Mobil tidak hanya berbicara soal desain dan fitur saja, akan tetapi daya tahan juga penting, apa lagi bagi Bung yang sangat mobile sehingga memerlukan kendaraan untuk menunjang keperluan. Mobil menjadi salah satu kendaraan yang dipilih karena dapat menempuh jarak yang jauh tanpa mengesampingkan sisi kenyamanan. Fasilitas kursi yang empuk sampai pendingin udara sudah pasti tersedia di kendaraan beroda empat. Meski begitu, daya tahan tentu ikut menjadi pertimbangan seseorang dalam mencari kendaraan.
Daya tahan mesin kendaraan berbeda-beda, biasanya dapat ditakar dari sudah berapa kilometer jarak yang ditempuh mobil tersebut. Semakin jauh jarak yang ditempuh, biasanya kian banyak pula perawatan yang harus dilakukan. Meskipun suku cadang tersedia atau dengan kata lain dapat ditemukan, tentu saja kondisi mesin tidak bakal kembali seperti semula. Untuk mengetahui mobil mana yang bermesin bandel, salah satu organisasi nonprofit, Consumer Reports, melakukan studi tentang mobil bermesin bandel yang terhitung sudah memakan aspal sejauh 321.868 Km. Dari hasil studinya ternyata mobil pabrikan Jepang yang paling banyak menghiasi hasil studi mereka.
Dibalik Sedan yang Sehat, Ternyata Honda Accord Juga Berdaya Kuat
Siapa yang tak mengenal mobil keluaran Honda yang bernama Accord? Seri mobil yang pertama kali dikenalkan tahun 1976 ini masih merajai pasaran sampai dengan sekarang. Seri-seri terbarunya masih bermunculan, Honda Accord sendiri seperti kata Consumer Reports yang dilansir dari Carcoops, merupakan mobil yang bandel, bahkan sampai generasi terbarunya yang memiliki dapur pacu 2.4 liter i-VTEC dan 3.5 liter V-6 teknologi VCM. Perpaduan desain yang elegan plus mesin yang bandel nampaknya menjadi kendaraan yang cocok Bung pilih untuk berpergian di dalam maupun luar kota.

Leave a Reply
Dalam Meminjam Barang Seperti Alat Perkakas, Bung Harus Tahu Batas

Kadang kala ada saatnya keinginan merawat kendaraan seperti mobil atau motor secara mandiri. Sebagai pemilik kendaraan sepertinya wajib dong untuk merawat kendaraanya supaya lebih awet dan terjamin saat di bawa dalam perjalanan. Meskipun bengkel selalu menyediakan jasa, kalau permasalahannya standar nggak perlu juga kan mengeluarkan biaya? Toh waktu dan tenaga masih tersedia untuk mengatasinya.
Biasanya dalam merawat kendaraan bung selalu terhalang dengan keterbatasan tool set untuk membongkar kendaraan. Alhasil bung coba meminjam kepada teman yang memiliki tool set lebih lengkap, seperti yang disarankan oleh akun Youtube, Humble Mechanic.
Namun ada kebiasaan buruk yang selalu mengakar kepada yang meminjam tool set. Padahal dalam tata cara meminjam ada etika dan batasan yang harusnya sudah diketahui di luar kepala sebelum memutuskan untuk meminjam.
Jangan Mengambil Seenaknya, Minta Izin Lah Kepada yang Punya
Saat meminjam alat tool set sudah sepatunya bung izin dahulu kepada yang punya. Jangan sampai bung mengambil seenaknya tanpa izin. Secara etika, meminjam adalah hal dasar yang sudah seharusnya bung lakukan. Perihal diizinkan atau tidak tergantung yang punya. Salah pula apbila bung menjustifikasi saat tidak dipinjamkan, karena bisa aja pemilik sedang memiliki kepentingan yang sama seperti bung.
Gunakan Barang Semestinya, Jangan Memakai Diluar Kemampuan Tool Set
Dalam Tool set tersedia bermacam alat seperti obeng dan deretan kunci berbagai tipe untuk membuat komponen-komponen baut. Sebagai seorang yang meminjam, menjaga kualitas barang sudah hal yang sepatutnya dilakukan. Seperti menggunakan obeng untuk mengencangkan dan mengendurkan baut. Jangan memaksa obeng untuk mengungkit barang berat atau dipakai yang tidak menjadi fungsinya.
Sebelum Dikembalikan, Jika Ada Noda-Noda Disekitaran Alat Segeralah Bersihkan
Hal wajar apabila dalam suatu alat perkakas terdapat noda dari kendaraan yang sedang bung rawat. Seperti oli yang bercucuran ke obeng atau kunci misalnya. Etikanya, dalam menjaga alat tersebut tidak hanya menjaga kelengkapan. Tetapi apabila ada noda di alat-alat otomatis bung harus membersihkan demi menghindari nyinyiran atau rasa enggan untuk meminjamkan kembali.
Komunikasikan Apabila Ada Alat yang Hilang atau Rusak Kepada Pemilik
Sebelum meminjam bung pastikan jumlah alat yang tersedia di dalam tool set. Apabila ada kurang, bung pastikan kepada pemilik kalau memang sebelum ia meminjam ada obeng atau kunci yang hilang. Lain cerita kalau obeng atau kunci mengalami rusak atau hilang saat bung meminjam. Gantilah kunci tersebut sekaligus meminta maaf kepada pemilik atas keteledoran dalam meminjam.
Kembalikan Apabila Sudah Selesai, Jangan Menunda Karena Itu Menyebalkan
Posisi ini akan berasa apabila bung yang memiliki tool set. Kemudian yang meminjam lama untuk membalikkan alat tersebut, akan terjadi ‘kejar-kejaran’ antara pemilik dan peminjam dan itu adalah kejadian yang menyebalkan. Untuk itu, saat bung meminjam segeralah memulangkan apabila pemakaian tool set telah selesai. Dari pada terjadi perselisihan yang bemula dari pinjam meminjam, tentu tidak lucu kan?
Etika dalam pinjam meminjam sebenarnya tidak hanya mengacu kepada tool set saja. Tetapi akan berbagai barang. Pahami etika dan batasan. Jangan sampai karena merasa diizinkan membuat bung lepas kendali dalam menggunakan. Alangkah baiknya lagi kalau bung membeli tool set.