalnya laki-laki, hanya menginkan menikah sekali seumur hidup. Bagi mereka tak ada nikah kedua atau ketiga, maka dari itu mereka sering berpendapat “lebih baik bandel sekarang, dari pada nanti”. Akan tetapi, kami yakin, kalau mereka tak yakin apakah mereka akan puas dengan “kebandelannya” saat sekarang, atau malah membawa hal tersebut sebagai bad habits yang terjaga sampai nanti.

Berbicara soal bandel, pasti ujung-ujungnya akan berbicara soal selingkuh bung. Berbicara soal main hati, memang laki-laki sering dibicarakan sebagai sosok yang paling mudah main hati. Padahal selingkuh bisa terjadi juga pada perempuan.

Letak ketakutan pun terbagi dua antara takut tergoda selingkuh dan juga diselingkuhi. Alhasil memikirkan ini membuat laki-laki semakin takut untuk berkomitmen sehidup semati dengan pasangan. Kalau bung sendiri apakah memiliki ketakutan hingga jadi alasan belum melepas masa lajang?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Tahu

Wajah Tampan Berdampak Sulit Cari Kerjaan

Banyak yang berpikir dikaruniai wajah tampan dapat dimudahkan segala urusan. Tentu saja bukan urusan asmara. Tapi urusan yang lebih pelik seperti urusan birokrasi, yang terkenal dengan lika-liku rumit. Si tampan bisa menyelesaikan dengan mudah. Seolah dapat hak istimewa dengan didahulukan pengurusannya. Akan Tetapi, segala kemudahan itu tidak dirasakan saat dia membangun karir atau bekerja.

London Business School melakukan sebuah studi, yang menyatakan ketampanan atau kegantengan laki-laki membuat karir mudah terancam! Wajah tampan dianggap “ancaman” bagi atasan laki-laki! hingga berisiko tidak dapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuan saat kerja.

London Business School yang berkolaborasi dengan peneliti dari University of Maryland. Mengumpulkan eksperimen dari empat kantor yang berada di Amerika Serikat serta Inggris. Men’s Health, juga mengatakan kalau antar laki-laki biasanya memperhitungkan seberapa menarik kandidat dan jenis pekerjaan yang dilamar. Apabila membutuhkan bakat individual (seperti sales atau investment banking) kemungkinan besar akan ditolak. Justru para laki-laki tampan dan menarik kemungkinan besar bekerja dalam bidang peran performa tim yang dihitung. Jadi, bukan menonjolkan bakat individu.

Dengan banyak perusahaan yang melibatkan karyawan dalam proses rekrutmen, poin penting ini harus diperhatikan. Kesadaran bahwa perekrutan dipengaruhi oleh hubungan kerja potensial dan kecenderungan stereotip dapat membantu organisasi meningkatkan proses seleksi mereka,” kata Prof Sun Young Lee, ketua peneliti dari University of Maryland.

Menjadi laki-laki tampan adalah berkah. Ketika semua urusan bisa terselesaikan dengan mudah. Tapi itu semua sirna saat melamar kerja. Apakah bung mengalaminya?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Agar Tak Menanggung Malu Karena Lupa Cukur Bulu Hidung

Penampilan tak hanya sebatas pakaian, celana sampai sepatu, persoalan bulu hidung dan telinga tak boleh luput perhatian. Rambut-rambut kecil ini memiliki fungsi menyaring partikel dari debu dan patogen, supaya membantu seseorang dalam kesehatan yang lebih baik. Namun hal ini mengganjal sebagai penampilan apabila bulu-bulu tersebut ke luar dari ring telinga dan kuping, tentu saja dilihat sebagai yang janggal bagi orang lain bahkan terkesan menggelikan.

