Keberpihakan politik memang sah-sah saja diemban oleh setiap warga negara, namun apabila dilakukan dengan cara doktrin terhadap remaja yang masih duduk di bangku SMA nampaknya akan jadi perkara kan bung? benar saja hal ini terjadi, ketika salah seorang orang tua murid menuduh guru di SMA Negeri 87 Jakarta untuk membenci presiden Joko Widodo.
Doktrin yang dilakukan guru berinisial N ini dengan cara memperlihatkan video gempa di Palu, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu. Beberapa siswa tersebut dikumpulkan di masjid, menurut sang pengadu, guru tersebut menyebut korban yang berjatuhan pada kasus bencana alam tersebut merupakan salah Jokowi. Selain itu sang pengadu menyayangkan hal semacam ini terjadi di ruang lingkup belajar dan mengajar seperti di sekolah dan meminta pihak SMAN 87 untuk turun tangan.
Kepala Sekolah SMAN 87 pun mengatakan kepada Detik, bahwa guru berinisial N tersebut sudah dimintai keterangan dan meminta maaf.
“Guru tersebut minta maaf atas kekeliruannya dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya. Beliau juga membuat pernyataan di atas kertas yang ditandatangani,” jelas Patra Patriah Kepala Sekolah SMAN 87.

Leave a Reply
Bung Tahu Soal Unicorn? Apa Bedanya Dengan Decacorn dan Hectocorn?

Apakah bung tahu apa yang dimaksud dengan unicorn? mungkin sebagian ada yang tahu, dan ada juga yang tidak. Sama halnya dengan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang kebingungan saat dilempar pertanyaan oleh Joko Widodo soal rencana perkembangan unicorn di Indonesia. Alhasil Prabowo pun tak menjawab, namun melempar balik pertanyaan tersebut.
“Yang Bapak maksud unicorn? maksudnya yang online-online itu, iya kan?” kata Prabowo dalam debat yang digelar semalam.
Mengenai hal tersebut isitilah unicorn memang tabu bagi orang-orang yang tidak dekat dengan industri digital atau bisnis startup. Hal ini pun diamini oleh pengamat Indonesia ICT Institute Heru Sutadi. Bahkan dilansir dari Detik, Heru mengatakan kalau sebanyak 60-70% orang Indonesia tidak mengenal istilah unicorn tersebut. Karena ini dinilai masih menjadi hal yang baru bagi masyarakat.
“Saya yakin hampir 60-70% orang Indonesia nggak tahu Unicorn. Harus dijelaskan unicorn ini apa. Karena kan memang unicorn startup dengan unicorn kuda dengan stau tanduk beda. Kalau pun mengenal istilah unicorn, tau, tapi kalau the real unicorn mungkin bertanya juga. Apalagi sekarang ada unicron, decacorn segala macam. Ini masih yang baru memang ya,” ujarnya.
Unicron berarti startup yang telah memiliki valuasi sebesar US$ 1 milliar, yang kaitannya erat dengan startup atau perusahaan rintisan. Di Indonesia sudah ada empat startup yang menyandang status unicorn yaitu Go-jek, Bukalapak, Traveloka, dan Tokopedia. Data CB Insights, per Januari 2019 telah ada lebih dari 300 startup unicorn di seluruh duni dengan total valuasi sekitar US$ 1.074 miliar.
Setelah unicorn ternyata ada dua tingkat lagi yakni decacorn dan hectocorn bung. Startup yang telah mencapai tingkat decacorn berarti telah memiliki valuasi sebesar US$ 10 miliar. Sementara hectocorn atau biasa disebut dengan super unicorn berada pada valuasi sebesar US$ 100 miliar.