Inspiring Men

Ardi Anto: Pria Di Balik Foto Dewi Sandra Hingga Metallica

Profesinya sebagai fotografer konser tak banyak dipahami orang awam. Kepercayaan jadi modal utamanya menghadapi para artis yang kadang nyeleneh. Akses untuknya pun luar biasa, dari kamar ganti, kamar hotel hingga posisi terbaik saat konser. Bagaimana ia memulai semuanya?

“Awalnya gue usaha warnet” ujar pria bernama Ardi Anto ini membuka obrolan

Tepatnya di akhir tahun 2002 ketika ia bersama kawannya memutuskan untuk membuka warnet alias warung internet. Saat itu belum terbayang untuknya menjadi seorang fotografer. Meskipun ayahnya seorang peneliti LIPI yang menggunakan kamera sebagai alat penelitiannya, namun Ardi mengaku ia tak tertarik dengan alat tersebut.

Kesialan datang di tahun 2005 disaat bisnis warnetnya sedang menanjak. Seluruh komputer raib digondol maling. Jadilah bisnisnya mati suri. Tapi toh dari titik ini ia mulai akrab dengan dunia fotografi.

Bekas rekan bisnisnya di warnet yang sudah lebih dulu mengenal kamera menyarankan agar mereka banting setir. Jadilah sebuah studio mini dengan fotobox dan layanan untuk foto-foto pernikahan.

Namun saat itu ia belum mengambil peranan sebagai fotografer. Ia masih memilih menjadi marketing untuk usaha mereka. Dengan keluwesannya ia berhasil mendapatkan sejumlah klien. Dan bisnis pun kembali mengalir.

Tapi toh jalan hidup memang tak selalu lurus. Lagi-lagi ia menghadapi masalah ketika rekannya harus absen cukup lama karena suatu hal. Gawatnya ia sudah terlanjur menerima sejumlah tawaran untuk foto.

Modal nekat ia memutuskan terjun langsung dibelakang kamera. Sekolah fotonya pun tergolong unik. Ia menyandarkan keahliannya dari google dan flickr belaka.

“Gue cuma belajar dari google dan flickr, semua modal nekat” kata pemilik akun twitter @arditop ini melanjutkan

Inilah titik ia mulai mengakrabi kamera. Ketertarikannya dengan dunia fotografi mulai meningkat. Salah seorang kawan dekatnya kemudian mengajaknya datang ke pembuatan video klip band Koil untuk sekedar iseng mengabadikan kegiatan disana.

ardi ant0Konsep video klipnya adalah live performance dari band cadas tersebut. Bermodalkan pengetahuan yang di dapatnya dari google dan flickr, band itu pun dijepretnya di atas panggung. Ketika tengah break pengambilan gambar, para personil Koil secara tak sengaja melihat hasil karya fotonya.

Di luar dugaan personil dan pihak manajemen Koil jatuh cinta dengan hasil foto Ardi. Ia pun diajak ikut tur keliling Indonesia dan didapuk jadi fotografer resmi Koil sejak saat itu hingga sekarang.

Pintu untuknya pun makin terbuka lebar, karena manager Koil juga punya peranan dalam majalah franchise internasional Rollingstone. Portofolionya makin mentereng sebagai kontibutor dan fotonya mulai menghiasi cover majalah tersebut.

Pada titik ini ia melihat sebuah peluang. Di Indonesia belum banyak orang yang menggarap foto konser secara profesional. Yang banyak bermunculan hanyalas sebatas pehobi. Padahal di luar negeri kesadaran para artis untuk mengabadikan kegiatannya sudah jadi kebutuhan dasar.

Ia pun mulai mendekati para artis dan manajemennya. Tak mudah memang. Maklum saja, profesinya belum dianggap penting oleh sebagian besar kalangan artis dalam negeri.

“Budget untuk itu gak ada! Biasanya itu alasan para artis yang gue dekati” katan pemilik akun instagram fotokonser ini menjelaskan

Karena itu ia harus putar otak untuk mendekati secara personal. Dicontohkannya ketika melakukan pendekatan dengan manajemen Dewi Sandra. Ia mengaku tertarik karena aksi panggung wanita tersebut yang selalu penuh energi. Di tahun 2009, Dewi Sandra menelurkan album baru. Digelarlah kuis meet and greet melalui twitter untuk mereka yang telah mengaktifkan RBT.