Salah satu tindakan yang pasti dilakukan adalah dengan mencukur. Ini merupakan hal normal kok, lagi pula pasangan bahkan si Nona yang sedang bung dekati pasti akan risih melihat ini. Bayangkan saja saat bung berbicara dekat dengan nona, tiba-tiba ia menjauh dan fokus ke arah bulu hidungmu, tidakkah itu membuat bung malu? cara menghilangkan rambut-rambut kecil ini perlu perawatan. Perawatan yang baik dan bersih, sekaligus tidak glamor.

Gapai Gunting Kecil dan Cukur Daerah yang Tergapai

Cara untuk memangkas rambut-rambut kecil yang mengganggu adalah dengan mengambil gunting kecil yang bisa tergapai. Karena rambut kecil ini memiliki manfaat, jadi jangan mencukur terlalu dalam, sekiranya bung cukur yang terlihat dari luar saja. Caranya sih simple, pegang gunting di satu tangan dan gunakan cermina pembesar di tangan lainnya untuk melihat lebih dekat. Hindari godaan untuk mencukur terlalu dalam karena fungsi rambut kecil ini ada manfaatnya.

Bisa Juga Dengan Pisau Cukur Listrik Namun dengan Pisau Khusus

Kalau bung merasa bulu hidung atau kuping cepat tumbuh dan tebal, cobalah berinvestasi dengan pemangkas berkualitas atau pisau cukur listrik. Karena dapat mencukur sampai ke akarnya. Tapi harus hati-hati jangan memaksa mencukur terlalu dalam ikuti petunjuk yang terdapat di perangkat tersebut, dan bung harus bisa menilai apakah ini terasa nyaman atau tidak dengan cukurannya.

Ingat, Menghilangkan Rambut-Rambut Kecil di Hidung dan Telinga ada Risiko Peradangan!

Ini alasannya kenapa kami bilang menghilangkan rambut-rambut kecil ini  butuh perawatan. Lantaran metode apapun yang dilakukan, mencukur rambut kecil itu membuka pori-pori dan menempatkan diri pada risiko peradangan atau infeksi. Jadi gunakan alat bersih, kemudian alihkan alat yang memungkinkan saat berpindah dari telinga ke telinga atau dari telinga ke hidung. Alasannya untuk mencegah kontaminasi dan akan melokalisasi infeksi ke satu area, jika memiliki infeksi kami sarankan langsung ke dokter ya bung.

Apabila Terinfeksi, Tenang dan Tangani

Meskipun telinga dan hidung bagus saat mencegah infeksi, tetapi itu tidak berarti saat terinfeksi tidak dapat meningkat dengan cepat dan menyakitkan loh! apabila tanda peradangan di bagian ini sudah muncul harus ditangani dengan cepat. Rongga telinga dan hidung memang terkenal menciptakan berbagai macam gejala, seperti sakit telinga dapat dianggap sebagai sakit gigi. Kemudian infeksi sinus yang menyakitkan itu, dapat dianggap sebagai migrain. Jadi saat infeksi terjadi tenang dan tangani.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Berpakaian Sesuai Umur Agar Pesona Tak Lekas Luntur

Pernah melihat seseorang tidak pantas mengenakan pakaian tertentu karena mereka terlalu tua? kalau iya, berarti bung dihadapkan oleh salah satu contoh kalau berpakaian itu harus sesuai umur. Yap, setiap pakaian dibentuk tentu memiliki tujuan pasar yang ingin dirangkul, bisa anak-anak, remaja atau orang dewasa. Maka ada suatu anomali apabila pakaian anak-anak dikenakan oleh orang dewasa.

Di sisi lain ada yang berpendapat kalau orang tua memakai pakaian anak remaja bakal terlihat lebih muda. Padahal tidak juga, sesungguhnya anggapan itu lahir dari sebuah standar ganda. Kebetulan saja yang mengenakan pakaian tersebut adalah orang tua yang tampan maka pujian itu datang. Kalau orang tuanya biasa (Re : tidak ganteng) saja pasti anggapan itu tidak muncul ke permukaan. Pesona terpancar lewat persona, termasuk pakaiannya. Maka dari itu berpakaian lah sesuai umur agar pesona tidak luntur.

Ketahui Sebuah Brand Pakaian, Cari yang Sesuai Dengan Usia Bung Sekarang

Beragam jenis brand pakaian atau toko pakaian mendunia ternyata terbagi-bagi dalam kategori usia. Sebut saja H&M, Zara dan Topman yang cocok dikenakan di usia 20 dan 30-an. Karena secara gaya tidak terlalu muda, dan juga tidak terlalu tua. Namun makin usia bertambah, bung tak lagi cocok mengenakan brand tersebut. Sebut saja ketika sudah menginjak usia kepala 4 atau kepala 5, pilihan pakaian semakin sedikit seperti Uniqlo, Gap, J.crew, Ralph Lauren dan Suitsupply. Detail pemetaannya seperti tertera di bawah ini.

Maka dari itu bung harus mulai mengetahui tentang toko-toko pakaian populer, apakah mereka mempunyai katalog untuk usia bung atau tidak. Kalau berbicara usia, usia 20-an adalah usia terbebas dalam mengenakan pakaian apa saja. Lantaran hampir toko pakaian populer menyediakan katalog bagi mereka yang sedang tumbuh dewasa.

Jangan Terpaku Merek, Cari yang Berkualitas dengan Harga Pas

Ketika pakaian menyesuaikan usia, tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam membelinya. Mulai dari memilih gaya, merek sampai motif, tapi hal utama yang harus didahulukan adalah kualitas. Seperti kualitas kain, memiliki daya tahan yang lebih baik dan pas dipakai. Karena percaya atau tidak, seiring bertambahnya usia seperti kepala 3 ke atas, investasi dalam pakaian adalah hal penting. Dengan mencari pakaian berkualitas yang dapat bertahan selama bertahun-tahun. Kalau mereka yang baru menapaki usia 20-an cenderung santai dan tidak khawatir akan kualitas. Seiring berjalannya waktu gaya dapat berubah dan selera  pun berubah.

Merambah Hal yang Antik Dengan Bung Mencari Barang Klasik

Membeli barang-barang klasik juga bagian dari peningkatan pesona sesuai usia. Terlebih, barang klasik selalu terlihat menarik. Mau bung sekarang menginjak usia kepala 2, kepala 3 atau selebihnya masih cocok untuk mengenakannya. Penampilan dapat meningkat kalau mengenakan barang klasik seperti  jins dark wash,  pakaian polos bewarna dasar hitam dan putih, sepatu kulit sederhana, jaket denim sampai jam tangan ciamik.  Jadi biarpun era semakin modern, hal klasik dan lawas masih pantas dijadikan barang pentas.

Jangan Ketinggalan Zaman, Perhatikan Tren Agar Makin Keren

Meskipun hal klasik menarik dikenakan serta membuat seseorang terlihat lebih unik. Tren tetap tidak boleh dilupakan, tren harus diikuti dan diperhatikan, bisa saja hal klasik kemudian bangkit karena berawal dari tren yang berkembang jaman sekarang. Maka dari itu perkembangan tren harus diikuti karena bisa memompa gaya setiap orang. Bung tak boleh egois dengan menutup mata dengan tren zaman sekarang dan bangga terjebak akan kebiaasaan.

Berani Berkesperimen Dengan Mencoba Hal Baru

Jangan mau terus-terusan bermain aman, seperti mengenakan kaos, jeans dan sneakers. Lama-lama itu membosankan! selagi masih pantas berkespresi, jangan pernah takut akan hal-hal baru. Siapa tahu justru bung malah menemukan formula ciamik berpakaian untuk pribadi. Mulai berkunjung ke toko perbelanjaan yang belum pernah dikunjungi, kemudian coba ambil sepasang sepatu dan jeans. Bercerminlah, apakah terlihat segar secara tampilan atau malah usang tak karuan.

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top