Ia pun memutuskan ikut, dan secara beruntung terpilih jadi 10 pemenang. Di hari yang ditentukan datanglah ia ke tempat acara. Penampilannya masih kental nuansa punk. Dengan berbalut sepatu boot tinggi, baju gelap celana jeans butut dan rambut mohawk.

“Semua ngeliatin gue dateng dan akhir nya bisa memberikan CD berisi foto-foto ke Dewi Sandra” ujarnya sambil tertawa

Alih-alih menghabiskan waktu dengan sang artis layaknya fans-fans yang lain. Ia justru mendekati pihak manajemennya. Disinilah ia menjelaskan arti dan pentingnya fotografer konser. Portofolio pun digelar, dan sejumlah meeting disiapkan. Hasilnya, ia dikontrak untuk mengabadikan Dewi Sandra di konser-konsernya.

raisaGetuk tular pun terjadi. Satu demi satu kesempatan malah datang menghampirinya. Beberapa berebut untuk menggunakan jasanya. Sebut saja misalnya artis lokal Iwan Fals, Agnes Monica, Koil, Raisa, Kotak, Naif, Lala Karmela dan sejumlah lainnya. Lalu juga artis manca negara sudah pula diabadikan dalam kameranya macam Rihana, Iron Maiden, Kathy Perry, Carly Rae Jepson, Slip Knot, System of a Down serta terhitung ratusan lainnya.

Puncaknya adalah gelaran konser Metallica yang disebut-sebut terbesar sepanjang sejarah konser di Indonesia. Mengaku sudah jadi die hard fans Metallica sejak kecil, Ia pun melakukan pendekatan kepada blackrock yang jadi promotor konser tersebut.

Ia tidak datang dengan tangan hampa. Pasalnya ia sudah pernah mengabadikan konser Metallica sewaktu mereka konser di Australia. Tak heran jika akhirnya ia diberikan kesempatan mengambil gambar momen-momen bersejarah tersebut. Angkanya pun tak main-main. Meski tak menyebut pasti, ia memberikan indikasi kisaran puluhan juta untuk jasanya itu.

“Metallica seolah jadi pencapaian tertinggi gue, karena band ini idola gue sejak kecil” tuturnya antusias.

Yup, inilah titik dimana ia hendak menggali kembali passionnya. Besarnya magnitude Metallica dan pencapai personal membuatnya ada di posisi puncak karirnya. Ia seolah telah mendapatkan yang ia inginkan.

ardi ross haflin

“Tidak mudah berada diposisi ketika mimpi masa kecil elo sudah tercapai, kadang bingung mau apa lagi” ujarnya dengan mimik serius

metallicaIa pun makin menyibukan diri berbagi dengan rekan-rekan fotografer yang ingin belajar darinya. Komunitas penggila fotografi konser pun didirikan bernama StageID tempatnya berbagi pengalaman. Kelas Pagi juga dijadikannya ajang penularan keahlian yang didapatnya gratis dari internet dulu.

Tips penting yang diberikannya untuk mereka yang memutuskan berkarir seperti dirinya adalah membangun kepercayaan. Tak mudah membuat para artis tersebut nyaman dan bersikap natural di dalam area mereka yang paling pribadi.

Akses para fotografer jenis ini memang luas, dari pesawat pribadi, back stage hingga ruang ganti para artis. Tak heran jika Ardi mengaku harus pandai menyimpan rahasia yang mungkin hanya bisa didapatkan dalam mimpi sekaliber para wartawan infotainment sekalipun.

“Peluang bisnis ini masih besar, konser makin marak tiap minggu, belum lagi artis lokal yang mengisi acara-acara kecil. Yang penting gimana bisa membuat si artis percaya ketika kita masuk ke ruang-ruang privat mereka. Itu modal utamanya” ujarnya menutup pembicaraan.

iwan-fals

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top